15. Maskeran Bersama

1.3K 209 25
                                    

Dua hari sudah Isa meninggalkan posko dan sekarang gadis ini sedang on the way balik, naik ojek dari rumah sakit ke desa.

Dan sekarang Isa udah sampai di depan gapura. Setelah membayar dia melanjutkan jalan tapi ada sedikit kendala karna tiba-tiba sandal yang Isa pake talinya putus. Karna Isa tidak mau berjalan tanpa alas kaki, gadis ini memilih untuk menelepon Yeji meminta untuk menjemputnya.

Tapi berkali-kali ditelfon tetap saja nomer Yeji tidak aktif.

"Bentar, telfon siapa ya yang kira-kira gabut main hp jam segini." Isa berpikir sejenak kemudian dengan cepat memencet nomer telfon seseorang dan benar saja langsung diangkat oleh anak itu, "Halo Beomgyu!!! Kamu bisa jemput aku di depan gapura nggak? Iya..gapura jalan raya, tali sandal aku copot mau lanjut jalan nggak bisa, please yaaaa!!"

"Oke...oke...aku tunggu ya, Assalamuallaikum!" Isa menutup sambungan telponnya, tersenyum karna memilih orang yang tepat. Sore begini emang biasanya Beomgyu main game jadi pasti bakalan cowok itu angkat telfon Isa.

Lima belas menit menunggu akhirnya ada tanda-tanda sebuah motor menuju ke arah Isa, bukan Beomgyu melainkan Sunghoon.

"Napa balik sih ngerepoti aja," ujar Sunghoon. 

Isa menyipitkan kedua matanya merasa ganjal dengan nada bicara Sunghoon yang terbilang ketus kepadanya. Memang sih cowok-cowok di kelompoknya itu kalau ngomong sama Isa pada emosi semua tapi bahkan ini Isa belum membuka suara Sunghoon udah kelihatan sinis aja.

"Kamu PMS ya? Kok ketus banget sih," ucap Isa sambil duduk di jok belakang.

"Iya, PMS gara-gara lo."

"Aku?" Ucap Isa sambil menunjuk kepada dirinya sendiri. "Kamu aneh banget sejak kapan PMS gara-gara orang lain?"

Sunghoon sudah melajukan motornya dengan kecepatan standar.

"Sejak lo telfon Beomgyu tadi gue PMS alias Pengen Marah So much," ucap Sunghoon. "Gara-gara suruh jemput lo nih gue yang enak-enak main game jadi tumbal juga."

"Tapi aku nggak minta jemput kamu kan."

"Beomgyu noh yang nyuruh."

"Terus kenapa kamu sinisnya sama aku? Sinis sana sama Beomgyu."

Sunghoon tidak menjawab. Ya bener sih seharusnya dia nggak ketus ke Isa, ini juga bukan salah Isa kan yang nyuruh Sunghoon si Beomgyu.

"Kalau gitu aku minta maaf. Kalau tau kamu yang disuruh jemput mendingan aku jalan kaki aja," ujar Isa sedikit memajukan wajahnya ke arah Sunghoon.

NGGAK, NGAPAIN KAMU YANG MINTA MAAF SA.

"Iya," jawab Sunghoon singkat. Pemuda ini jadi merasa tidak enak sampai-sampai membuat Isa meminta maaf kepadanya, "btw kembaran lo gimana?"

"Udah baik-baik aja."

"Oh syukur deh."

"Hm."

Benar-benar canggung. Isa sendiri masih takut untuk mengajak Sunghoon berbicara setelah cowok itu bilang kalau dia 'ditumbalkan' untuk menjemput dirinya, sementara Sunghoon merasa bersalah karna permintaan maaf Isa barusan.

Harusnya kalau dia emang nggak mau jemput Isa, dia bisa bilang ke Beomgyu bukan malah ketus ke cewek ini.

"Em, Sa" panggil Sunghoon sambil memelankan laju motornya.

Isa mengangguk, mendekatkan wajahnya ke depan. "Apa?"

"Gue mau tanya."

"Iya, tanya apa?"

Oh, KKN! Where stories live. Discover now