AV. 24

55.5K 7K 914
                                    

_ H A P P Y  R E A D I N G_

"You are mine dan saya milik kamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"You are mine dan saya milik kamu."- Asgara Ardew Lazarus

Tandai typo!

***

"

Biar saya saja yang melakukan nya Nyonya."

"Tidak, kamu lakukan pekerjaan yang lain saja. Ini biar saya yang urus."

"Tapi--"

"Tidak masalah, ini menyenangkan. Pergilah."

"Baik Nyonya."gadis dengan pakaian khas pekerja di toko kue itu lantas melenggang pergi dengan senyuman. Nyonya pemilik toko ini sungguh ramah dan menyenangkan.

Tring...

Suara merdu lonceng terdengar menandakan seorang pelanggan masuk ke dalam toko pie terkenal ini.

Nyonya pemilik toko yang masih terlihat cantik dan awet muda itu tengah fokus pada pie yang tengah ia hias.

"Kakak! Kakak! Aku mau yang ini..."suara manis dan ceria itu sontak membuat sang wanita mengabaikan kegiatan nya.

Di sana, seorang gadis mungil dengan seragam sekolah yang terlapis Hoodie kebesaran nampak antusias mengetuk-ngetuk kaca etalase, yang terdapat berbagai macam rasa kue pie.

"Bukankah dia putri nya Anna?"gumam Althaia, ia lantas menghampiri gadis cantik dan remaja tampan itu.

"Haloo...ingin membeli pie?"

"Tante Ayaa!"

Aya tersenyum simpul melihat binaran di mata hazel gadis di depan nya.

"Tante ngapain di si...woah Tante yang punya toko nya ya!"lagi-lagi Visya tak bisa menyembunyikan antusias di wajah nya.

Sudah di katakan Visya sangat mengidolakan seorang Althaia, sejak membaca profil keluar De Charon di meja kerja Papa nya.

"Iya sayang."jawab Aya membuat Visya mendadak merona malu. Ken yang menyadari nya sontak terkekeh geli, lalu mengangkat tangan nya guna mengacak rambut adik nya itu.

Visya tak marah mendapati rambutnya yang awut-awutan, karena suasana hati nya tengah senang saat ini. Ia hanya merapihkan kembali rambutnya dengan senyuman.

Tatapan Aya kini berubah menjadi khawatir."Gimana keadaan kamu?"tanya nya seraya meneliti tubuh Visya terutama bagian leher.

Ia masih ingat saat di pesta pernikahan keponakan nya, gadis itu mendadak di penuhi ruam-ruam merah. Dan juga ia masih ingat jelas bagaimana anak semata wayangnya yang seperti tembok es itu menggendong nya dengan hati-hati.

AVWhere stories live. Discover now