09: Pesan

1.2K 97 41
                                    

YOU POV

Kamu
Jun, maafkan aku, aku terpaksa mengakuinya..
Aku tak bermaksud mempermalukan mu, karena aku terpaksa
Bisakah kita bertemu? Aku akan menjelaskan semuanya.
Maafkan aku juga menghilang tanpa kabar darimu.
Xiaojun? Please jawab pesanku..
Aku membutuhkanmu..
Tolong selamatkan aku.
Maafkan aku, please..

Aku kesal setengah mati dengan master maupun seluruh anggota NEORUM yang mau melaksanakan perintah gila itu, terutama lelaki bernama Johnny Suh. Aku dapat mendengar banyak sekali cemoohan hingga sindiran yang dilontarkan beberapa mahasiswi yang sangat mengagumi Johnny dan seluruh anggota NEORUM. Kejadian itu juga mampu menyadarkan ku kalau mereka semua sebenarnya berteman dan saling terhubung serta memiliki banyak penggemar berkat ketampanan dan popularitas yang mereka miliki. Aku tak tahu, kenapa bisa dijadikan target bersama para lelaki itu, tapi yang jelas master pasti akan memintaku tidur dengan mereka semua satu per satu. Ya, aku yakin master akan membuatku terlihat seperti budak nafsu mereka sehingga aku berpotensi mendapat lebih banyak cemoohan dan perkataan buruk yang lebih dari ini.

"Kau sudah belajar untuk ujian siang ini?" tanya kak Doyoung yang malah aku jawab dengan, "Bisakah kita duduk terpisah kak? Aku sedang tak ingin mendapat banyak perhatian, berpura-pura saja tidak mengenalku saat di dalam kelas, ku mohon." pintaku terdengar begitu ketus dan dingin sampai membuat langkah Jaehyun serta kak Doyoung terhenti di depan pintu kelas. Langsung aku masuki kelas tersebut lalu mencari tempat duduk yang paling belakang, menempel dengan tembok ruangan sambil memutar lagu kesukaanku berjudul, "Ghost" dari Justin Bieber.

Tak berselang lama, kak Doyoung dan Jaehyun pun masuk ke dala kelas yang disambut banyak sekali sapaan manja dari para mahasiswi. Aku berusaha tak memperdulikan keberadaan mereka dengan terus membaca buku catatanku. Namun, aku tetap merasakan banyak perhatian yang tertuju padaku, apalagi dari para cewe yang duduk tepat di hadapanku. Mereka terus berbisik sambil melirik ke arahku dengan tatapan sinis hingga jijik. Aku terus berusaha tidak memperdulikannya sampai pengawas datang dan memulai ujian pada siang hari ini.

Setelah menyelesaikan ujian, aku periksa kembali pesan yang aku kirimkan pada Xiaojun. Bahkan, pesan itu tak dibacanya yang membuatku akhirnya nekat menelpon lelaki itu dan berakhir panggilan terputus. Aku usap wajahku dengan kasar lalu berusaha mencari tempat tersembunyi untuk melampiaskan rasa sedihku, namun master malah memerintahkan, "Berhenti bersembunyi, datangi Doyoung serta Jaehyun di depan gedung dekanat, mereka menunggumu!!". Tidak aku jawab perintah tersebut dan hanya terus duduk dalam pandangan kosong di sebuah tempat duduk dekat gedung kelas.

"Y/n, kau dengar saya? Jangan berusaha kabur, saya dapat memantau mu dari cctv kampus, bangkitlah dari tempat duduk itu dan hampiri Jaehyun sekarang! Sebelum saya murka dan menyetrum mu sampai gosong di tempat duduk itu!" dengan berat hati aku bangkit guna menghampuri Doyoung serta Jaehyun yang terlihat menunggu kami sambil berbincang dengan tiga mahasiswi. Itu Doyoung yang terlihat sangat dekat dengan para mahasiswi itu, sementara Jaehyun sibuk dengan rokok elektrik yang ia nikmati sampai menciptakan gumpalan asap beraroma caramel.

Tanpa mengucapkan apapun, aku langsung masuk ke mobil NEORUM. Sedikit mengejutkan Jaehyun yang baru menyadari keberadaan ku, setelah ia panggil Doyoung untuk ikut masuk ke dalam mobil, barulah lelaki itu jalankan mobilnya menuju rumah NEORUM yang terletak di sebuah kawasan elite daerah Gangnam. Lokasinya cukup jauh dari universitas kami dan mereka harus melalui perjalanan yang panjang itu dengan keheningan karena aku memutuskan untuk tidak mengakrabkan diri lagi dengan mereka. Persetan dengan setruman atau ancaman master yang lain, aku begitu kesal dan merasa bersalah atas banyak hal terutama kejadian di kantin tadi.

NEORUM Where stories live. Discover now