[S2] Intro: Kartu AS

37 9 0
                                    

SEASON 2

""'""""

YOU POV

"Y/n, kau cantik sekali! Bolehkah aku berfoto denganmu?" tanya seorang wanita tiba-tiba datang menghampiriku saat aku sedang membuat video tiktok bersama Taeyong di lounge bandara. Kami membuat video tren dari lagu berjudul Make It Stop yang bertema sangat menggemaskan, cocok sekali untuk Taeyong oppa yang memiliki mata boba sangat amat menggemaskan. Aku saja dapat dengan mudah luluh padanya, apalagi untuk para wanita penyuka lelaki cantik sepertinya. Taeyong menjadi satu-satunya laki-laki menggemaskan di antara para master NEORUM yang garang dan maskulin. Dia seperti penyegar dalam lingkungan kami karena bisa menyesuaikan diri dalam kondisi apapun.

Sebisa mungkin aku bersikap ramah dengan bangkit dari dudukku untuk mengabulkan permintaan wanita itu. Kami berfoto bersama dan sempat berbincang mengenai keadaanku serta destinasi tempat apa saja yang akan kami kunjungi selama di Jepang. Wanita itu sangatlah baik dan perhatian, membuatku tersadar kalau sebenarnya tak semua orang bersikap buruk padaku berkat keputusan yang aku ambil.

Aku tak ingin banyak menjelaskan mengenai apa yang aku rasakan karena orang lain pasti tak akan pernah paham sampai ia merasakannya sendiri. Biarlah pembenci selalu memikirkan diriku dan menghabiskan banyak uang untuk NEORUM sampai lupa mengurus hidupnya sendiri, yang penting sekarang aku bisa menikmati waktu bersama para lelaki tampan dan keluar dari negara terkutuk ini selamanya. Rasanya seperti terbebas dari penjara tak kasat mata yang menganggu seluruh aspek dalam kehidupanku.

Semoga tak ada penyesalan yang aku temui di masa depan berkat pilihanku tersebut. Aku berharap agar diberikan kemudahan juga dalam menemukan kebahagiaanku sesungguhnya. Semoga tuhan tidak melupakan karma yang harus semua master NEORUM terima. Aku sangat menantikan momen tersebut, itulah salah satu alasanku bertahan dalam lingkungan yang merusak masa depanku ini, selain itu aku sangat menyukai kenikmatan dan uang yang mereka berikan padaku. Egois memang, aku bertahan dalam lingkungan yang merusak masa depanku seolah ingin membahagiakan diriku sendiri tanpa memikirkan perasaan keluarga dan orang terdekat yang mengharapkan diriku bebas dari lingkungan ini.

Yang penting, aku bahagia dan tak lupa juga aku berikan sedikit uangku pada kedua orang tuaku, terlepas mereka mau menerimanya atau tidak, yang penting aku sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka.

"Ayo sayang!" ajak Jungwoo menghentikan perbincangan antara diriku dan penggemar wanita tersebut. Sempat aku berpamitan dengannya sebelum aku kembali ke mejaku untuk mengambil barang-barang ku berupa sebuah tas dan bantal leher. Aku berdiri di dekat kak Doyoung yang berada paling dekat denganku. Sempat kami bertukar tatapan penuh arti sebelum perhatianku tertuju pada Winwin yang sedang membaca sesuatu di handphone miliknya. Sungguh, aku sangat merindukan Winwin tapi aku tak ingin dia bergabung dalam lingkungan ini!

"Sini, biar aku bawain!" tiba-tiba, barang-barang yang seharusnya aku bawa mandiri diambil oleh Johnny untuk disatukan dengan pegangan koper miliknya. Aku yang merasa sangat terbantu pun dengan manja mengatakan, "Makasih daddy!" sambil melingkarkan tanganku di lengan lelaki itu. Johnny yang merasa bangga dengan dirinya sendiri pun hanya mengelus tanganku yang melingkar di lengannya sambil mengukir senyum manis di wajahnya.

"Besok, kita mendapat tawaran untuk melakukan fanmeeting oleh fanbase terbesar kita di Jepang!" ungkap Jungwoo sebelum kami meninggalkan lounge bandara ini. Aku yang merasa bingung pun hanya terdiam saat Jaehyun mengutarakan isi hatinya, "Tak usah, untuk apa melakukan fanmeeting seperti itu, kita bukan siapa-siapa!" benar sekali yang Jaehyun katakan. Johnny satukan tangan kami agar bertaut, "Aku setuju dengannya!" ucap Johnny yang langsung ditambah oleh Doyoung, "Benar, tak usah aneh-aneh ah!".

Jungwoo tatap satu persatu temannya yang berdiri melingkar menghadapnya tersebut lalu mendekat ke arah kami. "Kalian yakin? Ini dibayar loh!" Yang langsung aku jawab, "Gas!" sukses mendapat perhatian dari seluruh master NEORUM, termasuk Winwin. Aku berikan senyum kaku pada mereka semua, "Kapan lagi kita bisa jumpa dengan fans lalu dibayar? Kita kan bintang porno paling terkenal, siapa sih yang tak tahu NEORUM dan para masternya yang tampan ini-" Sengaja aku mengatakan itu sambil mengelus wajah tampan Johnny di sebelahku. Membuat lelaki itu menatapku dengan tatapan lapar yang menggoda.

