#36

9.3K 1K 11
                                    

.....SELAMAT MEMBACA.....

Tok

Tok

Tok

"Masuk," Ucap Nathan mempersilakan.

Ceklek..

Seseorang yang tidak lain adalah Fransh memasuki ruangannya. "Katakanlah." Suruh Nathan.

Fransh mengangguk dan mulai memberikan informasi terkait dari hasil penyelidikannya. "Sebagimana hasil dari yang saya selidiki. Kecelakaan itu sudah di rencanakan, dan pelaku sudah di bereskan sebagaimana perintah Anda. Tetapi, ada beberapa informasi lain Presdir. Nona Cherly terlibat dalam rencana kecelakaan yang di sengaja itu." Lanjut Fransh.

Deg.

"Pelaku mengaku telah mengancam nona Cherly. Namun, nona Cherly tetap menolak dan akhirnya adik kembar dari nona Cherlylah yang bekerja sama dengan pelaku. Pelaku mengaku bahwa nona Cesya sangat membenci nona Cherly. Di saat kecelakaan itu, sebenarnya nona Cherly selamat. Tetapi Nona Cherly di bunuh oleh nona Cesya. Kematian yang sebenarnya adalah pembunuhan bukan kecelakaan, presdir. Semua itu adalah hasil dari penyelidikan yang saya lakukan."

"Kerja bagus, Fransh. kau boleh pergi sekarang," Fransh menunduk kemudian pergi dari sana.

Nathan menghela-nafas ketika mendengar hasil penyelidikan dari Fransh. Apa yang ia cari kini sudah ia dapatkan. Nyatanya... Ia salah! Gadis yang kini menyandang sebagai istrinya sama sekali tidak bersalah.

Jonathan mengusap wajahnya kasar. "Seharusnya aku berhenti. Kenapa hatiku ragu? Apakah Aku sungguh mencintai istri kecil?" Nathan mengambil sebuah kotak hitam yang berisi satu foto wanita. "Cherly.." Gumamnya.

Mungkin tebakan kalian benar.

Jonathan memutuskan untuk menerima perjodohan ini karna dirinya ingin menyelidiki kematian adik dan kekasihnya. Dan Zora lah yang menjadi tersangka, karena menjadi korban yang selamat. Namun, sekarang ia tahu kebenarannya. Bahwa, Zora juga adalah seorang korban.

Kecelakaan besar itu bukan kecelakaan biasa, tetapi sebuah kecelakaan besar yang sudah di rencanakan. Kecelakaan itu tidak hanya merenggut nyawa adiknya, tetapi juga merenggut nyawa kekasihnya. Cherly.

[NOTE:PENYELIDIKAN YANG ADA DI CHAPTER 19 AND 25]

•••

Gadis bernama Zora itu sangat patuh mengikuti mertuanya, yang begitu antusias berbelanja barang branded. "Ini cocok buat kamu sayang, baju santai kayak ginikan lebih nyaman,"

Clara mencocokan pakaian yang dirinya ambil, dengan tubuh Zora. "Wah! baju ini imut banget cocok banget buat kamu! Saya ambil ini semua." Tegasnya yang membuat para karyawan sibuk mengambil banyak baju yang di tunjuk Clara.

"Mah, Zora bukan anak kecil lagi, loh. Yang bener aja?!" Ucap Xavier tidak habis pikir. Xavier mengikuti Istri dan Ibunya berbelanja. Tidak lupa, pria itu juga terus mengomentari belanjaan Ibunya.

Clara mendengus tidak suka. "Kenapa sih?! Menantu kesayangan mamah aja gak komen ko, iyakan Sayang?" Zora yang fokus pada ice cream pemberian dari Clara hanya mengangguk-anggukan kepala.

Oh, ternyata udah di sogok pake makanan.

'Hah...sepertinya, dia akan selalu patuh bila di beri makanan. Aku khawatir dia akan di culik,' Batin Xavier lirih.

"Makanya, bikinin mamah anak kecil." Gumamnya yang masih bisa di dengar Xavier.

Emang bikin anak segampang itu!

•••

Zora kini termenung tatkala melihat beberapa puluh Paper Bag yang memenuhi kamar. Gadis itu tidak menyangka bahwa keantusiasan mertuanya sangat berbahaya bagi dompet.

"Mandilah," Suruh Xavier yang baru masuk kamar.

Zora beralih menatap Suaminya. "Mas, kita beneran mau menginap?" Tanyanya masih ragu. Xavier berdehem membenarkan.

"Tapi Mas..."

Cup

Xavier mendekat kearah istrinya dan mengecup bibir gadis itu agar berhenti berbicara. Kemudian berbisik. "Cepatlah mandi atau...kau ingin mandi bersamaku?' Bisiknya tepat di telinga Zora.

Xavier menggigit kecil ujung telinga istri kecil. "Awh!" jerit Zora kaget. Gadis itu memegangi telinga yang di gigit oleh Xavier dan menatap Xavier marah, yang sialnya malah terlihat menggemaskan di mata Xavier.

Xavier menyeringai, pria itu mengelus bibir pink Zora. "Bagaimana?" Ucapnya menaikan alis.

Zora mendorong tubuh Xavier "Aku akan mandi." Setelah mengatakan itu, Zora langsung bergegas memasuki kamar mandi. Dan itu tentu membuat Xavier yang melihat terkekeh.

Yang ada di pikiran Zora saat ini. 'Suaminya terlihat menakutkan, Xavier terlihat seperti pedofil. Dirinya sedang tidak Aman!'























































_B E R S A M B U N G_

I think you'd like this chapter!!

23-NOVEMBER-2022

ABOUT ZORA [TERBIT]Место, где живут истории. Откройте их для себя