#16

14.7K 1.5K 7
                                    

"ANTARA GELAPNYA MALAM, SUARA JERITAN DAN TAJAMNYA PISAU."

-WI

......SELAMAT MEMBACA.....

Beberapa menit telah berlalu, kini Jonathan telah tiba di mansion. Kedua alisnya menyernyit tatkala melihat mobil yang sangat tidak asing. Sepertinya, pria itu mengenali pemilik mobil itu.

Nathan pun bergegas, Pria itu melangkah kan kakinya dengan terburu-buru hingga sampai di ruangan yang menjadi sumber ke kesalannya itu.

Bisa ia lihat, istrinya sedang di apit oleh Xavier dan Damian. Seperti yang ia duga, mobil dengan plat khusus yang menjadi ciri khas kakak iparnya itu.

"Ikut pulang, yah?" Ucap Damian lembut yang membuat Jonathan menatap dengan selidik. Pria itu melahkah kan kakinya mendekat.

"T-tapi ka, Zora ijin sama Mas Na.."

Mendengar namanya di panggil pria itu pun angkat bicara. "Ijin? Kemana kau akan pergi?" Tanya seseorang yang tidak lain adalah suami pertama Zora, yaitu Jonathan. Tampak pria itu sedikit ngos-ngosan dengan peluh keringat di pelipis.

Nathan menghela-nafas lega, sepertinya sudah ada yang mengentikan adegan tadi terlebih dahulu.

Damian menatap seseorang di hadapannya dengan datar. Selain Adik ipar, Nathan dan Xavier juga merupakan teman dari Damian.

"Tidak perlu ijin. Zora hanya pulang kerumah! Untuk apa ijin dengan para bajingan ini!" Kesal Damian. Sudah cukup lama keduanya tidak bertemu, ini karena Daddy nya yang menyuruhkan mengikuti perjalanan bisnis. Mungkin Daddy nya itu tidak ingin Damian mengusili kedua iparnya.

Sebenarnya, pria itu masih tidak menerima kenyataan bahwa Adik yang selama ini ia lindungi kini mempunyai pelindung baru.

Bisa-bisanya Xavier dan Jonathan menikahi Adik bungsunya?! Atas dasar apa kedua pria jelek itu mendapatkan wanita se-sempurna Adik kesayangannya?!

Huh.

Kalian ingin tahu?

Ketika hari pernikahan Zora di laksanakan. Damian hadir dan selalu di samping Zora seraya menatap Xavier dan Jonathan dengan sinis.

"Kemana?" Tanya Jonathan lagi.

Zora berucap dengan sedikit ragu. "Aku akan menginap beberapa hari di kediaman Marley."

"Tidak b..." Belum sempat Nathan menyelesaikan ucapannya, Damian sudah terlebih dahulu memotong.

"Dia hanya memberi tahu, bukan meminta ijin!" Sinis Damian.

"Kekanakan." Ucap Xavier memutar bola matanya malas dan mendapatkan tatapan datar dari Damian.

Jonathan menghela-nafas "Baiklah, hanya beberapa hari saja." Ucapnya kemudian.

'YEAH..... ' Riang Zora.

Masih ada beberapa hal yang ia tidak ketahui. Mungkin, Gadis itu akan segera mengetahuinya. Ia tidak bisa terus bersantai di dunia yang asing ini.

Bagaimana pun. bila bisa, Zora ingin kembali ke kehidupannya. Ia tidak bisa terus menerus hidup sebagai pegangganti orang lain.

"Huah~" Suara itu membuat atensi semua orang tertuju pada Gadis imut yang kini tengah bermain. Namun, sepertinya matanya mulai memberat.

"Ta, Alola antuk."

                •••

Setelah beberapa puluh menit perjalanan. Akhirnya ketiganya telah sampai di mansion utama Marley. Zora keluar mobil dengan hati-hati, gadis itu tengah menggendong Alora yang sudah tertidur.

"Biarkan kakak yang menggendongnya." Ucap Damian. Tangannya terulur memindahkan Alora ke dalam gendongannya. Di depan sana, Deisya dan Araya menyambut kedatangan nya.

Zora harap, ia bisa menemukan sesutu sebagai petunjuk. Ini juga kesempatan gadis itu untuk menghindar dari kedua suami pemilik asli. Gadis itu pastikan ia akan menikmati waktu bersantainya.

"Mommy!" Gadis itu langsung berhambur ke pelukan Deisya yang terasa nyaman dan hangat. Sungguh, ia sangat merindukan pelukan dari Bunda Dara.

"Masih inget kamar Zora yang mana?" Tanya Damian.

"Zora cuma nikah bukan lupa ingatan, ka!"

Damian Tersenyum, pria itu mengelus pucuk kepala Adiknya.

"Take care." bisiknya. Lalu pergi menuju kamar Alora.


























_B E R S A M B U N G_

I think you'd like this chapter!!

17-september-2022

ABOUT ZORA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang