AV. 21

55.2K 5.4K 456
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Visya alergi kacang almond!

"Astaga, jadi bener toping cake tadi ada kacang nya."gadis cantik itu hampir menangis.

"Ceroboh banget si lo Sya..."ringis nya dengan mata berkaca-kaca. Ini lah akibatnya jika dia terlalu tergila-gila dengan cake. Huh!

Ruam nya semakin banyak, apalagi di sekitar area tenggorokan. Bibir nya juga mulai terasa kesemutan.

Visya harus gimana. Di luar ramai, ia tidak mungkin keluar dengan keadaan seperti ini, bisa-bisa ia di cap sebagai gadis aneh.

"Gimana dong..."lirih nya seraya menggaruk leher nya.

Mama tolong Visya huhu!

Gadis itu menunduk dalam, keringat dingin seakan mengucur bebas. Lagi-lagi Visya merutuki kebodohan nya yang meninggal kan ponsel sembarangan.

Jika sudah begini, ia hanya bisa berharap salah satu teman nya menyadari diri nya yang sangat lama di dalam kamar mandi.

Tapi apa kah Visya kuat!?

"Are you okay?"

Deg.

Badan Visya menegang. Dengan gerakan perlahan ia mendongak, mata nya membulat sempurna saat melihat pantulan kaca.

Di sana bukan pantulan dirinya saja yang terlihat kacau, tapi ada seorang pemuda tegap dengan rahang kokoh yang terlihat mengeras.

"A-asgara?"bisik Visya terbata.

Mata tajam itu memindai seluruh badan nya. Wajah yang tetap datar itu membuat Visya sulit menebak apa yang ada di pikiran Asgara sekarang.

"Apa ini sakit?"

Visya meremang saat jemari berurat Asgara menyusuri tengkuk nya. Belum sempat Visya menjawab, Asgara lebih dulu membalik tubuh mungil nya, setelah itu mengangkat dan mendudukan nya di pinggir washtafel.

"What happened?" Suara serak itu semakin terdengar memberat.

Visya masih tak paham, situasi macam apa ini! Yang ia harapkan adalah kehadiran keluarga atau teman nya. Tapi malah pemuda misterius dengan segala aura mengerikan ini yang datang.

Juga, bukan nya tadi Asgara tengah sibuk dengan para tamu kelas atas. Tapi mengapa tiba-tiba dia berada di hadapan nya.

"G-gue a-alergi kacang almond."suara seperti cicitan itu mampu membuat atmosfer semakin suram.

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang