19. I Found You, My Love

435 51 6
                                    

Hampir tiga bulan lamanya. Beberapa orang yang dahulu pernah pergi, menghilangkan diri untuk sementara sampai detik ini masih tidak ingin menunjukkan batang hidungnya sama sekali. Seakan-akan masih enggan memperlihatkan pada dunia jika mereka tengah baik-baik saja. Membuat segelintir orang-orang yang mencari keberadaan mereka berpikir yang tidak-tidak selama ini.

Berulang kali memikirkan hal baik namun tetap saja tidak bisa semudah itu disaat pemikiran buruk tiap kali muncul tidak tahu diri. Lambat laun semakin menggerogoti hati, mengikis sisi sehat dalam otak membuatnya menjadi gila sendiri.

Ya, Damian gila. Ia gila karena mencari keberadaan Anya benar-benar tidak ada bak tenggelam di dalam palung terdalam dunia. Tiga bulan belakangan ini Damian berulang kali mampir hanya sekedar ingin mencari tahu keberadaan Anya. Sesekali bertanya pada sosok Cornelio. Namun tidak dapat menemukan jawaban apapun.

Bahkan Damian sampai mengemis tepat di hadapan Arrio saja, anak pertama keluarga Alegreya itu tidak memberikan jawaban apa-apa. Padahal sosok Damian adalah Raja di masa depan. Tapi Arrio tidak mengenal takut. Terlampau kecewa pada sosok Putra Mahkota. Saat mengetahui keluarga Alegreya dipergunakan sebagai batu loncatan hanya untuk mengamankan sebuah tahta.

Lucu pikir Arrio saat itu. Orang terhormat berdarah bangsawan berperilaku merendahkan orang.

Bukan hanya Damian saja yang merasakan kehilangan. Nilo dan Yugo pun sama saja. Dua pangeran itu berkali-kali menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu sosok wanita di kediaman Alegreya yang kini mendadak hilang.

Hubungan antar kakak semakin runyam. Tentu semenjak dahulu pun hubungan Damian dan Nilo memang tidak baik-baik saja. Semakin buruk saat Nilo terang-terangan membuka kedok Damian. Namun siapa sangka hubungan yang dulu nampak begitu dekat nan hangat. Apalagi sosok adik yang selalu mengekori kakaknya kini bak orang asing yang selalu menghindar.

Damian tidak menghindar. Justru Yugo yang lebih memilih untuk menjaga jarak. Rasanya sakit saat ternyata kakaknya sendirilah yang membuat hubungan tersebut rusak.

Damian terdiam saat masuk ke dalam ruangan khusus di mana biasanya menjadi tempat untuk para anak-anak Raja minum-minum melepaskan rasa penat dan lelah. Di depan sana. Di meja bar terdapat sosok Yugo yang tengah terdiam dengan botol menyisakan setengah serta gelas kecil yang lelaki itu gunakan.

Langkah pelan ia ambil untuk bisa duduk beriringan dengan adiknya. Diambil lah botol minuman tersebut, dituangkan pada gelas yang baru lantas meminumnya hingga tandas.

"Kau ingin seperti ini terus? Sampai kapan kau ingin hubungan kita seperti orang asing di dalam rumah sendiri?" cetus Damian.

"Bukankah semenjak lama Kakak menganggap diriku sebagai orang asing, padahal kita terlahir dari ibu yang sama."

"Otakmu itu mendadak bodoh atau bagaimana?"

"Ya. Aku benar-benar bodoh. Sampai-sampai aku tidak sadar jika selama ini apa yang aku bangun dengan susah payah dihancurkan begitu saja oleh Kakakku sendiri."

Yugo tersenyum kecut. "Kalau kau menganggap aku sebagai keluarga. Maka kau tidak akan melakukan hal tersebut padaku, Kak."

"Secuilpun aku tidak pernah memikirkan untuk mengganti apalagi merebut posisi dirimu, Kak. Aku senang dengan posisiku yang sekarang. Aku bahagia. Dan yang aku harapkan hanyalah satu. Menjadi sosok anak penurut, menjalankan hidup dengan baik. Dan belajar menerima sosok Agnese walaupun harus bersusah payah."

"Ketika aku bisa melakukanya. Ketika aku sudah mampu untuk menggapainya. Kau buat kupu-kupu indah itu terbang tinggi sampai tidak bisa aku gapai kembali."

"Entahlah sekarang kupu-kupu cantik itu tengah terbang di mana. Aku tidak bisa mencari keberadaannya selama tiga bulan ini," jelas Yugo dengan wajah yang begitu nampak jelas memberikan penggambaran akan rasa sakit, keterpurukan, serta rasa lelah.

Be My Lady Where stories live. Discover now