AV. 17

55.9K 5.2K 317
                                    

Tandai kalo ada typo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tandai kalo ada typo

°°°

Drtt drtt

"Hal--"

"Kamu di mana? Kenapa belum nyampe mansion, apa terjadi sesuatu, kamu ga papa kan Sya...dimana Rion? Visya, jawab Kakak!"

Visya meringis mendengar sederet pertanyaan yang Kennard ajukan. "Visya baik-baik aja Kak..."gadis itu menghela nafas seraya melirik sebuah toko gaun mewah yang berdiri kokoh di seberang jalan.

"Kenapa belum pulang, kamu dimana? Jangan buat Kakak khawatir Syaa..."

"Visya mampir ke butik Mama, Kak Ken tenang aja, Visya aman sama om Rion."

Terdengar helaan nafas di sebrang sana."oke, kalo ada apa-apa tolong hubungi Kakak. Jangan nakal, kakak tutup telpon nya."

"Siap Kak. Bye."

Panggilan terputus. Visya menoleh saat pintu mobil nya terbuka. Di sana Rion sudah berdiri dengan sebuah payung.

"Ayo nona."

Visya mengangguk dan turun. Keduanya berjalan dengan hati-hati mengingat hujan masih turun.

"Om ga masuk?"

"Saya tunggu di sini saja nona."jawab Rion seraya mencari tempat untuk meletakkan payung basah itu.

Visya mengangguk, setelah itu ia masuk. Suasana di dalam sedikit ramai, oh bukan kah butik Mama nya ini tidak pernah sepi?

Bukan nya sombong, namun perlu kalian ketahui. Toko milik Anna memang terkenal di berbagai kalangan, bahkan koleksi gaun pernikahan terbaik mereka sudah menjadi langganan beberapa orang yang berpengaruh di dunia. Tak jarang, kadang Anna harus turun tangan sendiri untuk membuat detail gaun super mewah rancangan nya.

"Mama..."

Suara manis yang terdengar seperti rengekan itu membuat Anna yang tengah sibuk memeriksa gaun pengantin seketika terdiam.

Tak lama, ia merasakan sebuah tangan halus melingkar di pinggang nya. "Mama sibuk mulu ih..."

Oh, lucunya.

Anna terkekeh. Memang akhir-akhir ini ia banyak menghabiskan waktu di toko, sampai-sampai membuat anak gadis nya kali ini menjadi rewel.

"Mama kerja sayang."ujar Anna seraya berbalik dan memeluk putri kesayangannya.

Visya mengerucutkan bibirnya kesal, membuat beberapa staf karyawan terkekeh karena tingkah nya.

"Uang Papa udah banyak Ma, Mama ga usah kerja. Cukup Papa aja yang sibuk sampe kadang lupa sama anak, Mama jangan...!"cemberut Visya membuat Anna tertawa lepas.

Wanita anggun itu mencubit pipi anak nya pelan. "Sorry little baby."

Visya hanya bergumam, setelah itu ia di bawa duduk di sofa. "Ke sini sama siapa?"

AVWhere stories live. Discover now