27. Kebun Pak Chanyeol

1.1K 184 21
                                    

Setelah kehilangan jejak dari Giselle, akhirnya Jeno berhasil menemukan gadis itu duduk di tanah kebun singkong Pak Chanyeol. Kepulan asap rokok terlihat di sekitar Giselle membuat Jeno mantab melangkahkan kakinya dan ikut duduk di samping Giselle.

Giselle tentu saja kaget setengah mati, dia hampir saja mengumpat tapi mengurungkan niatnya ketika melihat Jeno. "Anjir Jeno gue pikir siapa," ujar Giselle.

Jeno hanya menjawab dengan senyuman. Kedua bola matanya kemudian menatap sebatang rokok yang Giselle apit di antara jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Anak-anak ada yang tau kalau lo ngerokok?"

Giselle menggelengkan kepala. "Cuma cowok gue sama beberapa temennya yang tau."

"Udah lama?"

"Apa?"

"Itu," tunjuk Jeno ke arah rokok Giselle.

"Sebenarnya dari awal kuliah itu juga coba-coba karna pengen rasain kretek gimana, tapi kayaknya gak cocok sama mulut gue."

"Terus kenapa lo masih ngerokok?"

Giselle sendiri tidak tau akan memberikan jawaban apa kepada Jeno, ketika pikirannya suntuk salah satu pelarian Giselle adalah benda ini. Giselle juga bukan perokok aktif, dia hanya suka dengan sensasi roko handmade ini.

"Ini bukan rokok Jen, ini kretek."

"Sama aja itu nggak baik buat tubuh lo."

Giselle menoleh, "itu juga berlaku buat lo bahkan untuk semua cowok-cowok di muka bumi ini kalau rokok itu nggak baik buat tubuh kalian, tapi kenapa masih ngerokok aja?"

Jeno terdiam.

"Susah kan jawabnya itu yang gue rasain ketika lo tanya tadi."

Jeno tidak lagi bertanya, pemuda ini  memandang ke arah Giselle yang kini mendongkak melihat langit malam yang gelap.

"Kenapa ya Jen, meski kita udah berusaha sebaik mungkin untuk orang lain tetep aja mereka merasa kurang puas."

"Apa karna gue banyak kurangnya ya?"

Jeno langsung mengelus punggung Giselle, menyadari bahwa gadis ini sedang tidak baik-baik saja.

"Selama ini gue berusaha untuk tetap menjadi seseorang yang baik untuk siapa pun termasuk Jihoon, tapi balasan yang gue dapat sekarang malah dia bohongin gue. Apa usaha gue kurang?"

Jeno melihat ada air mata mengalir setiap Giselle berbicara, dengan lembut pemuda ini mengusapnya.

"Gue pernah denger ada orang yang bilang kalau anak akan mengikuti jejak orang tuanya, selama ini gue nggak percaya dengan itu tapi sore tadi Jihoon bener-bener membuktikan kalau omongan orang-orang itu benar adanya."

"Bokap gue selingkuh tanpa nyokap tau dan diam-diam mereka punya anak, lebih brengseknya lagi bokap ninggalin nyokap pas keadaan nyokap gue sakit akibat ulahnya. Dia juga nggak nafkahin gue sama abang, apa nasib gue bakalan sama kayak nyokab gue?"

Jeno kini mengenggam tangan Giselle yang masih menangis.

"Nggak Sel lo adalah cewek terbaik yang pernah gue temui, nasib seseorang nggak ditentukan dengan bagaimana cerita orang tuanya di masa lalunya. Kalau memang lo belum beruntung saat ini bukan berarti lo juga akan tidak beruntung di masa depan."

Entah kenapa mendengar ucapan Jeno barusan hati Giselle menghangat. Obrolan mereka pun berjalan dengan ringan, bahkan sesekali Giselle tertawa mendengar jokes yang dikatakan Jeno. Dan Jeno juga senang melihat Giselle kembali tertawa.

Oh, KKN! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang