AV. 16

58K 5.4K 417
                                    

Tandai kalo ada typo we!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tandai kalo ada typo we!

°°°

Mata Visya sejenak menatap sebuah rak dengan berbagai alat medis dan juga beberapa obat-obatan. Saat ini ia tengah berada di ruang UKS yang sepi, tentu nya dengan manusia kulkas yang sejak tadi terdiam.

Lima belas menit berlalu, dan mereka belum ada yang membuka suara.

Visya yang mulai jengah mencoba memberanikan diri menatap pemuda jangkung yang tengah berdiri tegap di hadapan nya.

Asgara, entah apa yang ada di pikiran nya. Seminggu menghilang, pikiran nya malah semakin runyam. Mata tajam nya kini meneliti sosok di depan nya. Tak ada ekspresi apapun di wajah Asgara, ia yang hendak pergi lantas terhenti.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo...A-as."

Visya menghela nafas, merutuki kebodohan nya yang menyebut nama pemuda di depan nya.

Asgara berbalik, ia mendorong lidah nya kedalam pipi. Wajah datar nya masih tidak berubah.

"Yang pertama. Gue mau bilang terimakasih karena saat itu lo nyelamatin gue dari tragedi kebakaran di lab."

Hening.

Visya sempat cemberut karena tak mendapat kan respon. Namun setelah nya ia menunduk, menggerakan sepatu nya membuat pola abstrak di atas ubin.

"Yang kedua. Sorry...gue bener-bener minta maaf, gara-gara kejadian itu identitas yang selama ini lo rahasiain tanpa sengaja terbongkar."ujar Visya tulus. Ia mendongak menatap tepat di manik hitam milik Asgara.

Asgara mengangguk kaku tanpa buka suara. Setelah itu ia berbalik dan berjalan menuju pintu.

Visya menggigit bibir, dan cepat-cepat kembali berbicara. "Apa yang lo maksud 'milik saya'?

Tangan Asgara yang berada di handle pintu sontak mengepal. Jika gadis itu mengharapkan jawaban, Asgara sangat yakin bahwa dirinya juga tidak tahu jawaban pasti nya.

Tadi, seakan semua gerakan tubuh nya tak terkendali. Ia baru kali ini merasakan hal aneh yang benar-benar membuat nya gila. Apa yang bisa di lakukan oleh seorang gadis hingga membuat otak dan pikiran nya seakan lumpuh total.

"Bukan apa-apa."

°°°

Visya yang tengah duduk di depan kelas di kejutkan dengan tepukan ringan di bahu nya. Ia mendongak. "Arta?"

Pemuda dengan seragam rapih ini dengan seenak nya duduk di samping Visya. "Gue Kakak kelas lo kalo lupa."ujar Arta seraya menaik-turunkan alisnya.

"Kak Arta...hah aneh banget."kekeh Visya.

"Mau denger cerita tentang bocah SMP?"celetuk Arta membuat Visya sontak menatap nya.

AVWhere stories live. Discover now