#26

11.6K 1.2K 21
                                    

.....SELAMAT MEMBACA.....

15 menit kemudian. Mereka pun sampai di mansion megah itu, para maid membantu membawakan barang sedangkan salah-satu Bodyguard memarkirkan mobil mewah itu.

Jonathan mengangkat Zora dengan ala bridal style, membawa gadis itu ke dalam kamarnya. Merebahkanya dengan hati-hati, Pria itu pun melepaskan sepatu yang Istri kecilnya pakai. Lalu menyelimutinya sampai batas dada.

Cup

"Selamat tidur, Istri kecil." Ucapnya. Lalu ikut merebahkan dirinya di samping Zora dan perlahan ikut terlelap.

Ceklek

"Cih, ternyata benar dia membawa Istri kecil ke kamarnya." Pria yang tidak lain adalah Xavier itu mendekat, mengelus pucuk kepala Istrinya lalu berpindah ke bibir pink itu. "Benar-benar bengkak." Ucapnya. Pria itu pun memberikan satu kecupan di dahi istri kecil kemudian ikut berbaring di samping gadis itu.

Xaviet menatap Zora dari samping. 'Bisakah kita terus tidur satu kamar? Aku harus menggunakan alasan apa untuk, itu?'

•••

"WHAT!" Teriak Zora tanpa suara. Ia langsung menutup mulut tidak percaya tatkala netra matanya melihat dua suaminya berada di sebelah kanan dan kirinya.

Satu detik kemudian gadis pun membuka selimutnya, Zora menghela nafas lega saat tahu pakaian yang ia pakai masih lengkap. Ayolah, Zora juga takut di grepe-grepe! Bagaimana pun, ia masih perawan ting ting. Tidak tahu dengan pemilik tubuh ini, lagi pula, gadis itu tidak peduli dengan itu.

Zora mengipaskan tangannya di dekat wajah kedua suaminya, memastikan keduanya masih tertidur. Manik-matanya menatap jam yang sudah menunjukan pukul 20:5 selama itukah ia tertidur?

Gadis itupun turun dari ranjang dengan hati-hati kemudian pergi menuju kamar mandi. Meninggalkan Nathan dan Xavier yang masih tertidur.

Setelah membersihkan diri, disinilah gadis itu berada. Di depan kaca. Tangannya menyentuh bibirnya yang terlihat membengkak. "Perasaan bengkak mulu, dasar semut sialan!" Makinya.

               •••

Zora melangkah ke dapur, niatnya Gadis itu akan menyiapkan makan malam. Namun niatnya pupus tatkala melihat para maid sedang sibuk menyiapkan hidangan mewah dan sangat banyak ke meja makan. Pertannyaan yang muncul adalah..

"Apakah akan ada tamu?" Gumamnya yang masih bisa di dengar oleh salah-satu maid.

Maid yang menyadari keberadaan Zora menjawab pertanyaan nya. "Ya, nyonya? Tidak akan ada tamu. Tetapi tuan menyuruh para maid menyiapkan ini semua khusus untuk nyonya." Jawabnya seraya tersenyum.

"Untukku?" Bingung Gadis itu.

Mereka membuat kejutan untuk nya? Wah! Apakah sangat terlihat bahwa dirinya hobi makan?

"Iya nyonya, kalau begitu, saya melanjutkan pekerjaan saya terlebih dahulu." Pamitnya.

"Baiklah, aku akan membangunkan Tuan kalian."

Gadis itupun melangkah kan kedua kakinya menunju kamar untuk membangunkan kedua suaminya.

"Hah?!"

Zora hanya bisa terbengong tatkala melihat kedua suaminya yang tidak lain adalah Jonathan dan Xavier yang masih tertidur. Namun kali ini dengan posisi yang saling berpelukan.

Oh tidak! Jiwa Fujo gadis itu keluar!

Cling..

'Huehehe...' Zora mengambil senjata mematikannya.

Cekrik.. Cekrik.. Cekrik..

"Aman." Ucapnya bangga melihat hasil jepretan nya.

Jonathan yang terusik oleh kehebohan Zora serta suara camera itu terbangun. Tangannya mengucek kedua kelopak matanya. Dahinya menyernyit tatkala sebuah tangan berada di lehernya.

1 detik

2 detik

"SIALAN!" Teriaknya kaget dan tentu itu membuat Xavier terbangun karna terkejut dan langsung melepaskan tangannya.

"Pfttt.. Bwahaha.. Haha..bwahahaaa.." Sungguh, Zora sudah tidak kuat melihat ini semua. Tanpa sadar gadis itu tertawa sampai memukul-mukul lantai.

"Sialan! Pantas saja aku bermimpi di cekik." Ucapnya bergidik.

"Kau pikir hanya kau yang bermimpi buruk!" Sinisnya. Karna pinggangnya juga di peluk erat oleh Nathan.

Mungkin kedua pria itu berpikir itu adalah Zora.

"Bwahaha..haha..hiks..Huahaha..." Zora langsung menutup mulutnya tatkala Jonathan dan Xavier berbalik menatap ke arahnya.

Raut wajah Zora langsung berubah serius. "Ekhem, Mas mandi dulu. Lalu turun dan makan aku akan menunggu." Ucapnya lalu melenggos pergi dengan secepat kilat.

Brak..

Zora yang masih berada di balik pintu menyenderkan punggung di pintu dan perlahan merosot kebawah dan memukul kepalanya brutal. "Mati lo Zora! Mati aja lo hiks.." makinya pada diri sendiri.

Sungguh ia teramat sangat malu. Kali ini Zora sangat..Sangat..dan sangat. Membutuhkan lubang untuk bersembuyi sejenak.






























_B E R S A M B U N G_

I think you'd like this chapter!!

24-OKTOBER-2022

ABOUT ZORA [TERBIT]Where stories live. Discover now