AV. 22

53.9K 5.6K 393
                                    

Halohoi!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Halohoi!

***

Brak!Brak!Brak!

Pemuda tampan itu dengan emosi menggebrak-gebrak kaca mobil di depan nya.

"KELUAR!"bentak nya. Keadaan nya begitu kacau, beberapa sayatan tipis bergoresan di sekitar lengan kekar nya.

"Anak siala--"

"SAYA BILANG KELUAR!"

Pintu mobil yang sebelumnya tertutup rapat itu kini terbuka. Seorang wanita sekitar umur tiga puluh tahun ke atas keluar dengan wajah angkuh dan marah.

"Apa?"tanya nya seraya memutar bola mata.

Remaja di depan nya yang semula memasang wajah emosi kini melembut.

"Mama mau kemana?"lirih Galang.

"Bukan urusan kamu!"

Galang memejamkan mata, tangan nya mengepal hingga tak sadar kuku nya menancap begitu dalam. Ia tak memperdulikan rasa sakit itu. "Jangan tinggalin Galang."suara nya bergetar nyaris berbisik.

Tak ada raut kasian atau penyesalan di wajah sang Mama. Ia maju, membuat Galang berharap jika akan mendapatkan pelukan yang sejak kecil ia idam-idamkan.

Namun nyata nya semua itu hanya angan. Kata-kata yang keluar dari mulut Mama nya seakan menusuk jantung remaja kacau itu.

"Saya menyesal telah membiarkan mu hidup."

Deg.

"Ma--"

"Kau telah hadir di rahim ku dengan tidak tau diri nya. Kau tahu, bahkan ayah kandung mu tidak mengakui diri mu sialan!"perempuan itu dengan emosi mengguncang pundak Galang kasar."Pria itu, pria yang dulu sangat aku cintai, hingga aku rela menjebak diri nya agar meniduri ku. Dan saat tahu aku hamil darah daging nya, dia membuang ku! Pria sialan itu membuang ku!"

"JADI ATAS DASAR APA AKU HARUS MENERIMA MU!"teriak sang Mama seraya menatap nya dengan aura kebencian.

Galang bergeming di tempat, mata nya memerah. Sebagai seorang anak dia benar-benar hancur.

Wanita dengan pakaian minim itu hendak kembali masuk mobil, namun Galang dengan cepat meraih lengan nya.

"Berhenti jadi pemuas mereka Ma, Galang bakal kerja dan berusaha bikin Mama bahagia. Galang ga mau sampe mama di cap sebagai wanita mur---"

Wanita itu menyentak lengan nya."wanita murahan? YA! SAYA ADALAH WANITA MURAHAN, DAN KAMU ADALAH ANAK DARI WANITA MURAHAN INI!"

"KAMU ANAK HARAM GALANG!"

"Sayangi Galang sekali aja ma.."lirih Galang seraya ambruk berlutut di kaki Mama nya.

"Itu mustahil, lebih baik kau enyah dari kehidupan ku! Kau mati pun aku tidak peduli!"

AVWo Geschichten leben. Entdecke jetzt