#41

12.1K 1K 18
                                    

.....SELAMAT MEMBACA.....


Terbangun dari tidur, Zora mengerjapkan kedua kelopak mata. Pinggangnya terasa berat seperti ada sesuatu yang menimpanya.

Mengingat kegiatan yang ia lakukan berjam-jam lalu, wajahnya mulai memerah. Bisa Ia rasakan tangan kekar Suaminya yang masih setia melingkar di pinggang rampingnya.

Zora mencoba menyenderkan punggungnya. "Ah!" teriaknya spontan tatkala bagian bawahnya yang terasa nyeri. Rupanya, teriakan Zora membuat Nathan dan Xavier yang berada di sampingnya terbangun.

Kedua pria itu hanya menggunakan boxer, sedangkan Zora sudah memakai piyama.

Dengan cepat kedua Pria itu membuka kedua matanya, "Istri kecil, Apakah terasa sakit?"

Xavier segera mengambil ponselnya, "Aku akan menelpon Dokter.."

"TIDAK!" Cegah Zora. Tidak, Ia tidak mau bertemu seseorang.

Xavier dan Nathan yang tengah panik langsung menengok, "Tapi, kau terlihat kesakitan."

Zora berdehem, "Ekhem, A-aku hanya merasa sakit, I-itu.."

"Bagian, mana?!" Potong Nathan.

"Pinggang," Jawab Zora. Dan langsung kedua Pria itu pun menelusupkan tangan kekarnya kedalam baju Zora, dan mulai Memijat dengan lembut.

Zora mengedipkan mata lucu, di sisi lain. Zora juga menikmati pijatan itu.

Xavier mendekat, mengecup lama dahi Wanita yang kini sudah benar-benar menyandang sebagai Istrinya. "Maaf, my litle wife. Karna perbuatanku, kau jadi merasakan sakit."

Nathan pun mengecup dahi Zora, mengelus rambut Istri kecilnya. "Dan, Terima kasih Baby girl. Kau tidak perlu kemana-mana, Bila kau membutuhkan sesuatu panggil lah Aku,"

"Tidak apa-apa, Mas. Aku akan beristirahat. Tidak perlu merasa bersalah."

Xavier setia mengelus pucuk kepala Istrinya. "Ingatlah yang kami ucapkan Istri kecil. Ini adalah Duniamu, jangan merasa, kau bukan bagian dari dunia ini!"

Zora mengangguk patuh. "Sudah, Mas. Bukankah Mas harus Bekerja? Aku sudah merasa lebih baik."

Nathan menghela-nafas. "Baiklah, Aku sudah membersihkanmu. Jadi, kau tidak perlu membersihkannya, lagi."

'AAAAAA!!'Teriaknya tanpa suara, ketika Nathan berbicara itu.

Wanita itu berekspresi seperti tidak mempunyai tujuan hidup. "Gue malu!" Ucapnya kemudian, saat kedua pria itu pergi dari kamar itu.

Bagaimana bisa Nathan memandikannya sementara dirinya tidak dalam kondisi sadar!

'BUNDAAAA! ZORA UDAH GAK PERAWAN!'

•••

Sungguh syulittt.

Zora tidak bisa berjalan. Bergeser sedikit saja, bagian intimnya terasa ngilu. Kini Wanita itu tengah menyenderkan punggungnya ke heandboard. Menonton Drama korea kesayangan nya di TV, cemilan ringan dan berbagai potongan buah tersaji di sekelilingnya.

Tentu itu semua fasilitas dari Jonathan dan Xavier secara langsung. Ternyata benar! Ketika suami sudah di kasih jatah, maka, sifatnya berubah 180 derajat.

Bila kalian bertanya dimana Xavier dan Jonathan? Maka jawabannya adalah. Kedua Pria itu berada di ruang kerjanya masing-masing. Keduanya bersikeras tidak mau pergi keperusahaan. Karena takut, Terjadi sesuatu padanya akibat ulah kedua pria itu, semalam.

Bahkan, sekarang Zora bisa menyenderkan punggungnya berkat bantuan Suaminya.

•••

Seorang Gadis kecil berlari menuju kamar Zora, dengan senyum di bibirnya Gadis itu membuka pintu di hadapannya, sambil berteriak. "KAKAK!"

Zora mengalihkan pandangannya menuju pintu yang terbuka, dilihatnya seorang Gadis mungil yang tidak lain adalah Alora.

Alora berjalan dan naik ke ranjang, duduk di samping Zora dan memeluk Wanita itu. "Kakak, Alola kangen Kakak." Ucapnya yang kini semakin lancar berbicara.

Zora tersenyum tipis, memang sudah beberapa minggu keduanya tidak bertemu. "Kakak juga kangen."

Cup.

Cup.

Cup

Zora memberikan tiga kecupan di dahi dan kedua pipi keponakannya ini. "Alora, kesini sama siapa?"

"Sama Mommy." Jawabnya lucu.

Kini, Zora menonton Drama di temani oleh Alora. Awalnya baik-baik saja, sampai adegan ciuman membuat Zora reflek menutup kedua mata Alora.

Sedangkan Alora hanya mengedipkan Mata lucu ketika Zora sudah menyingkirkan Tangan nya.

Tok

Tok

"De," Panggilnya. Araya berjalan menghampiri Zora, menelisik Zora yang tengah menyenderkan punggung serta ada beberapa cemilan di samping Adikya itu. "Zora, Sakit?" Tanya nya. Tumben bukan? Zora mengurung diri, di kamar.

Araya duduk di tepi Ranjang.

"Zora gak sakit, lagi pengen nonton di kamar aja." Jawabnya bohong. "De, lo....Ekhem." Araya tidak jadi melanjutkan ucapannya ketika melihat bercak merah keunguan di leher Zora.

Zora yang menyadari arah pandang kakaknya dengan panik menutupnya. "Kayaknya, Alora sebentar lagi. Mempunyai Adik." Perkataan Araya membuat pipi Gembul Zora memerah.

Alora yang di sebut menatap Mommy dan Kakaknya. Setelah beberapa detik loading otaknya pun mulai terkoneksi. "Alola Gak mau punya adik!"


































_B E R S A M B U N G_

I think you'd like this chapter!

5-DESEMBER-2022

ABOUT ZORA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang