AV. 26

58.2K 6.7K 750
                                    

__H A P P Y  R E A D I N G__

Tandai typo!

***

Wajah datar yang sial nya tampan itu terpejam menikmati semilir angin yang menerpa wajah nya. Hembusan asap seketika keluar dari mulut remaja yang dua tahun kebelakang menyandang gelar misterius student.

Bibir sexy itu terbuka mengeluarkan sebatang candu yang kian memendek. Tepat setelah asap rokok itu menyebar terbawa angin, ia lantas membuang puntung nya kebawah setelah itu menginjak nya kasar.

Asgara, remaja berahang tegas itu menunduk. "Sweet dream hm?" Bisik nya serak. Tangan nya sedari tadi tak pernah absen mengusap lembut surai madu itu. Gadis mungil yang tengah tertidur di paha nya itu sedikit melenguh.

Asgara diam menyusuri pahatan lucu paras gadis nya. Jari kekar nya itu kini mengelus pipi yang begitu lembut di sentuhan nya. Visya sedikit terusik, setelah itu memiringkan kepalanya dan menenggelamkan wajah nya di perut kokoh Asgara.

Segaris senyum manis muncul di bibir Asgara. Ia dapat dengan jelas melihat kegiatan gadis cantik itu yang tengah menggesekkan pipi berisi nya tepat di eightpack milik nya.

"So cute honey..." Asgara menunduk tak tahan untuk menggigit pipi chubby itu.

"Asgaraaa,"rengek Visya seraya menjauhkan pipi nya. Mata bulat itu mengerjap-ngerjap."Bau rokok!"

"Sorry baby."

"Hng..."

Dengan malas Visya menegakkan tubuh nya. Ia menguap lebar hingga membuat remaja di samping nya terkekeh.

Visya belum terbiasa, setiap detik ia selalu terpesona dengan kekehan yang keluar dari mulut Asgara.

Ia yang dulu sempat merinding melihat wajah datar Asgara kini malah sebaliknya. Visya benar-benar menikmati berbagai ekspresi pria beku yang sekarang tampak mencair.

Tes.

Visya sontak mendongak, ia tidak sadar jika langit menampakan awan mendung. Kedua nya yang sekarang berada di rooftop kini saling tatap.

"Mau hujan."celetuk Visya.

Asgara segera beranjak, lengan nya segera menggapai tangan Visya. Gerimis mulai turun, belum sempat tangan As menggapai knop pintu, ujung seragam nya lebih dulu di tarik. Ia berbalik menatap gadis mungil yang tengah mengerjapkan mata.

"Ayo hujan-hujanan!"ajak Visya dengan mata berbinar.

Ujung bibir Asgara berkedut. "No. Ayo turun."

Senyum Visya hilang di ganti dengan raut wajah kecewa. "Satu permintaan di hari pertama kita bersama."lirih Visya membuat Asgara menunduk mensejajarkan wajah kedua nya. Asgara menyeringai, kening mereka nyaris bersentuhan.

"Ada imbalan nona?"

Visya mengerjapkan mata."Imbalan? Kamu mau apa.."

"Kiss here."ujar Asgara seraya menunjuk pipi kanan nya.

Visya menjauhkan diri. Setelah itu berlari mengelilingi rooftop. Hujan sudah turun, gadis itu tersenyum lebar saat badan nya telah basah kuyup.

"Ini seru!"teriak Visya sedikit terendam suara hujan.

Asgara menyibak rambutnya ke belakang. Sudut bibirnya terangkat."Gadis nakal."decak nya seraya berjalan ke arah gadis yang asik bermain hujan.

"Udah?"

Visya menggeleng polos, setelah itu menggenggam telapak tangan lebar milik Asgara.

Ia tertawa riang seraya berlari kecil dan menggoyangkan lengan Asgara. Remaja tampan itu tersenyum kecil, gadis nya terlihat sangat bahagia hanya karena air hujan.

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang