O6. Bareng Mantan

1.9K 265 11
                                    

"Gak usah liatin gue!" Ucap Yeji ketus ke arah Jeno dan Sunghoon yang daritadi mentertawakan kondisi Yeji yang baru bangun tidur dengan rambut acak-acakan dan wajah kusutnya.

Belum lagi air liur Yeji di sekitaran pipi gadis cantik itu, membuat Jeno dan Sunghoon tak kuasa menahan tawa.

Mereka bangun pukul 4 pagi dan langsung bersiap-siap untuk pergi ke mushola untuk sholat subuh berjamaah. Giselle dan Hendery yang memang beragama nonis masih melanjutkan tidurnya ditemani oleh Yunjin yang juga haid.

Selepas subuhan berjamaah yang tadi diimami oleh Pak Junho langsung, anak-anak ini kembali ke posko.

"Abis ini ke pasar kan ya?" Tanya Giselle yang ternyata sudah bangun sembari menata kasur lipatnya.

Jeno yang sedang melipat sarung mengangguk. "Udah di list belum bahan-bahan yang mau dibeli? Sekalian beli buat kebutuhan makan kita juga," ucap Jeno.

"Udah dong, semalem gue sama Bang Yeonjun sampe begadang tau bikin catatan barang apa aja yang harus kita beli," jawab Ryujin yang baru saja melipat mukenanya.

Yeonjun tersenyum, mengajak Ryujin untus tos. Mereka berdua pun bertos ria.

"Terus yang mau ke pasar siapa?" Kini Yeji yang bertanya.

"Haechan, Ryujin, Karina sama Bang Dery," sahut Jeno yang langsung menyebutkan random nama teman-temannya itu.

Mendengar namanya disebutkan bersamaan dengan sang mantan pacar, Haechan berusaha untuk bersikap biasa saja sembari melirik ke arah Ryujin yang sepertinya tidak protes dengan keputusan Jeno.

Sebenarnya kandasnya hubungan Haechan dan Ryujin bisa dibilang tidak baik-baik saja. Karena sifat mereka yang sama-sama keras dan tidak mau mengalah, masalah yang sebenarnya bisa diatasi dengan kepala dingin menjadi permasalahan yang besar dan berimbas kepada hubungan mereka. Dua tahun mereka bersama dan kandas di tengah jalan hanya karna masalah sepele, pun sekarang mereka dipertemukan kembali ada sedikit rasa canggung tentunya tapi mereka mencoba bersikap biasa.

Hendery dan Karina ternyata sudah siap di depan memakai sepeda motor milik Jeno menyisahkan Ryujin dan Haechan yang harus naik satu motor menggunakan motor Beomgyu.

"Udah belum?" Tanya Haechan memastikan bahwa Ryujin sudah duduk dengan benar.

"Udah. Nggak usah ngebut, pelan-pelan aja."

Dan untuk pertama setelah putus mereka akhirnya saling berbicara.

🏠🏠🏠

Ternyata jarak dari desa menuju ke pasar tidak seperti yang ada di bayangkan Karina. Hanya memakan waktu 15 menit mereka sudah sampai di pasar yang meskipun masih pagi buta seperti ini sudah ramai. Sesampainya di pasar ketiganya mengekori Hendery ke mana-mana karna ternyata cowok ini lumayan bisa menawar, bahkan Hendery sesekali mengajak ngobrol ibu-ibu pedagang di sana.

"Sialan," umpat Ryujin ketika dia melihat sesosok perempuan yang mirip dengan 'Gadis' tengah duduk di atap penjualan ayam. Sosok itu memiliki lidah yang panjang sampai menjulur ke tanah dengan mata merah yang membuat Ryujin seketika memejamkan mata sambil meremas kaos hitam Karina.

Karina melirik ke belakang ketika merasa cengkraman kuat dari Ryujin. "Gapapa?" Tanya Karina memastikan.

Ryujin hanya mengangguk masih memejamkan mata dan menyuruh ketiga temannya untuk segera pergi. Haechan sebenarnya tau alasan kenapa Ryujin ketakutan, mantannya itu memang bisa melihat hal-hal yang tidak kasat mata dan mungkin dia melihat itu di sini.

"Mahal banget Bu, kasih murah lah kita mahasiswa KKN loh Bu baru sehari di sini." Hendery benar-benar berbeda dengan image yang biasanya dia tampilkan di posko. Ketika menawar barang Hendery terlihat lebih ganteng dibandingkan Hendery yang seorang Wibu penikmat senja.

Oh, KKN! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang