#39

9.6K 1K 13
                                    

.....SELAMAT MEMBACA.....

"Baby girl, apa yang sedang kau cari?" Zora mengalihkan padangannya kepada Nathan yang sudah keluar dengan pakaian kerjanya. "Apa mas melihat kalung, milikku? Sepertinya terjatuh disini." Tanyanya.

Nathan mendekat kearah Zora. "Aku tidak melihatnya, aku akan menyuruh para maid mencarinya." Nathan yakin kalung itu berharga, bila tidak ia akan menyuruh Istri kecilnya ini membeli yang baru.

"Sekarang aku harus keperusahaan. Akhir-akhir ini perusahan sedang sibuk." Zora mengangguk.

Cup.

Nathan memberikan satu kecupan di dahi Gadis itu. "Aku akan pergi. Baik-baik lah, jangan melakukan sesuatu yang akan membuatmu terluka!" Peringat nya. Ia tidak mau Gadis itu memanjat pohon mangga dan terluka, lagi.

Zora tersenyum, tangannya mengelus rambut suaminya. "Jangan terlalu lelah, beristirahatlah. Jangan terlalu memaksakan diri." Nathan membawa tubuh Zora kedekapannya.

'Bagaimana ini, Istri kecil sangat menggemaskan.'

Tidak lama pelukan itupun terlepas, Nathan yang sudah pergi serta Zora yang tengah sibuk mencari kalungnya. Itu adalah pemberian dari kakaknya, Damian.

Sibuk mencari sampai ia tidak sadar, tangannya menyentuh sebuah kotak berwarna hitam hingga membuat kotak itu terjatuh dan terbuka.

Zora mengambil kotak serta isi dari kotak itu. alisnya menyernyit tatkala melihat sebuah Foto yang terasa Familiar diingatannya.

Ceklek.

"Istri kecil, aku melupakan berkas.." Nathan tidak melanjutkan ucapannya ketika melihat Istrinya yang tengah menatap sebuah foto serta kotak hitam yang berada di tangan Zora.

Nathan menghela-nafas. Pria itu mengusap wajahnya kasar sembari mendekat kearah Istrinya yang seperti meminta penjelasan.

Nathan mengambil ponselnya. "Fransh, undur rapatnya." Titahnya. Lalu Pria itu menutup panggilan Telpon nya.

Zora menatap manik mata Suaminya dalam, Gadis itu sedang berusaha mengingat hal familiar ini. "Baby girl?" Panggilnya. Sepertinya Zora larut dalam diamnya hingga tidak mendengar panggilan dari Nathan.

Nathan menuntun Zora duduk di tepi ranjang. Pria itu mengambil Foto itu dan menyimpan kotak hitam itu dinakas.

Nathan memperlihatkan foto itu kepada Zora. "Lihatlah Istri kecil, akan aku perkenalkan sosoknya kepadamu." Ucapnya. Zora menatap wajah Nathan yang terlihat penuh luka.

Nathan mulai bersuara, sementara Gadis itu terdiam dan menyimak. "Dia adalah cherly, kekasihku dahulu. Gadis ini telah tiada bersamaan dengan Istri kecil yang mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu, Dia juga korban yang sama dengan mu.........." Nathan Menceritakan semuanya tanpa ditutupi.

Tentu, ada beberapa hal yang membuatnya terkejut, salah satunya adalah... Kedua suaminya. Ah, lebih tepatnya Nathan dan Xavier telah mengetahui bahwa dirinya bukan Azora. tetapi, jiwa lain yang mengisi raga Azora. Nazora.

              •••

Usai menemukan kalungnya yang ternyata terjatuh di kamar mandi. Gadis itupun sekarang tengah berada di bawah pohon. Di taman.

Menatap lama kepada ponselnya, akhirnya panggilan Telpon pun tersambung kepada seseorang di sebrang sana.

"Halo, Istri kecil? Apa yang terjadi?" Tanya seseorang di sebrang sana, yang tidak lain adalah Xavier.

Mendekatkan ponselnya di telinga, matanya menatap hamparan bunga di hadapannya.

"Tidak, hanya merindukanmu." Jawab Zora.

Padahal, banyak hal yang ingin gadis itu tanyakan.

"Merindukan ku? Wah, apakah aku harus pulang sekarang. Haha.."

"Ya, sepertinya aku butuh sebuah pelukan,"

"Aku akan segera pulang. Dan aku tidak mau hanya sebuah pelukan." Jawabnya.

"Maka, Mas harus datang lebih cepat."

"Baik."

Tut....

Zora terkekah mendengar suara antusias dari si dingin sekaligus si mulut beracun. Xavier.






























_B E R S A M B U N G_

I think you'd like this chapter!

1-DESEMBER-2022

ABOUT ZORA [TERBIT]Where stories live. Discover now