#29

10.5K 1.1K 9
                                    

.....SELAMAT MEMBACA.....

"KA AKSA!" Teriaknya, air mata sudah membasahi pipi gembulnya.

Aksa yang mendengar suara yang begitu familiar itu berbalik Seraya tersenyum tipis dan membuka lebar kedua tangan agar Zora lebih mudah memeluknya.

Zora berlari dan langsung berhambur kepelukan Aksa, membenamkan kepalanya kedada bidang Pria itu.

"I really miss you Aksara Arganta.."

Zora menyembulkan kepala, melihat wajah tampan Aksa dari bawah. "Ka, kakak baik-baik saja, kan? Kakak sudah sembuh, kan? Kakak tidak merasa sakit lagi, kan?" Tanya Zora asli beruntun.

Aksa menangkup kedua pipi Zora dengan kedua telapak tangan besarnya agar gadis itu menatapnya. "Hey, tenang. Aku baik-baik saja Zora. K-kakak sudah s-embuh." Jawabnya terbata seraya tersenyum manis.

Butuh beberapa menit untuk keduanya melepas rindu. Hingga Aksa membawa Zora duduk di salah-satu kursi. Kini keduanya masih dalam keadaan berpelukan. "Syukurlah. Aku bersyukur kakak baik-baik saja. Tetapi, sepertinya.. Aku yang tidak dalam keadaan baik." Lanjutnya dalam hati.

Zora melepas pelukan itu dengan perlahan, "Kak, Aku sudah menikah." Jelasnya.

Nyutt...

Seperti ada sesuatu di bagian dadanya hingga membuat pria itu merasa sesak.

Aksa menganggukkan kepala mengerti. "Sangat di sayangkan. Bukan Aku pengantin prianya." Ucapnya seraya tersenyum getir.

Zora Asli menatap langit seraya mengulur kan tangan seolah hendak menggapai sesuatu. "Ka, aku ingin pergi. Ingin segera pergi ke tempat yang jauh." Ucapnya.

Aksa mengelus pucuk kepala Zora. "Pergi? Apakah kamu mempunyai tempat yang ingin kamu kunjungi? Aku akan mengantarmu."

"Hmm, tetapi kali ini, Aku ingin pergi, ingin pergi tanpa di temani."

"Aku disini, aku akan menemanimu kemana pun kamu pergi." Ucap pria itu serius.

Zora menghela-nafas, matanya menatap langit. "Kakak ingat? Kakak pernah bilang langit yang selama ini kakak lihat seperti impian yang mentertawakan kakak. Dan aku adalah orang yang membuat kakak bertahan, kan?" Aksa menganggukkan kepala tatkala mengingat itu.

"Tapi... sesuatu yang membuat kakak bertahan itu sudah hancur terlebih dahulu, kak." lirih gadis itu.

"Apa maksudmu? Apa yang kamu sembunyikan dariku?" Entah mengapa pria itu menjadi gelisah. Ia tidak tahu pasti apa yang akan gadis itu ucapkan.

Zora tersenyum tipis. Ia mengambil tangan Aksa dan menggenggamnya, tatapannya bertemu dengan manik mata hitam kelam Aksa yang terlihat sudah gelisah. "Jantung aku sudah rusak ka, rasanya sakit. Aku tidak tahu bahwa sekarang, aku selemah itu." Jelasnya. Tangannya menyentuh kebagian jantungnya. Bagian ini, Pernah terasa sangat menyakitkan.

Dulu ketika dirinya bersama dengan Aksa, Zora memang sudah mempunyai penyakit itu. Di tambah beberapa bulan setelah Aksa pergi, Zora mengalami kecelakaan. Tapi ia beruntung karna selamat di peristiwa itu, setelah beberapa hari di rawat dan satu bulan setelah itu. Ia pun menikah.

ABOUT ZORA [TERBIT]Where stories live. Discover now