"Bukankah hal tersebut legal di Jepang? Aku sih setuju dengan fanmeeting-nya!" aku lanjutkan ucapanku yang memancing Johnny mengecup tanganku yang mengelus wajahnya. Lelaki itu bawa kembali tanganku melingkar di lengannya sambil mengatakan, "Kalau Y/n setuju, aku juga setuju!" ucap lelaki itu semakin mengembangkan senyuman di wajahku. Jaehyun hanya diam sambil menatap kami tajam di kejauhan sementara Doyoung juga melakukan hal yang sama.

Winwin? Tak usah ditanya, dia menatapku tajam sedari bergabung dalam lingkungan ini. Aku tahu ia tak suka kedekatanku yang begutu intens dengan semua anggota NEORUM terutama Jaehyun dan Johnny. Apalagi setelah aku menyetujui tawaran melakukan fanmeeting itu. Winwin tahu benar aku tak suka mendapat banyak perhatian, tapi bukankah selama ini kami selalu tampil bersama? Aku hanya tak menunjukkan secara terang-terangan saja kalau aku suka mendapat banyak perhatian baik tertuju padaku.

Jungwoo yang terlihat bangga padaku pun langsung mengambil keputusan, "Okay, besok malam kita lakukan fanmeeting yaa! Bersiaplah dan tunjukkan kharisma kalian untuk penggemar kalian! Kajja!" ajak lelaki itu meninggalkan lounge bandara tersebut. Baru aku ingin melepaskan gandengan tanganku pada Johnny, Jaehyun datang menghampiri kami untuk membawaku mendekat ke arahnya. Aku hanya memberikan tawa menggemaskan pada lelaki itu sebelum ku lingkarkan tanganku pada lengannya, sengaja aku menggoda, "Daddy, tampannya ilang loh kalau cemberut gini!". Namun, bukan hanya Jaehyun yang tergoda atas ucapanku tersebut. Taeyong yang berada di dekat kami pun tiba-tiba mencubit pipiku dengan gemas yang memancingku memukul pantatnya pelan.

"Oppaaa sakit!!" lalu membuat ekspresi seperti menangis untuk lelaki itu. Semakin memecah tawa Taeyong penuh kejahilan di depan sana. Aku pun kembali memfokuskan perhatianku pada Jaehyun yang terus menggenggam tanganku, "Jae, kalau boleh jujur. Ini penerbangan ke luar negeri pertamaku. Aku sangat gugup!" ungkap ku, membuat Jaehyun akhirnya menoleh ke arahku. "Benarkah?" tanya lelaki itu begitu singkat. Masih diliputi kekesalan padaku, namun aku paham benar cara meluluhkan rasa cemburunya. "Iya, kita akan baik-baik saja kan?" tanyaku sengaja menoleh ke arah Jaehyun dengan mengerjapkan mataku padanya. Perlahan, senyuman manis terukir di wajah lelaki itu sampai menampilkan lesung pipinya.

"Kau akan baik-baik saja selama ada aku!" ternyata Jaehyun berusaha menggodaku balik sampai membuatku tertawa malu. Sengaja aku tutup wajahku menggunakan tanganku sendiri sebelum ku kecup tangan Jaehyun yang menggenggam ku erat. "Biasanya cewe jepang cantik-cantik dan pasti penggemarmu didominasi oleh perempuan!" ucapku tanpa sadar kembali memberikan godaan yang mampu membuat Jaehyun tertawa lepas padahal aku sedang membuat skenario cemburu padanya. "Tapi yang hanya bisa merasakan milikku kan hanya kamu sayangku.." bisik Jaehyun mampu menghilangkan seluruh sandiwara yang aku buat. Aku tertawa lagi, "Punyamu memang sangat luar biasa, Jae." pujiku semakin membuat Jaehyun tertawa malu.

Sambil kami berjalan, kami terus melemparkan godaan satu sama lain yang membuat telinga Jaehyun berubah warna menjadi kemerahan. "Sebutkan siapa yang mampu membuatmu pelepasan bahkan sebelum digerakkan!" pinta lelaki itu semakin membuatku malu. Aku pukul lengannya lalu memeluk tubuh Jaehyun saat rombongan kami berhenti di depan sebuah toko menjual makanan, "Jaehyun daddy.." jawabku dalam pelukan lelaki itu yang membuat Jaehyun semakin tertawa lepas sambil mengelus belakang kepalaku.

Sungguh, mengingat kejadian itu mampu membuat kupu-kupu berterbangan dalam perut hingga dadaku. Lelaki ini luar biasa dan tidak akan aku sia-siakan dirinya menjadi kunci atas lingkungan ini.

TBC

GUYS, ARE YOU READY?

NEORUM Where stories live. Discover now