18: Penawaran

1K 94 39
                                    

YOU POV

"Selamat datang kembali, Y/n. Perkenalkan, saya master NEORUM bernama Jungwoo." ucapan lelaki bersurai blonde itu sukses memecah tawaku penuh kepalsuan. Aku menoleh ke arah para lelaki yang berdiri tepat di sebelahku, mereka menampilkan ekspresi terkejut sekaligus takut seolah mendukung pernyataan yang lelaki bernama Jungwoo itu katakan. Jadi, dia master sesungguhnya? Secepat ini dia mengungkapkan identitasnya? Wah, wajahnya sangat tampan dan menggemaskan tapi berbanding terbalik dengan kelakuannya yang persis seperti ahli neraka.

Aku masih tertawa paksa sambil menghapus air mata yang tertinggal di wajahku lalu menghempaskan tangan kak Doyoung dan Jaehyun yang menahanku. Aku berjalan menghampiri lelaki bersurai blonde itu untuk mendudukkan diri tepat di bangku yang berada di hadapannya. Aku hembuskan napas kasar, tak lekang menatap mata lelaki yang tak lain adalah master NEORUM lalu melipat kedua tanganku di depan dada. Aku ulaskan senyuman terbaikku untuknya sebelum aku bertanya, "Jadi kau yang menjebakku bersama para teman-temanmu. Ada yang ingin aku tanyakan padamu, master. Apakah semua lelaki di lingkungan ini juga master sesungguhnya, sama sepertimu?" aku lontarkan pertanyaan itu untuk memastikan dugaan Winwin sebelumnya mengenai master NEORUM yang mengerucut pada para anggota lingkungan ini.

Jungwoo tertawa kencang lalu menepuk tangannya sendiri seolah memuji pertanyaanku tersebut, "Kau tak hanya cantik dan menawan, Y/n. Kau juga sangat cerdas! Ya, kau benar, mereka semua adalah master sesungguhnya." ucapan Jungwoo itu langsung mendapat reaksi tak terduga dari para lelaki yang berada di belakangku. Satu per satu, lelaki itu dudukkan diri di sofa tepat sebelah Jungwoo dengan menampikan ekspresi tak enak, terutama kak Doyoung yang selama ini aku percayai dengan sepenuh hati. Ternyata, mereka semua bersengkongkol untuk menjebakku.

"Wah, ternyata hanya aku yang tak mengetahui apapun di lingkungan ini." gumamku pelan, namun masih dapat Jungwoo dengar sehingga ia menjawab, "Tetapi yang pegang kendali penuh atas situs ini hanyalah aku dan Taeyong hyung. Semua anggota akan diperlakukan sama, tak ada pengecualian satu orang pun. Termasuk aku, aku akan menjadi anggota baru lingkungan ini berssama dirimu dan mereka." ungkap Jungwoo dengan gesture seperti memperkenalkan para master sebenarnya. Taeyong? Dia juga pegang kendali penuh? Pantas saja ia mau menyentuhku pertama kali saat kami baru terjebak dalam lingkungan ini.

Aku tetap mengulaskan senyuman untuk lelaki bersurai blonde itu, walau dalam hati ingin sekali memukul wajahnya menggunakan vas bunga sampai tak berbentuk, namun aku sadar telah dalam posisi terjebak. Tak ada yang bisa aku lakukan selain pasrah atas keadaan, tetapi aku juga tak ingin terlalu dirugikan dalam lingkungan ini. Aku layangkan satu pertanyaan lagi untuk lelaki itu, "Lalu, kenapa kau memilihku? Ada banyak sekali wanita cantik berbadan bagus di luar sana, kenapa kalian harus menjebakku?" tanyaku.

"Karena kau sangat cantik, menawan, menarik perhatian, selalu menyendiri, dan keluargamu tak ada yang menunggu kepulanganmu sampai hari ini." ungkap Jungwoo mampu membuatku terdiam lalu mengalihkan pandanganku darinya. Benar yang ia katakan tentang keluargaku, ibuku terlalu sibuk mengurus suami tak bergunanya yaitu ayah tiriku, sementara adikku telah menjalani kehidupannya sendiri lalu bapak kandungku? Tak pernah menanyakan kabarku, hanya mengirimkan uang setiap bulannya lalu lepas tanggung jawab begitu saja, Rasanya, alasan itu memang cukup kuat menahan wanita sepertiku. Aku bangkit dari dudukku lalu meletakkan tas milikku ke atas meja. Aku keluarkan handphone milikku lalu menyodorkannya ke arah Jungwoo untuk ia ambil. Sialan, tanganku kenapa malah bergetar hebat seperti ini? Padahal aku harus terlihat tak takut di depan lelaki itu.

"Apa kau sadar master kalau magnet dari situsmu adalah diriku, bukan para lelaki tampan ini? Ambillah handphone milikku, kau ingin menguasai kehidupanku, bukan? Kau benar, aku selalu sendirian dan tak ada keluarga yang mencari atau sekedar menanyakan keberadaanku. Tapi, aku juga memiliki syarat yang harus kalian penuhi jika kau ingin aku masih menjadi magnet situsmu. Aku ingin diperlakukan seperti manusia. Tak ada seks tanpa persetujuanku, apalagi sampai menyakiti diriku dan menggunakan alat seks yang aku tak ketahui pasti kegunaannya. Aku ingin kalian semua menggunakan kondom, sehingga kau harus menyetok banyak sekali kondom dan pelumas di rumah ini. Pekerjaan rumah, harus dibagi rata, jangan mentang-mentang aku wanita satu-satunya aku yang mengerjakan semuanya, dan satu lagi!! Aku ingin bayaran yang lebih besar daripada kalian semua! Ingat, akulah daya tarik NEORUM dan tanpa diriku websitemu itu bukan apa-apa di darkweb!" ungkapku telah mengetahui segalanya sampai membuat anggota lain terkejut dan menatapku tak percaya.

Jungwoo yang sedari tadi sedikit terpancing atas tingkahku yang mengutarakan seluruh keinginanku dengan membuat gesture seolah ingin menggodanya pun bangkit. Lelaki itu tatap mataku dengan mengulaskan senyuman penuh arti di wajah tampannya. Posisi wajah kami sangat berdekatan walau aku harus mendongak agar dapat menatap mata lelaki itu. "Baiklah, akan aku pertimbangkan!" ucap lelaki itu. Memancingku mendorong tubuhnya lalu memberanikan diri meremas wajah lelaki di hadapanku itu, "Kau tak perlu mempertimbangkan karena itu adalah sebuah kewajiban!" ucapku sengaja mendekatkan wajah kami berdua hingga ku rasakan Jungwoo yang begitu agresif mengecup bibirku sedikit brutal sampai hampir membuatku limbung ke belakang jika tidak di tahan tangannya yang melingkar di pinggangku. "Baiklah, jika itu maumu sayang." ucap lelaki itu seperti mengolok reaksi terkejut dariku. langsung aku lepaskan tangannya lalu berjalan menjauh dari lelaki itu. Sialan!! Aku tak menyangka master NEORUM sangatlah brutal dan menakutkan!

Belum sempat aku menormalkan jantungku yang berdegup sangat kencang, Jungwoo bertanya pada teman-temannya, "Bukankah gadis kita harus dihukum karena percobaan kabur dengan sahabat mesranya itu?" yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Taeyong dengan senyuman tak kalah licik dari Jungwoo dan Yuta. Jungwoo langsung memutuskan untuk, "Jaehyun, maukah kau menghukum gadis itu malam ini? Aku rasa, kau sudah menantikan momen ini sejak lama?" tanya Jungwoo membuat tatapanku akhirnya bertemu dengan tatapan mata Jaehyun. Perlahan lelaki itu bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiriku untuk menarik tanganku mengikutinya masuk ke dalam sebuah kamar yang berada di lantai bawah. Aku tak melakukan pemberontakkan sedikitpun, apalagi saat Jaehyun bawa tubuhku bersandar pada dinding kamar yang teah ia kunci pintunya. Jaehyun angkat wajahku agar tatapan kami kembali bertemu, namun hal tersebut malah memecah tawaku karena merasa inilah momen yang telah lelaki itu tunggu sejak lama, bukan?

"Aku tahu, kau menantikan momen ini sejak lama kan, Jae? Terlihat dari tatapan matamu yang begitu ingin menghukum-" belum selesai aku berbicara, Jae bawa sebelah tangannya untuk mencekik leherku pada dinding kamar tersebut. "Ya, kau benar, akan ku buat kau tunduk padaku setelah ini." ucap lelaki itu yang hanya ku respon dengan tawa pelan seiring air mata yang mulai menggenang di pelupuk mataku. Terasa sakit dan sesak, namun aku sudah begitu pasrah dengan, "Lakukan apapun yang kau inginkan, master. Hukum aku dengan caramu!" tepat setelah aku mengatakan itu, Jaehyun cium bibirku secara brutal dan perlahan melepaskan cekikan di leherku dan beralih menangkup wajahku.

TBC

NEORUM Where stories live. Discover now