55✔ Apa Tujuan Semuanya?

1.4K 165 11
                                    

Bruk ...

Seseorang pingsan setelah mendapatkan pukulan mengenai belakang kepalanya.

"Halo, Bos. Target sudah dilumpuhkan sesuai perintah anda"

"Bawa dia segera ke rumah itu, secepat mungkin sebelum kembali sadar"

"Baik, laksanakan"

Teleponpun terputus.

"Angkat dia, bawa ke mobil," suruh orang itu pada bawahannya.

"Siap"

-Althaf-

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu, Dyandra baru saja akan beranjak dari kursinya bersamaan dengan sahabat-sahabatnya yang lain. Ramai-ramai seluruh murid bergegas meninggalkan sekolah.

"Dorr!"

Gadis itu terdiam karena terkejut dengan kehadiran Althaf yang tiba-tiba muncul dari balik pintu. Dia sampai memegangi dadanya, ia tersenyum dan langsung memukul lengan Althaf.

"Kaget, tau!" omel Dyandra, dia yang baru saja ingin keluar dari kelas dikejutkan dengan kehadiran Althaf yang begitu tiba-tiba.

"Iya, tau. Emang sengaja," jawab Althaf seraya mengelus lengannya yang dipukul gadis itu.

Sahabat-sahabat Dyandra sudah pergi duluan karena tau Dyandra akan pulang bersama Althaf, jadi untuk apa menunggunya.

"Kenapa nyariin ke kelas?" tanya Dyandra, ia melanjutkan berjalan santai.

Althaf berlari kecil menyusul langkah gadis itu dan berjalan di sisinya, "Mau anter cewe gue pulanglah."

Dyandra mengangguk-ngangguk, "Emang dia mau?"

"Pasti maulah," jawab Althaf yakin.

"Udah ditanya?" balas Dyandra.

Althaf melirik ke arah lain sebentar, lalu kembali ke pusat perhatiannya. "Belum, bentar gue tanya."

Althaf menoel-noel lengan Dyandra membuat gadis itu menoleh.

"Ngil, mau pulang bareng engga?" tanya Althaf dengan raut serius.

Dyandra terkekeh dan kembali memukul lengan Althaf, "Lama-lama jadi sebelas-duabelas sama Bang Nop, Bang Zo. Absurd banget."

"Gue bilangin lo ngatain mereka absurd," ancam Althaf, Dyandra membekap mulut orang itu.

"Aduan, engga asik ... bintang satu. Pelayanan tidak ramah," cibir Dyandra.

Althaf melepas tangan yang membekap mulutnya.

"Bintang lima dong, Mba. Saya siap memberi pelayanan menemani Mba seumur hidup," jawab Althaf, cowok itu menaik-turunkan alisnya.

Dyandra berpura-pura berpikir, "Saya pikir-pikir dulu ya, Mas."

Dyandra balik menggoda dengan tersenyum hingga kedua matanya menyipit.

"Dalem anji*g," erang Althaf saat dibalas dengan panggilan 'mas'. Dia menendang tong sampah yang ada di sebelahnya. Salting.

Dyandra tertawa, "Language, Mas."

Althaf menatap Dyandra tajam, "Diem!"

"Iya, Mas. Ini diem," balas Dyandra tapi tak berhenti terkekeh.

"Agyatha Dyandra," seru Althaf dengan penekanan.

"Iya, Mas, diem," Dyandra tertawa ngakak melihat tingkah Althaf yang lucu.

Althaf merangkul pundak Dyandra dan melingkar membekap mulut gadis itu yang nakal. Dyandra terus tertawa walau mulutnya dibekap, dia meronta-ronta meminta untuk dilepaskan.

Althaf {END} Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz