AV. 31

49.6K 5.4K 966
                                    

H A P P Y R E A D I N G

🌱🌱

Aroma alami minyak telon menguar di sebuah kamar dengar warna soft ini. Sunyi dan tenang adalah gambaran suasana nya.

Terlihat bulu mata lentik milik seorang gadis bergetar. Mata bulat sebening kaca itu terlihat. Sesekali mengerjap, Visya mengucek mata nya perlahan.

Ia melenguh sebentar sebelum kembali terdiam. Dengan posisi terlentang dan hanya memakai tanktop crop hitam, Visya dapat melihat sebuah rambut hitam lebat berada di sudut pinggang nya.

Sebuah telapak tangan lebar berada di atas perut nya dengan nyaman dan terasa hangat.

"Asgara..."gumam Visya pelan.

Rambut hitam itu bergerak samar, tak lama rahang tegas Asgara mendongak. Mata tajam itu terlihat menakutkan namun sedikit meredup.

"Sakit lagi?"tanya Asgara serak, tangan nya kembali bergerak di atas perut Visya. Mengusap nya perlahan.

"Engga."gumam Visya kembali memejamkan mata, malas bergerak.

Ya, setelah Asgara dengan sadar menyuruhnya membuka baju. Visya hanya terdiam beberapa saat, setelah itu menepis jauh-jauh pikiran buruk yang mampir di otak nya.

Ia menurutinya. Dan yang Asgara lakukan adalah membaluri tubuh bagian atas nya dengan minyak telon. Keringat dingin yang sempat keluar mulai teratasi.

Tubuh nya terasa hangat dan yang paling utama adalah keram di perut nya mulai berkurang. Sebelum mereka berakhir tidur di ranjang, Visya sudah menghabiskan sepiring sarapan. Dan tentu saja itu paksaan dari Asgara.

Kasur bergerak, Asgara beranjak dan mensejajarkan tubuh nya dengan Visya.

"Syaa."bisik pemuda itu.

Visya yang merasa geli di area telinga nya sontak membuka mata. Ia memiringkan tubuhnya, menghadap sepenuh nya ke arah Asgara.

"Hgg.."

"Tiap bulan sakit?"

Visya menggeleng samar dan menenggelam kan wajah nya di leher Asgara.

"Engga. Mama selalu urus Visya. Ini juga pertama kali nya Visya minum obat haid selain buatan Mama. Rasa nya aneh."jelas Visya teredam di ceruk leher kokoh itu.

Yang di ceritakan Visya adalah benar. Dan juga ini adalah pertama kali nya Visya haid di hari pertama tanpa ada sang Mama di samping nya.

Asgara bergumam seraya mengusap surai madu berkilau milik Visya. Gadis itu nyaris saja menutup mata kembali tertidur akibat perbuatan Asgara, namun kembali membuka mata saat suara dering ponsel Visya terdengar.

Gadis itu beranjak menyambar ponsel nya, di sana tertera nama sang Mama di icon panggilan masuk.

"Ma--"

"Halo nak, sayang. Kamu di rumah kan? Galang bilang kamu ga sekolah karena sakit perut. Kamu datang bulan ya nak? Mama tau itu sakit, tahan sebentar ya sayang. Mama lagi di jalan. Maaf, maaf Mama---"

Visya terkekeh memotong cerocosan sang Mama."Visya gapapa kok Ma, Visya bisa nahan sakit nya sekarang, lagian Visya udah besar. Mama jangan khawatir ya, Visya tadi pagi udah sarapan, udah minum obat, terus pake minyak telon. Sakit nya langsung pergi jauh..."

Asgara tersenyum tipis seraya menepuk kepala gadis itu pelan, sedangkan Anna di seberang sana terkekeh lemah. "Anak Mama udah dewasa..."

"Visya, Mama sekarang lagi di jalan ke arah pulang. Visya jangan makan aneh aneh dulu ya nak, tunggu Mama. Mama tutup telp---"

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang