20✔️ Boom!

18.3K 1.1K 393
                                    

"Gak banyak tingkah, bukan manusia namanya"

~Althaf~


5 anggota inti Lion itu berjalan dengan santai melewati koridor demi koridor. Sesekali mereka mendapat sapaan dari adik kelasnya yang merupakan anggota Lion juga. Althaf berjalan paling depan dengan wajah datarnya, di sampingnya ada Arkie yang selalu menemaninya. Sedangkan Arkana, Anzero dan Novan berjalan di belakang, dengan candaan tawa yang receh dan gak bermutu tapi membuat mereka senang.

Tujuan 5 cowok itu adalah kantin, bel istirahat baru saja berbunyi beberapa menit lalu. Mereka berjalan tanpa ada hambatan, murid-murid lainnya memberi mereka jalan tanpa hambatan apapun. Saat di depan pintu kantin, mata Althaf memicing dan melihat Dyandra ada di kantin dengan sahabat-sahabatnya sebelum dia. Langkah kakinya mendekati meja itu, dan langsung duduk di bangku sebelah Dyandra. Dyandra tersentak dengan keadaan Althaf yang tiba-tiba, senang sekali cowok itu mengagetkannya.

"Ngagetin aja tau gak" omel Dyandra sambil menoleh ke Althaf.

5 cowok itu tadi duduk di bangku yang masih kosong, tepatnya di meja Dyandra.

"Engga tau" balas Althaf dengan gelengan polosnya.

"Ciwi-ciwi pada mabal ya? Udah di kantin aja" tanya Anzero sambil duduk.

"Emangnya kalian, kita sih kesini cuma 1 sampe 2 menit doang gak tepe-tepe dulu" jawab Dyandra.

Meja yang berisi 10 orang itu menjadi pusat perhatian, siapa yang tidak iri coba.

"Belum pada pesen?" tanya Arkana.

"Belum nih, masih bingung" jawab Desfi sambil melirik sekitar.

"Mau makan apa?" tanya Althaf, dia duduk menyamping dan berhadapan dengan Dyandra.

Dyandra menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal, dia juga bingung ingin makan apa sekarang.

"Makan apa ya" pikir Dyandra, matanya melirik stand-stand makanan yang ada di kantin.

"Ayo cepet, gue yang pesen" kata Althaf, dia memerhatikan Dyandra yang kebingungan.

"Pesenin gue dong bos" pinta Anzero dengan cengirannya.

Pandangan Althaf beralih ke arah Anzero, menampilkan wajah datarnya "Maap, anda siapa ya?"

Novan tertawa mendengarnya, "Mampus lo Zo"

"Gue mau makan mie ayam aja deh, yang biasa" jawab Dyandra, keinginannya jatuh pada mie ayam.

"Yang biasa itu, gak pake bawang sama seledri, gak pake sambal dan saus sedikit?" tanya Althaf, kembali menatap Dyandra.

"Nah pinter" kata Dyandra sambil mengangguk.

"Ya udah bentar, gue pesenin dulu tengil" ucap Althaf, lalu berdiri dan berjalan ke stand penjual mie ayam.

"Kalian pada pesen makanan apa?" tanya Dyandra.

"Batagor tadi, udah pesen sih" jawab Nazwa.

"Jaket buat ciwi-ciwi udah jadi" ujar Anzero.

Dahi Rachel mengerut, memangnya ada yang mesen jaket? "Jaket apa?"

"Jaket Lion, mau gak? Udah di bikinin sama babang Zo" kata Anzero sambil menepuk dada bangga dan terkekeh.

"Mau dong, mana?" tanya Desfi dengan senyumannya.

"Bayar berapa Kak?" tanya Shifa sambil memainkan sendok-sendok yang ada di meja.

"Itu sih gampang, terserah kalian aja buat nambah-nambah uang kas doang sih" jelas Arkana.

"Oke, pulangnya" timpal Nazwa.

Althaf {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang