DELAPAN BELAS

18.3K 2.3K 228
                                    

≪•◦ HAPPY READING ◦•≫

Vote! Vote! Vote!

Sam tak henti-hentinya menangisi gundukan tanah yang bertuliskan papan nama sang ayah, lebih tepatnya ayahnya Samudra.

"Hiks... ayah..." Sam menangis di pelukan Arxel, bahkan Arxel merasa kemeja depannya telah basah oleh air mata Sam.

"Kita pulang ya? Ikhlaskan ayah biar tenang disana," Arxel menepuk nepuk pelan punggung Sam.

Sam mengurai pelukan, ia mengelus papan nama sang ayah,"Sam pulang dulu, Sam sayang ayah, tidur yang tenang ayah..." Ucap Sam lalu mengulurkan kedua tangannya pada Arxel minta gendong.

"Udah jangan nangis lagi," Arxel langsung mengelus punggung Sam digendongannya.

Mereka langsung pulang ke mansion, sebenarnya tadi ada Stef, Rose, Axvel dan Lio namun mereka pulang duluan disuruh Arxel. Karena hari kian panas, dan Sam tak mau pulang, jadinya biar Arxel yang jadi figur pahlawan buat Sam yang masih ingin bersama sang ayah.

Didalam mobil Sam menyandarkan kepalanya di ceruk leher Arxel, nyaman. Sam juga lelah menangis, sejak Alan dinyatakan meninggal Sam tak henti-hentinya untuk menangis hingga semua orang dibuat kewalahan.

"Mau makan es krim biar ngga sedih lagi?" Tanya Arxel yang langsung diberi anggukan Sam di ceruk leher Arxel.

"Tapi tambah permen jelly," cicit Sam pelan sampai hampir tak terdengar.

"Apa?" Tanya Arxel menggoda, entahlah ia merasa bodoh dulu sempat tak menyukai makhluk mungil dipangkuannya ini, nyatanya Sam sangat menggemaskan.

"Tambah permen jelly," ulang Sam masih dengan suara pelan.

"Ngga denger, ulangi sekali lagi."

"HUWAAA... HIKS... NGGA JADI! PAK ARXEL BANGSAT!"

|SAMUDRA|

B

tw, tadi setelah Sam berteriak dan mengumpati Arxel. Nyatanya Arxel tak marah, ia hanya sedikit menasehati Sam agar tidak mengumpat, selepas itu terkekeh karena menurutnya Sam sangatlah lucu ketika marah.

Di sebuah toko yang sangat memanjakan mata dan perut, berbagai varian rasa es krim Sam ambil dan masukkan ke troli yang Arxel dorong, tak hanya itu Sam juga mengambil berbagai makanan manis yang menarik perhatiannya.

Arxel sebenarnya ingin menegur Sam untuk tidak lagi mengambil makanan, bukan karena ia tak mampu membelikannya, namun karena ia hanya tak ingin Sam menjadi sakit karena kebanyakan makan makanan manis.

Tapi karena pada dasarnya hal ini bisa membuat Sam bisa sedikit melupakan kesedihannya akan sang ayah, Arxel hanya bisa menurut dan masalah kesehatan pikir nanti setelah sampai di mansion.

Arxel menatap troli yang ia dorong, "Bukankah ini sudah cukup?" Tanya Arxel pada Sam didepan sana yang ingin mengambil puding strawberry.

Padahal tadi bilangnya cuman es krim dan permen jelly, namun ini apa? Es krim, permen jelly, marshmellow, mochi, cokelat, berbagai jenis susu kotak yang rasanya strawberry sudah memenuhi troli, dan sekarang puding?! Diabetes cok!

Sam menoleh pada Arxel, tatapannya menyendu. Padahal ia ingin memakan puding yang akan ia ambil, "Baiklah, ambil pudingnya lalu kita kekasir," Sam menatap Arxel cerah, ia langsung mengambil semua cup puding strawberry yang berada di etalase.

Arxel hanya bisa menghela nafasnya sabar.

Setelah beberapa saat Sam dan Arxel pun telah tiba di mansion. Kini Sam menatap penuh minat es krim dan berbagai makanan manis lainnya diatas meja di ruang keluarga.

"Kak Lio sini! Ayo kita makan es krim!" Panggil Sam pada Lio di gendongan Stef, yang baru turun dari tangga.

Lio berusaha tersenyum, ia sebenarnya masih sungkan bila berdekatan dengan Sam, namun karena tak mau merusak kebahagiaan sang adik setelah kehilangan ayahnya ia pun akan melakukan apa saja agar sang adik bahagia.

Lio telah duduk di samping Sam di atas karpet berbulu yang tebal, "Lihat, pak Arxel beliin Sam banyak banget es krim dan makanan manis lainnya!" Tunjuk Sam pada berbagai makanan manis yang ada diatas meja.

"Stop panggil pak, panggil dengan panggilan lain!" ucap Arxel yang sudah tak tahan bila bibir mungil itu selalu memanggilnya 'pak'.

"Lah terus di panggil apa dong? Kan bapak bos nya Sam!" Tanya Sam sembari menatap Arxel yang duduk di sofa dengan tatapan bingung.

"Bagaimana dengan Daddy?" Tanya Arxel dengan gampangnya.

"APA?!" Teriak semuanya terkejut.

"Aku ingin mengangkat Sam menjadi putraku," jawab Arxel santai.

TBC!
Pendek dulu ya, semoga suka^•^


ARXEL JADI BAPAKNYA SAM?! ARXEL JADI SUAMI GWEH MAU NGGA YA?😖

SAMUDRA ✓Where stories live. Discover now