15: Nyaman

1K 88 47
                                    

YOU POV

Aku sudah menceritakan segala yang aku alami pada Winwin, mulai dari bagaimana cara master menculik ku sampai di kegiatan akhir saat kak Doyoung menghukum ku di toilet kampus. Aku meyakini kalau para anggota NEORUM lain juga terjebak bersamaku karena mereka juga mendapatkan hukuman yang sama denganku jika tidak menuruti kata master, tetapi Winwin terus menekankan kalau mereka berlima sebenarnya berteman dekat, aku sadar akan hal itu tetapi aku yakin mereka juga terjebak dan kami tak tahu apa motif master sebenarnya.

Winwin ajak aku berselancar di dunia maya, namun tubuhku sepertinya sudah tidak kuat lagi jika harus terjaga. Aku izin tidur duluan saat lelaki itu berusaha mencari jejak lingkungan bernama NEORUM di internet. Winwin hanya takut, rekaman cctv yang terdapat di rumah itu sengaja master jual untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Aku tak terlalu peduli, yang aku inginkan hanyalah bebas dari lingkungan itu dan melanjutkan kehidupanku seperti biasa. Tanpa atensi dari publik, hukuman dan cacian yang mulai aku dapatkan karena berhubungan dengan para lelaki tampan di kampus.

Aku baringkan tubuhku dengan perlahan lalu menyembunyikan diriku pada selimut hingga ke leher. Winwin matikan lampu ruangan dan menyalakan lampu tidur sebelum ia usap dengan lembut puncak kepalaku. "Selamat malam, Y/n. Tidur yang nyenyak ya." ucap lelaki itu sambil menatapku dalam. Aku anggukkan kepalaku lalu tersenyum tipis ke arah Winwin untuk meyakinkannya. Setelah merasa diriku nyaman berbaring di atas kasur tersebut, Winwin keluar untuk melanjutkan aktivitasnya berselancar di dunia maya.

Aku hembuskan napas panjang lalu ku ubah posisi tidurku menjadi menyamping ke sebelah kiri. Aku pejamkan mata, namun kilasan kejadian saat aku menikmati hukuman kak Doyoung kembali terlintas dalam benakku. Jujur, hukuman itu adalah hukuman ternikmat yang pernah aku rasakan dalam hidupku, membuat pandanganku perlahan berubah untuk lelaki itu. Aku merindukannya, ingin sekali aku mengajaknya kabur tapi ia begitu patuh atas perintah master. Memang, setrum yang master berikan sangatlah sakit sehingga membuat orang lain sampai berpikir ulang untuk tidak menuruti pintanya, hanya aku saja yang rebel hingga nekat melawan maut hanya untuk melepaskan diri dari lingkungan itu. Aku hanya takut, kak Doyoung mendapatkan hukuman karena tak bisa menjagaku untuk tetap bersama NEORUM. Aku tak ingin menyakiti orang lain sehingga rasa bersalah perlahan menyelimuti ku.

Bagaimana jika master tega menyetrum kak Doyoung dan Jaehyun sampai mereka pingsan hanya karena tak bisa menjagaku? Hidup mereka pasti akan sengsara berkatku dan aku sangat takut hal tersebut terjadi pada kak Doyoung. Tanpa sadar air mata kembali membasahi wajahku seiring tangisanku pecah hingga membuat napasku sesak. Seolah kesedihan yang aku rasakan selama beberapa hari dalam NEORUM tak bisa aku tahan lagi. Bohong sepertinya jika aku bilang aku tidak menikmatinya, tapi ada rasa terkekang dan tak suka atas hukuman yang master berikan hingga membuatku merasa sedih dan tertekan dalam lingkungan itu.

Niat hati ingin tertidur, namun tangisan tak bisa lagi ku bendung. Aku meringkuk seraya menutup wajahku menggunakan telapak tanganku, terus merasa diawasi padahal tak ada cctv dalam rumah ini, apalagi sampai keberadaan master yang berhasil aku hindari sejauh mungkin. Namun rasa trauma itu masih membekas dalam diriku, aku hanya ingin menikmati kesedihan ini hingga tubuhku merasa tak kuat lagi menahan kantung, aku ingin sekali tertidur nyenyak tanpa perintah yang selalu menghantuiku. Tanpa sadar, aku membuat gerakan gelisah dengan terus mengubah posisi tidur di atas kasur ini walaupun rasanya mataku tak bisa dibuka lagi. Aku mengantuk sekali tapi tubuhku seolah tak bisa tenang dengan pikiran yang terus berkecamuk. Sesekali, air mata kembali membasahi wajahku hingga perlahan pintu kamar kembali terbuka. Winwin usap puncak kepalaku setelah menyadari keadaanku sedang tidak baik-baik saja. Ia berusaha menenangkan ku dengan ikut membaringkan tubuhnya di kasur itu dan membawaku ke dalam pelukannya.

Awalnya aku masih merasa takut dan gelisah hingga Winwin terus membisikkan kata yang mampu membuatku perlahan merasa tenang, "Tenanglah Y/n, tak ada master disini, tak cctv bahkan anggota NEORUM yang kamu takutkan. Hanya ada aku yang berjanji akan terus melindungi mu apapun yang terjadi. Jangan merasa tak berharga karena sekuat apapun seseorang berusaha menghancurkan mu, dirimu tetap berharga di mata semua orang, terutama seseorang yang menyukaimu. Seperti emas yang berusaha dihancurkan bahkan dileburkan sampai tak berbentuk, namun materi itu tetap emas yang berharga bukan? Jadi, jangan merasa sedih lagi ya, ada aku disini, aku melindungi mu semampuku.." ucap Winwin kemudian mengecup puncak kepalaku dengan lembut, tanpa sadar tanganku semakin memeluknya erat uc seraya menggumam tak jelas yang memancing Winwin terus berusaha menenangkan ku dengan mengelus belakang kepalaku lembut. Aku sadar lelaki itu menyanyikan lagu lullaby dalam bahasa mandarin hingga membuatku akhirnya terlelap tidur dalam posisi memeluk tubuhnya.

NEORUM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang