01: Dies Natalis

2.5K 122 51
                                    

YOU POV

Waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi saat ku masuki kelas yang masih dalam keadaan sepi. Hari ini, adalah hari pertama ujian akhir semester, namun sangat bertepatan dengan hari ulang tahun universitas tempatku menimba ilmu. Pagi hingga siang aku lewati dengan mengikuti ujian akhir semester, sore harinya aku lanjutkan dengan kegiatan yang lebih padat dengan mempersiapkan seluruh kostum serta make up untuk penampilan tari pada malam harinya. Ya, aku akan tampil mengisi acara pada malam puncak ulang tahun universitas ini bersama komunitas tari yang menaungiku, ada dua pertunjukkan yang harus aku bawakan, pertama tarian berkelompok yang akan kami bawakan secara beramai-ramai, kemudian di lanjutkan dengan penampilan tari berpasangan yang melibatkan diriku dengan seorang teman dari masa kecilku bernama, Winwin.

Kami akan membawakan tari tradisional yang telah sering kami tampilkan di beberapa event besar. Ya, berkat chemistry yang kami bangun dalam hubungan persahabatan mesra, banyak sekali pihak yang memuji tarian kami hingga dipanggil untuk mengisi beberapa acara formal maupun informal. Namun, walau aku sering tampil di berbagai acara, aku tak ingin terus menjadi pusat perhatian banyak orang. Aku bahkan cenderung menarik diri dan tak banyak bicara sehingga terlihat seperti orang yang kurang percaya diri setelah turun dari panggung. Teman dekatku bahkan selalu meminta agar aku membawa kepercayaan diri di atas panggung ke dunia nyata, namun tak semudah itu. Hidupku sudah cukup hancur untuk terus menyenangkan hati orang lain.

Aku ambil tempat duduk di bangku paling belakang lalu membuka kembali catatan untuk mata kuliah perpajakan yang akan diujikan pagi hati ini. Aku coba fokuskan diri untuk mempelajari kembali materi yang akan diujikan hingga sebuah panggilan video masuk ke handphone milikku. Panggilan tersebut dari kekasihku bernama, Xiaojun.

Refleks, aku tersenyum manis lalu menyapa, "Selamat pagi, pangerannya Bella!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Refleks, aku tersenyum manis lalu menyapa, "Selamat pagi, pangerannya Bella!". Sukses melunturkan amarah yang sebelumnya lelaki itu rasakan. Ia tersenyum malu sambil menutup mulutnya lalu menampilkan ekspresi marah yang sengaja ia buat-buat. "Sudah di kampus?" tanya Xiaojun yang langsung ku jawab dengan mengubah perspektif video menjadi kamera belakang. Aku perlihatkan seisi kelasku yang masih kosong, hanya ada aku seorang diri di bangku belakang.

"Iyaa nih, baru aja sampai." ucapku, kembali mengubah prespektif ke kamera depan guna memperlihatkan wajahku pada lelaki itu. "Rajin banget sih, belum ada yang datang loh." ucap Xiaojun yang hanya ku jawab dengan kekehan pelan. Aku lanjutkan percakapan kami, "Kamu masih di apartemen?" tanyaku. Xiaojun menggelengkan kepalanya lalu memperlihatkan sekeliling tempatnya berada saat ini, yaitu sebuah ruang belajar dalam labolatorium kampusnya. "Baru sampai kampus juga sih, tapi sudah ramai disini." jawab Xiaojun memancing perhatian seorang teman wanitanya melihat ke arah kamera, seperti ingin terlihat dekat dengan lelaki itu. Membuat senyuman perlahan luntur di wajahku dan Xiaojun menyadari hal itu.

Wanita itu bertanya, "Siapa Jun?" yang ditujukan untukku. Xiaojun pun dengan bangganya menjawab, "Kekasihku". Membuat wanita itu langsung salah tingkah dan sengaja memujiku untuk tidak terlihat mencurigakan di hadapanku, "Cantik banget, salam kenal yaa mbaa~" sapa wanita itu yang langsung ku balas dengan ramah, "Iyaa, salam kenal juga~" ucapku, sukses mengembangkan senyuman manis di wajah Xiaojun. Namun, tak bertahan lama.

NEORUM Where stories live. Discover now