AV. 30

54.1K 5.6K 1.3K
                                    

H A P P Y    R E A D I N G

Get well soon Abang Gevan❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Get well soon Abang Gevan❤️

0000

Ruangan serba putih itu seperti biasa tampak sunyi, hanya ada sebuah suara alat EKG yang terdengar.

Pintu ruangan terbuka. Seseorang masuk dengan aura dominan, sepasang mata tajam itu menyorot dingin tubuh kurus di atas brangkar.

Tak lama, mata hitam pekat itu meredup. Kedua tangan di saku celana nya mengepal sempurna.

"I don't have friends"

Ia bergumam dengan wajah datar, setelah itu berbalik melenggang keluar.

"Damn."

Kedua bodyguard yang berjaga di depan pintu ruangan seketika menunduk hormat saat sang Tuan muda keluar. Bulir keringat sedikit menetes dari kening mereka, mengingat tekanan aura yang luar biasa dari manusia berbadan tegap yang baru saja lewat dengan tatapan datar.

Menghembuskan nafas pelan, kedua bodyguard itu kembali menegakkan badan dan fokus pada tugas mereka.

---

Ruang tamu kelurga Madhava kini nampak ramai. Minuman dan makanan ringan nampak berjejer di meja.

"Ga papa sekali-kali, biar keliatan lakikk!"celetuk pria paruh baya seraya duduk di samping gadis mungil yang asik makan camilan.

"Loh Gevan kan emang lakik pah!"seru Gevan tak terima, teman-teman nya sudah tertawa tanpa dosa.

Ya, saat ini anggota inti Darkez dan Visya tengah berkunjung ke tempat Gevan. Mengingat kejadian penyerangan di sekolah kemarin yang mengakibatkan lengan kanan seorang Gevan Keanu Madhava tertembak.

Bukan nya panik, Sultan selaku Papa nya Gevan malah biasa saja. Malah ia mewajarkan hal itu karena anak nya terlihat keren saat terluka. Bapak prik.

"Liat aja om, dia bahkan kesekolah sering pake kalung tengkorak yang berat nya satu kilo biar keliatan lakikk!"sahut Jio ikut mengompori.

"Halah, bocah kok ga modal. Itu tuh kalung saya waktu jaman SMA."jelas Sultan di sambut delikan tak bersahabat dari sang anak.

"Sana deh pah, jangan nimbrung-nimbrung obrolan anak muda."jengah Gevan.

"Papah kan masih muda."

"Kalah Van, kalah lo mah."kekeh Arta.

Mereka semua menoleh pada Visya yang tengah menguap, gadis itu mengerjap dengan mata-mata berkaca-kaca. Lalu mendongak menatap papa nya Gevan.

AVWhere stories live. Discover now