45: Xiaojun

539 51 23
                                    

YOU POV

Untuk pertama kalinya, selama aku berada di lingkungan ini, aku diperbolehkan tidur sendirian dalam satu kamar tanpa harus ditemani anggota NEORUM yang lain. Semua berkat ibu Johnny yang berhasil membujuk Jungwoo agar memberikan waktu untuk diriku sendiri dengan alasan, "Seseorang membutuhkan waktu untuk sendiri agar merasa memiliki privasi dalam hidup ini". Walaupun aku sadar benar atas perhatian yang aku dapatkan dari seluruh penonton NEORUM yang rela menghabiskan uang mereka demi menonton live streaming realtime dalam rumah ini, tapi aku juga butuh waktu untuk diriku sendiri dan beristirahat. Hanya satu malam saja, akhirnya aku berhasil mendapatkan kesempatan emas ini berkat bantuan ibu Johnny. Terima kasih, tante.

Aku matikan lampu kamar setelah melakukan perawatan dengan menggunakan skincare di wajah dan bodycare di sekujur tubuhku. Setelah sekian lama akhirnya aku memiliki banyak waktu untuk diriku sendiri, berendam air hangat, luluran dalam waktu yang lama sambil bersenandung di dalam kamar mandi dan masih banyak hal yang ingin sekali aku lakukan sendirian di kamar ini. Seolah berhasil me-recharge seluruh tenaga serta mood bagus dalam diriku.

Aku buka handphone milikku setelah membaringkan diri di tengah kasur berukuran king size tersebut. Ada banyak sekali pesan yang masuk di handphone milikku. Aku buka satu per satu pesan dimulai dari grup komunitas yang ternyata sudah mengeluarkan aku sebagai anggota mereka. Memancing tawaku penuh kesan remeh karena mereka bahkan tak mengatakan apapun sebelum mengeluarkanku.

Kedua, pesan dari ibuku yang masih berusaha menasehati diriku agar pulang ke rumah kami yang berada di Gwangju. Yang benar saja, bahkan rumah yang ibuku dirikan bersama ayah tiriku itu tak pernah menjadi tempat aku pulang dari kerasnya kehidupan selama ini. Lalu, kenapa aku harus pulang ke sana dan menemui masalah yang lebih besar daripada berada di dalam NEORUM? Apa ibuku sudah mau mendengarkan keluhanku mengenai ayah tiriku yang suka melecehkan aku dan adikku? Bahkan, sebelum aku terjebak dalam NEORUM keparat itu selalu melecehkan kami berdua melalui pesan tidak senonoh yang beliau kirimkan pada kami. Itulah sebabnya aku berpikir ulang saat diminta pulang ke rumahku yang berada di Gwangju, aku lebih memilih berada di lingkungan ini dan memanfaatkan segala yang aku dapatkan walaupun sama-sama harus merasa terlecehkan. Setidaknya para lelaki NEORUM ini harus bertanggung jawab atas segala kekacauan yang mereka ciptakan.

Ketiga, ada banyak sekali pesan dari mantan kekasihku yang terakhir, yaitu Xiaojun. Ia bahkan sampai mengirimkan 800 lebih pesan yang tak pernah aku baca maupun balas sekalipun. Aku tekan chat yang masuk dari lelaki itu, aku baca semua chat yang dia kirimkan yang menceritakan mengenai perasaannya, rasa kesal dan kecewa yang Xiaojun rasakan karena tak berhasil menjagaku, kegiatan sehari-hari yang Xiaojun lakukan bahkan cerita yang sering sekali ia utarakan padaku mengenai harinya.

Terkadang, aku merindukan sosok Xiaojun yang selalu menemaniku kala susah dan senang, walaupun aku tak begitu mencintainya, tapi Xiaojun merupakan bagian yang cukup penting dalam kehidupanku. Dia yang menemani hariku, membantuku dalam menyelesaikan banyak hal, melindungi ku dari kejamnya perbuatan ayah tiriku dan masih banyak hal menyenangkan lain yang kami lalui bersama.

Melihat Xiaojun tak bisa lepas dari kebiasaan yang kami lalui selama ini membuatku merasa bersalah. Sungguh, aku pikir ia sudah tidak memperdulikan aku semenjak kejadian di acara dies natalis fakultas teknik. Tapi sampai hari ini, ia masih mengirimkan aku pesan mengenai perubahan tatanan rambut yang ia lakukan. Xiaojun menceritakan alasannya mengenai perubahan itu, bahkan membagikan foto dirinya untuk menanyai pendapatku mengenai rambut barunya tersebut.

Langsung aku ketik balasan untuk menjawab pesan yang Xiaojun kirimkan, "Ganteng banget, kau menindik telingamu?" jawabku begitu singkat atas 800 pesan yang ia kirimkan selama ini. Tak apa, yang penting aku membalasnya daripada tidak sama sekali. Baru aku ingin keluar dari room chat tersebut, tiba-tiba pesan dariku dibaca oleh lelaki.

NEORUM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang