10. Be My Lady

587 72 24
                                    

Pertemuan pertama antara Aitana dengan Damian memang tidak baik, kataklah begitu buruk karena wanita dari keluarga Alegreya itu langsung mencecarnya menggunakan kalimat pedas hanya karena saat itu Damian dan tangan kanannya, Noah. Berkata mereka dari pihak kerajaan.

Pertemuan selanjutnya hanya ada obrolan-obrolan biasa saja. Mereka berteman walupun dalam tahapan itu Aitana enggan menganggap Damian dengan nama samaran Gil menjadi temannya.

Pertemuan yang membuat keduanya saling mengetahui jati diri masing-masing, hanya ada keheningan tidak ada percakapan di antar mereka. Terkecuali saat di istana. Di mana Damian bertemu dengan Aitana melakukan obrolan sebentar berujung dengan tawaran bekerja sama.

Damian memberikan bantuan agar Aitana terbebas dari pertunangannya dengan Nilo. Dan Aitana membantu Damian untuk mengawasi Anya selama di kediaman Alegreya.

Damian paham Nilo bukan selera bagi Aitana. Bahkan secara terang-terangan Aitana menolak sosok pangeran tersebut hanya karena ia berasal dari keluarga kerajaan. Andai itu adalah wanita lain pasti akan menjadi rebutan. Tapi Aitana Alegreya pengecualian.

Lapangan yang biasanya dijadikan untuk berlatih pedang mendadak ramai saat Damian muncul di sana. Banyak para prajurit dan staff kerajaan yang tengah berada di sana merasa tercekik begitu dua sosok bertolak-belakang berada di satu tempat yang sama.

Nilo yang tengah berlatih pedang detik itu juga langsung membalikan badan menganyunkan pedangnya ke arah leher Damian.

"Yang Mulia!" teriak semua orang. Termasuk Noah yang hendak ikut melawan justru diberikan tanda agar diam, biar Damian sendiri yang melawan.

"Mengapa berhenti? Tebas saja sekalian jika kau berani," sindir Damian dengan nada tidak takut sama sekali jika detik berikutnya ia akan mati.

"Kau mengadu pada Ayah!" bentak Nilo.

"Berhenti untuk menjadi anak pecundang tukang mengadu pada orang tua! Tidak kah kau berpikir tindakanmu itu kenakan, Kakak?"

"Oh ya? Bagian mana yang kekanakan?"

"Kau sudah tahu Aitana ingin membatalkan hubungan pertunangan itu lantas kau membantunya untuk meyakinkan Ayah. Tidak kah kau berpikir itu menyakitkanku?"

Damian dengan mudahnya menyingkirkan pedang yang ada di lehernya. Lantas ketika pedang itu terjatuh ia langsung membuangnya ke sembarang arah dengan kaki kiri.

"Mengacalah sebelum berkata-kata, Nilo Gil Ladera. Jika kau tidak membatalkan pertunangan itu kau hanya akan membuat Aitana sakit hati ke depannya. Sekarang aku tanya, berapa banyak anak gadis bangsawan kelas atas sampai kelas bawah yang sudah kau tiduri?" sindir Damian.

"Sebelum kau bertunangan saja, kau itu sudah meniduri banyak gadis, menurutmu bagaimana jika Aitana mengetahui hal itu?"

"Buruknya, bagaimana jika kalian sudah bertunangan, lantas menikah. Salah satu gadis yang kau tiduri itu ada yang hamil. Kau mau melempari wajah Ayah dengan kotoran? Itu skandal yang tidak bisa diterima. Posisinya kau seorang Pangeran, dan memiliki seorang istri dari bangsawan terhormat keluarga Alegreya. Kau pikir apa yang akan terjadi?"

Nilo mengusap wajahnya dengan kasar. "Aku sudah bermain aman, kau tidak usah mencampuri urusanku jika hanya ingin menceramahi diriku seperti ini!"

"Kau selalu mencari tahu tentang apa yang aku lakukan, mengawasiku setiap saat, kau pikir aku tidak tahu?"

"Itu akan menjadi urusanku jika nama Gil Ladera masih ada di belakang namamu!" bentak Damian, ini sudah berbahaya. Damian yang marah adalah bentuk lain dari iblis.

"Jika kau membuat masalah tentu nama baik keluarga kerajaan akan ikut terseret. Sadarlah! Aku seperti itu karena kelakuan bejatmu itu yang tidak tahu malu. Aku seperti itu karena ingin melindungi nama baik Keluargaku."

Be My Lady Where stories live. Discover now