[COMPLETED]
Dikucilkan, diberikan makian, bahkan tak sungkan beberapa orang justru telah mengejeknya tidak karuan tentang sosok Anya Alegreya, anak terakhir dari empat bersaudara. Satu kakak kandung, dan dua sisanya dari anak tiri istri kedua dan k...
Benar-benar tinggal menghitung hari sampai hari bahagia itu tiba. Pernikahan sang Putra Mahkota dengan gadis yang masih saja menjadi bahan gunjingan orang-orang. Seakan tidak merestui jika lelaki tampan kebanggaan kerajaan Adelaide kini akan segera menikah.
Tidak, mereka justru sudah tahu wajah Anya secantik apa namun tetap saja tidak setuju hanya karena mereka semua berpikir Anya begitu beruntung, padahal sosok anak bungsu keluarga Alegreya itu hanyalah seorang upik abu.
Seakan rasa benci itu sudah mendarah daging melekat sampai ketulang-tulang. Persetan jika nanti mereka akan dihukum karena berani dan lancang sekali menghina calon Putri Mahkota kerajaan ini. Namun apa peduli mereka saat rasa iri dengki sudah menguasai hati.
Ratu Nicanora berbaik hati menawarkan diri untuk membantu Anya mengurus segala hal tentang pernikahan. Tentu, dari pihak keluarga Alegreya sendiri ada ibu dari Aitana, Nyonya Erendira. Dua sosok yang akan menjadi besan itu nampak kompak satu sama lain untuk mengurus semua kebutuhan pernikahan.
Raja Nicholas secara khusus menunjuk Putri Leonor yang sebagai penanggung jawab pesta pernikahan dengan dibantu oleh Pangeran Yugo. Tentu saja sang Pangeran setuju sebab disatukan dengan pather in crime nya.
Sebelum Damian benar-benar menculik Anya. Lelaki tersebut sudah terlebih dahulu memberitahukan pada sang ibunda Ratu akan rencana kepergiannya itu. Dan Ratu Nicanora setuju dengan syarat, mereka pergi setelah semua persiapan pernikahan benar-benar matang tinggal sentuhan terakhirnya saja.
Anya diam membatu saat kedua netranya dengan jelas melihat helikopter yang siap untuk terbang tinggi. “Kita akan benar-benar pergi dengan menggunakan itu?”
“Tentu saja, itu yang kau inginkan bukan? Perjalanan yang singkat menuju rumah peristirahatanku.”
“Aku belum pernah menaiki itu sebelumnya.”
“Tidak usah takut, ada aku, Sayang,” ucapan lembut Damian berhasil membuat Anya mengesampingkan rasa takutnya.
Damian membantu Anya dari mulai masuk ke dalam helikopter hingga benar-benar membantu menenangkannya selama trasportasi itu siap untuk terbang tinggi menuju ke tempat tujuan.
Di sepanjang perjalanan nampak jelas kerajaan yang telah berdiri semenjak dahulu kala masih kokoh hingga detik ini. Rumah-rumah rakyat. Perkebunan, peternakan, bahkan pabrik-pabrik dapat Anya lihat dengan jelas.
Negeri ini nampak begitu tentram, bahkan sangat maju, ekonomi yang stabil itu karena kebijakan Raja Nicholas dalam mengurus kerajannya. Dan semoga kelak saat tahta itu mulai turun kepada Damian, lelaki itu bisa bekerja keras seperti Raja sebelumnya.
Semoga Anya bisa sehebat Ratu Nicanora saat benar-benar gelar Ratu akan tersematkan tepat di depan namanya. Dan dia bukan lagi menyandang nama Alegreya tepat di belakang namanya, namun Gil Ladera. Nama yang telah membuat Anya merasa terbebani.
Kerajaan ini nampak indah dari atas sini, dapat Anya lihat semuanya dengan baik-baik. Namun jika ia keluar dari rumahnya, berkeliling ke tempat-tempat terpencil, nun jauh dari pusat kerajaan. Maka hanya akan ada pada rakyat yang serba kekurangan.
Telatnya bala bantuan, akomodasi yang terbatas, transportasi yang ala kadarnya. Bahkan jalan raya saja terkadang sulit untuk dilewati. Masih banyak hal yang harus dibenahi.
Namun Anya percaya Damian pasti akan merubah itu semua. Anya yakin dengan seyakin-yakinnya, Damian pasti bisa membuat kerajaan Adelaide ini jauh lebih maju lagi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
