12. Bye Bye Fever

1.5K 226 9
                                    

Beomgyu menarik resleting jaket yang dikenakan sampai sebatas leher. Pagi ini angin bertiup sangat kencang hingga membuatnya merasakan kedinginan.

Gadis yang juga baru saja keluar dari posko langsung berdiri di samping cowok ini.

"Dingin?" Tanya Yunjin yang mendapatkan balasan anggukan dari Beomgyu.

"Ck, lemah lo! Yang semangat dong kayak gue nih. Hana..dul..set.." Yunjin berjalan keluar dengan menggerakan seluruh tubuhnya, melawan hawa dingin.

Beomgyu yang melihat itu terkekeh. "Coba lo aja nanti yang jadi instruktur senam, udah cocok banget tuh Jin," ucap Beomgyu.

Jadwal mereka hari Minggu ini adalah senam pagi yang akan di mulai pukul tujuh  pagi di aula balai desa ini, maka dari itu anak-anak sudah bangun sejak jam tiga pagi membersihkan sekaligus bersiap-siap.

"Maunya si gue gitu ya Gyu tapi Isa sama Ryujin udah ngajuin mau jadi instruktur senamnya ya udah gue ngalah aja." Yunjin masih terus menggerakan tangan dan kakinya.

Beomgyu mengangguk. "Btw Jin kenapa lo suka kpop?"

"Kenapa ya? Ah! Waktu gue kerja part time tiap hari di tempat itu muter lagu kpop mulu jadinya gue penasaran terus stalk taunya keterusan sama pengalihan isu dari sakit hati diputusin cowok, " jawab Yunjin. Gadis itu tersenyum mengingat kembali masa-masa di mana dia masih baru kenal dunia kpop yang mana menyelamatkan hidupnya ini.

"Lo kerja part time?"

"Iya dulu tapi semester kemarin udah keluar."

"Kerja di mana?"

"Tongkrongan deket dari kosan gue."

Beomgyu mengangguk-angguk sambil membulatkan mulutnya. "Keren juga lo kuliah nyambi kerja."

Yunjin menepuk dadanya bangga. "Iya dong siapa dulu, Yunjin." Gadis ini kemudian terkekeh, "maunya sih juga fokus kuliah tapi kebutuhan yang mendorong gue buat kerja sampingan juga."

Beomgyu mengernyit, mencerna omongan Yunjin.

"Bayangin aja sendiri kebutuhan cewek kan banyak, nggak mungkin juga gue cuma minta-minta sama nyokap bokap meskipun mereka bisa aja sih ngasih gue, tapi ya setelah memutuskan untuk kuliah dan ngekos gue jadi pengen juga ngerasain cari duit sendiri itu gimana dan bener kata orang tua, nyari duit itu susah," jelas Yunjin.

Pemuda itu mengangguk paham. Memang omomgan orang tua kadang ada benarnya, sesusah itu mencari uang.

"Ditambah lagi hobi gue yang butuh banyak duit harus banget gue nyari kerja sampingan, meskipun sama bokap dilarang tapi gue diem-diem aja kerjanya."

"Lo orang mana sih Jin?"

Yunjin menghentikan gerakan tangan dan kaki, berjalan mendekat dan duduk di dipan kayu sebelah Beomgyu. "Gue asli Depok. Kapan-kapan lo main ke sana gih ajakin cewek lo juga," ajak Yunjin.

"Cewek gue?"

"Iya, Ryujin."

"Oh kirain siapa." Beomgyu sempat berpikir Yunjin tau kalau dirinya punya pacar tapi sepertinya tidak setelah mendengar ucapan gadis ini barusan.

"Eh tapi Ryujin bukan cewek gue, dia sahabat," lanjut Beomgyu meluruskan.

Yunjin malah tersenyum dan mengedipkan satu mata menggoda. "Sahabat rasa pacar," ujar gadis ini sambil menyikut lengan Beomgyu.

"Nggak woy! Jangan bikin gosip aneh-aneh lo," ancam Beomgyu menunjuk tepat di depan wajah Yunjin.

"Iya..iya..sahabat doang nggak lebih," sahut Yunjin. "Tapi pas hoodienya dipake nggak marah-marah tuh." Godanya lagi.

Oh, KKN! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang