AV. 8

60.4K 6.2K 236
                                    

Kalo ada typo tandain ya we

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalo ada typo tandain ya we

📍

Visya pagi ini terlihat berbeda, tidak seceria biasanya. Mungkin karena efek mengantuk.
Di koridor Visya berjalan sendirian, sebenarnya tadi ia ingin meminta Ken untuk mengantar nya sampai kelas, mengingat Visya yang merasa terancam akan sosok teman sebangku nya.

Tapi pikiran nya tiba-tiba mendorong Visya untuk mencoba mengatasi nya sendiri. Jika yang di katakan Naira memang benar, berarti sedari awal Visya lah yang salah. Maka dari itu ia akan mencoba menghadapi nya, ya walaupun dengan seperempat keberanian.

"Sya, woi tunggu!"itu teriakan Naira, gadis itu sedikit berlari mencoba menyamakan langkah nya dengan Visya.

"Lemes banget lo, ga sarapan?"tanya Naira di balas gelengan malas oleh Visya.

"Ngantuk,"

"Tidur jam berapa semalem?"

Visya berkedip,"Jam dua belas, mungkin lebih."

"Insom?"

Gadis mungil itu mengedikan bahu acuh, "Ga bisa tidur aja."

Naira manggut-manggut. Setelah itu ia menghela nafas melihat tumpukan berkas di tangan nya.

Visya mengangkat satu alisnya."Kenapa?"

"Nanti ada rapat lagi, mungkin dari jam pertama sampe istirahat gue bakal izin lagi."ujar Naira dengan wajah mengeluh.

"Ribet banget dari kemaren?" Visya memang memperhatikan sahabat nya itu yang sibuk bulak-balik mengurus kerjaan osis yang entah ia tak tahu.

"Ya gini lah kalo ketos nya ga masuk,"ujar Naira, "Dia koma ..."lanjut nya seraya menghela nafas.

Visya sedikit terkejut mendengar nya. "Kok bisa?"

Naira berdehem. "Dia salah satu inti anggota Darkez, katanya beberapa hari yang lalu dia di keroyok musuh geng nya. Gue heran, padahal Arta orang nya baik, tapi kenapa mereka tega berbuat hal sekeji itu."

"Namanya juga musuh,"sahut Visya, namun sedetik kemudian ia mengernyit kan alisnya."Eh, Arta?"

"Iya, Lo kenal?"

"Mungkin."gumam Visya membuat Naira menatap nya.

"Lo suka dia?"

Naira gelagapan mendengar pertanyaan Visya."E-engga!"bantah Naira membuat Visya tertawa.

"Mata lo ga bisa bohong."celetuk Visya membuat rona merah mendadak muncul di area pipi Naira. Hal itu semakin membuat tawa Visya pecah.

"Iss Visya!"kesal Naira seraya mengerucutkan bibirnya, namun sedetik kemudian badan nya menegang. Ia sedikit membuka mulutnya menatap apa yang baru saja ia lihat.

Visya yang penasaran lantas mengikuti arah pandang sahabat nya itu.

Di sana hanya ada Asgara yang baru saja masuk ke dalam kelas mereka. Mengapa reaksi Naira begitu berlebihan, bukan kah Visya yang harus nya waspada?

AVWhere stories live. Discover now