27: Mimpi

892 72 27
                                    

YOU POV

Atensi ku mengerjap dengan perlahan seiring senyuman yang terukir di wajah saat mengingat mimpi yang mengantarkan aku pada perasaan bahagia yang diciptakan oleh seorang lelaki dalam lingkungan ini. Aku bermimpi menghabiskan banyak waktu bersamanya, lelaki itu sukses menciptakan perasaan nyaman dan berharga yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Bahkan saking bahagianya, aku masih mengingat dengan jelas senyuman di wajah lelaki itu walau telah membuka mata. Aku merindukannya, aku jadi ingin bertemu dengan dia di dunia nyata, sekalian meminta maaf atas sikapku semalam.

Buru-buru, aku bangkit dari kasur milik Taeyong. Sang empunya kamar masih terlelap tidur karena waktu baru menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Aku kuatkan diri untuk berjalan keluar dari kamar tersebut, menuruni anak tangga lalu masuk ke dalam sebuah kamar mandi yang berada di sebelah kamar Yuta dan Doyoung. Aku bersihkan diriku terlebih dahulu, karena harum minyak angin masih tercium kuat dari tubuhku.

Sempat aku keringkan rambut lalu menggunakan make up tipis di wajahku dengan masih menggunakan jubah mandi karena bajuku terletak di dalam kamar yang Jungwoo dan Johnny tempati. Aku keluar dari kamar mandi tersebut dan mendapati seorang lelaki berkaos putih sedang meminum segelas air putih di area dapur. Jantungku sukses berdegup kencang oleh keberadaan lelaki itu. Langsung aku hampiri lelaki berkaos putih itu dan memeluk tubuhnya erat setelah ia selesai menghabiskan air putih di gelasnya.

Aku menyapa lelaki itu begitu ramah, "Selamat pagi, daddy!" dengan senyuman yang terukir indah di wajahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menyapa lelaki itu begitu ramah, "Selamat pagi, daddy!" dengan senyuman yang terukir indah di wajahku. Aku tak dapat melihat ekspresi di wajahnya karena saat ini, aku memeluk tubuh lelaki itu dari belakang. Jaehyun letakkan gelas kaca di tangannya lalu melepaskan pelukanku untuk mengubah posisi kami agar saling berhadapan. Jantungku semakin berdegup kencang saat lelaki itu mengangkat wajahku agar tatapan kami bertemu.

"Sudah mandi?" tanya Jaehyun seperti mengukur suhu tubuhku dengan meletakkan punggung tangannya pada dahiku. Sadar keadaan tubuhku yang perlahan membaik, membuat senyuman akhirnya terukir di wajah lelaki itu. Aku anggukkan kepalaku dengan masih menatap mata Jaehyun penuh senyuman, "Semalam aku bermimpi tentangmu, maaf ya kemarin malam aku seperti tidak mengacuhkan mu karena aku hanya ingin beristirahat dengan tenang, tapi kalian tak ada yang mau mengalah." Aku berkata jujur yang perlahan tapi pasti melunturkan senyuman di wajah tampan lelaki bermarga Jung tersebut.

"Aku hanya ingin menepati janjiku untuk menjagamu, Y/n." ungkap Jaehyun sambil mengelus pipiku begitu lembut. Aku tanpa sadar memajukan bibirku seraya berkata, "Maafkan aku.." berharap dapat Jaehyun terima, namun lelaki itu malah membawaku ke dalam pelukan hangatnya. Nyaman dan terasa bahagia, aku tak bisa mendeskripsikan lagi betapa bahagianya aku saat berada di dekat lelaki bernama Jaehyun ini, mungkin rasa bahagia ini semakin kuat berkat mimpi yang semalam aku lalui bersamanya, tapi yang jelas aku menyukai pelukan lelaki itu. Seolah dapat melindungi ku, bahkan untuk melawan temannya sendiri akan Jaehyun lakukan. Aku yakin, suatu saat Jaehyun pasti bisa membawaku kabur dari lingkungan ini dan melawan seluruh teman-temannya hanya untuk membelaku. Ya, aku hanya perlu menikmati dulu momen di dalam NEORUM dan jika lingkungan ini tak lagi menguntungkan aku, maka akan aku bujuk Jaehyun untuk memilikiku seutuhnya dan membawaku kabur dari teman-temannya.

NEORUM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang