#42

10.6K 1K 46
                                    

......SELAMAT MEMBACA.....

Buk.

"Shhh!" Ringis Xavier yang terjatuh dari ranjang. Pria itu menatap Istrinya bingung, apa salahnya? Kenapa Ia di tendang.

"Mas, Bau!" Zora menutup hidungnya. Memang malam ini, giliran Xavier yang tidur dengannya.

Setelah malam panas beberapa Minggu lalu, Nathan dan Xavier pun kini bergantian tidur bersama Zora.

Xavier mengendus bajunya. "Sayang, Aku sudah mandi. Mana mungkin bau?"

"Gak! Mas bau, Sana mandi lagi."

Xavier menghela-nafas sabar dengan patuh Pria itupun berjalan menuju kamar mandi. Beberapa menit kemudian Xavier keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit di pingang.

Pria itu mendekati Istrinya, "Gimana?" Tanya nya.

Zora mundur, menjauhi Suaminya. "Masih bau!" Jawabnya.

"Coba Mas pake sabun, aku."

Xavier mematung di tempat. Ia baru saja selesai mandi dan Istrinya menyuruh dirinya mandi sekali lagi di tengah malam ini! "Istri kecil, ini sudah malam. Bisakah aku tidur di sampingmu?" Ucapnya yang terlihat lelah.

Zora bangkit dari ranjangnya. Berjalan menuju meja rias dan mengambil parfum stobery dan menyemprotkan nya ke seluruh bagian tubuh suaminya.

Xavier hanya bisa pasrah. Akhir-akhir ini kelakuan Istrinya semakin aneh.

Setelahnya, Wanita itu pun kembali tidur di ranjang dan nenepuk-nepuk bantal di sampingnya. "Mas, udah higenis sekarang." Ucapnya mempersilahkan tidur.

Hah?

Xavier yang sudah lelah berbaring di samping Istri kecilnya, membawa Wanita itu ke dalam dekapan. "Good night, my little wife."

Zora mendongak, menatap wajah Xavier. "Good night my husband." Jawabnya, sementara tangannya tengah asik mengelus perut Xavier yang sedang dalam keadaan Shirtless.

"Tidurlah." Ucap Xavier. Zora pun menghentikan kegiatannya.

•••

Huek... Huek...

Zora memuntahkan sarapan paginya, perutnya terus menerus terasa mual. Zora mengelap bibirnya menggunakan punggung tangan, menyenderkan punggungnya ke tembok. "Gue lemes," Ucapnya kemudian.

Beberapa menit kemudian perutnya mulai bergejolak lagi, Zora membasuh mulutnya di wastafel kemudian menatap pantulannya di kaca. "Kayaknya, gue udah lama gak dateng bulan!"

Zora langsung mengambil tas dan kunci mobilnya yang berada di meja rias. Kemudian meninggalkan mansion untuk membeli sesuatu.

•••

"Positif!" Gumamnya ketika melihat dua garis merah di tespek yang baru ia beli. Ini sudah ketiga kalinya Ia mencoba dan hasilnya tetap sama yaitu, positif.

Zora mengelus perutnya yang masih datar itu dengan pelan. "Disini ada kehidupan? Gue bener-bener Hamil?" Ucapnya yang masih tidak percaya.

Ia tidak menyangka, bahwa dirinya benar-benar akan menjadi seorang Ibu. Bagaimana reaksi kedua Suaminya jika mengetahui ini? Senang, ataukah tidak menerima kehadiran bayi ini?

Zora keluar dari balik toilet di apotek itu, kakinya melangkah menjauh menuju mobilnya dan mulai mengendarai mobil nenuju Perusahaan Suami pertamanya, Jonathan.

Beberapa menit telah berlalu, kini Zora melangkahkan kakinya menuju ruang Presdir. Para karyawan menunduk ketika melihat keberadaannya, Zora pun tersenyum membalasnya.

Berada di resepsionis, Zora menanyakan keberadaan suaminya. "Presdir ada di ruangannya Nyonya, mari saya antar?"

Begitu berada di hadapan pintu ruangan itu, Zora menghela-nafas. Menenangkan dirinya, entah reaksi seperti apa yang Suami pertamanya itu tunjukan ketika mengetahui kehamilannya.

Ceklek.

Deg.

Zora terkejut ketika melihat Jonathan tengah memeluk seorang wanita yang tampak familiar. "M-mas?" Ucapnya penuh pertanyaan.

Jonathan segera melepaskan pelukannya dan mendorong Wanita tadi. "Baby girl."

Zora memejamkan kedua matanya. Kepalanya terasa sangat pusing, bahkan penglihatannya sudah menjadi buram. "Ternyata itu bukan mimpi." Ucapnya lirih sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.

Brakk.

"BABY GIRL!"




































_B E R S A M B U N G_

I think you'd like this chapter!

8-DESEMBER-2022

ABOUT ZORA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang