AV. 18

60.4K 5.4K 348
                                    

Hai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai

Tandai jika ada typo

°°°

Garis kerutan terlihat samar di kening Andrew. Pria paruh baya itu lagi-lagi harus berhadapan dengan laptop dan setumpuk berkas.

"Kerja itu bukan di rumah, tapi di kantor."sindir seseorang. Andrew sangat mengenali suara manis itu, memang siapa lagi yang berani mencibir nya dengan santai.

Andrew melirik sekilas seorang gadis mungil yang seenak nya duduk di seberang meja kerja. Bibir Andrew berkedut. "Terserah Papa lah."

Terlihat gadis itu mencebikan bibir nya. "Ini di rumah, kalo Papa masih mentingin kertas-kertas buluk ini, itu sama aja menelantarkan anak dan istri!"

"Bilang aja kamu kangen Papa."

"Iya!"ups, Visya reflek menutup mulut nya dengan tangan, ia dapat melihat Andrew yang menyeringai. Dasar Andrew licik!

"Yaudah sini peluk."

"Ga!"

Andrew terkekeh geli. "Kalo Papa ga kerja, emang kamu mau jadi gembel?"

"Ya ga mungkin jadi gembel juga kali Pa, Kakek Axel kan kaya."jawab Visya lempeng.

Andrew berdecih dalam hati, ia sangat tidak sudi bergantung pada pria tua itu.

Mereka terdiam, Andrew kembali fokus pada pekerjaan nya dan Visya yang kini tengah mengacak-acak berkas di atas meja Papa nya, entah apa yang dia cari.

Namun tak lama tatapan nya kini terdapat minat besar pada sebuah berkas dengan map coklat.

ROYAL DUCTH DC.

Tangan Visya sedikit gemetar, ia benar-benar kagum dengan keluarga bermarga DC itu.

CEO UTAMA LEANDER AERGLO DE CHARON.

"Wah..."decak Visya saat melihat profil pemimpin perusahaan terbesar itu.

Andrew melirik anak perempuan nya, ia sedikit memicing menatap berkas yang Visya baca.

"Loh?"Visya mengerutkan dahi nya bingung.

"Kenapa?"tanya Andrew penasaran, ia kini menggeser sedikit laptop nya dan mulai serius menanggapi sang anak.

"Leander ini anak tertua dari Damian, ceo sebelum nya kan?"

"Hm,"

"Dan sekarang dia menempati posisi ceo utama setelah ayah nya pensiun."

"Benar, ada masalah?"tanya Andrew.

Visya mengangguk. "Kok yang megang saham terbesar nya Althaia, dia putri bungsu keluarga itu kan Pa?"

Andrew tersenyum kecil, jadi itu yang membuat sang anak bingung. Karena bagaimanapun kebanyakan pemegang saham terbesar dalam sebuah perusahaan adalah CEO itu sendiri.

AVWhere stories live. Discover now