12. Pesta Dan Skandal Panas

517 59 26
                                    

Yugo menatap penuh kasih sayang pada foto seorang gadis yang kini tengah tampil begitu cantik. Gaun berwarna merah muda yang selaras dengan setelan jas mahal melekat pada tubuh Yugo saat ini.

Sengaja, Yugo ingin tampil begitu serasi dengan Agnese. Wanita yang menolak mentah-mentah lamaran darinya hanya karena lebih memilih untuk bersanding dengan Nilo.

Damian benar-benar membantu Aitana untuk lepas dari genggaman tangan Nilo. Begitu juga dengan Agnese ikut mendesak ayahnya agar terbebas pula dengan Yugo.

Yugo hanya mencoba menerima dengan lapang dada apa yang diberikan oleh ayahnya. Bisa saja Yugo menolak sejak awal, namun ia mencoba menerima itu semua. Entah sikap buruk Agnese, tingkah lakunya yang kadang kala tidak sama seperti Aitana atau Anya. Bahkan ada banyak sekali rumor yang beredar jika Agnese adalah gadis Alegreya yang paling tidak tahu sopan santun.

Dan Yugo menerima itu semua tanpa memandang apapun. Yugo hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik tanpa membuat ulah. Ketika ia bisa menerima lantas apa yang membuat Agnese menolak?

Yugo Gil Ladera memangnya kurang apa?

"Kau benar-benar memakai setelan berwarna merah muda ini rupanya," sindir Nilo. Ketiga anak Raja Nicholas itu kini tengah berkumpul bersama di sebuah ruangan sebelum memasuki aula pesta.

"Memangnya kenapa, Kak? Aku memakai setelan warna senada dengan gaun yang akan Agnese kenakan."

Damian menatap adiknya itu dari pantulan layar kaca besar yang ada di depannya. Ia tengah memakai dasi sekarang. "Kau tahu dari mana gaun yang akan dikenakan oleh Agnese?"

"Aku membelikannya, dan dia mau menerima hadiah pemberian dariku. Semoga aja itu bisa meyakinkan dia jika aku bukanlah orang yang salah untuk menjadi suaminya."

Nilo menatap Yugo dengan wajah iri. "Luar biasa. Aku membelikan Aitana gaun lengkap dengan perhiasan hingga sepatu tetapi gadis itu menolak dengan mentah-mentah dan justru mengembalikannya."

"Susah payah aku harus mencari bocoran warna gaun yang akan dia kenalan hari ini, aku sampai berusaha mencari setelan jas agar bisa menyesuaikan dengan gaunnya."

"Sudah ku peringatan untuk berhenti mengganggu Aitana, Nilo!" tegas Damian. "Tidakkah kau mengerti situasinya? Jika kau terus saja memaksa maka aku akan lepas tangan saat kelak nanti ada masalah yang menimpamu."

"Kau yang harus berhenti ikut campur, Yang Mulia Damian," sindir Nilo begitu keras dengan menyebut nama Damian begitu kental akan penekanan.

"Kau tidak memberikan diriku kesempatan untuk menunjukkan kesungguhanku!"

"Kau serius bersungguh-sungguh, Kak Nilo?" sela Yugo tidak percaya.

Ayoklah di kerajaan sudah jelas semua orang yang hidup di istana tahu dengan betul pasal Nilo dan skandalnya dengan para perempuan di luaran sana. Sayangnya entah itu Raja sendiri maupun Damian sering kali menutupi itu semua karena nama baik keluarga kerajaan.

Damian tertawa mengejek. "Lihat, Yugo saja sampai tidak percaya. Bagaimana dengan diriku?"

"Ini bukan karena aku yang egois sebagai anak paling tua dari Raja. Tapi sebagai seorang kakak yang ingin melindungi adiknya."

"Kau ingin melindungi kami atau nama baik keluarga kerajaan?" sindir Nilo.

"Khusus untuk kau, aku melindungi Aitana darimu yang seorang bajingan. Aitana terlalu baik untuk kau yang gemar bergonta-ganti pasangan di atas ranjang."

"Dan untukmu, Yugo," tambah Damian.

"Kau justru yang terlalu baik bagi Agnese. Seorang gadis tamak akan kekuasaan dan pengakuan. Dia mungkin bertalenta dan hebat karena mengembangkan bisnis buktinya seorang diri walaupun tetap saja ia mudah mendirikan bisnis itu karena ada nama Alegreya di belakangnya."

Be My Lady Donde viven las historias. Descúbrelo ahora