11✓ Malam 🌖

16.6K 1K 157
                                    

"Berjanji adalah satu hal yang penting, jika tidak di tepati orang tidak akan percaya lagi"

-Althaf-

Althaf melahap habis, setelah itu dia berdiri untuk membayar pesanannya. Tapi saat berdiri, Dyandra sudah menghentikannya.

"Mau kemana?" Tanya Dyandra.

"Mau bayar lah" Jawab Althaf.

"Gak usah bayar, cuma Sandwich doang" balas Dyandra.

"Ya harus di bayar"

"Engga usah, gue yang traktir. Lagian Lo juga kan mau nganter gue pulang. Tunggu disini, gue pamitan dulu bentar" suruh Dyandra, lalu berdiri dan beranjak mencari Cici.

Dyandra berjalan menuju ruangan Cici, disana ada Cici yang sedang menghitung pengeluaran Cafe hari ini. Sebelum masuk, gadis itu mengetuk pintunya terlebih dahulu.

Tok...tok...tok..

"Masuk"

Dyandra membuka kenop pintu secara perlahan.

"Kenapa, Dy?" Tanya Cici.

"Gue mau pamit pulang ya Kak, nanti kesini lagi" seru Dyandra sambil berjalan masuk.

"Iya, pulang sama siapa? Sama Althaf ya?" Goda Cici.

"Iya pulang sama dia. Gue gak usah bayar makanan kan?" Tanya Dyandra sambil terkekeh.

"Bayar, masa gak bayar. Bohong-bohong Dy, gak usah bayar lah kan Cafe punya Lo" jelas Cici sambil tertawa.

"Hehe....iya Kak, yang Althaf juga masuk ke gue ya" kata Dyandra.

"Okay siap! Emang udah gak hujan?" balas Cici.

"Udah engga kok Kak, kalo nanti pasti bakal di cariin Bang Arkie" seru Dyandra.

"Ya udah hati-hati. Soal dinding, besok udah mulai pengerjaan" ujar Cici.

"Gomawo" ucap Dyandra seraya sedikit membungkuk, dia tau Cici sangat suka dengan Korea. Membuat cewek di hadapannya tersenyum mengembang.

Dyandra berjalan keluar dari ruangan kerja Cici, dia melirik meja yang tadi dan Althaf duduki tapi sudah tidak ada Althaf, tasnya pun sudah tidak ada. Matanya jatuh pada Althaf yang sedang menunggu di depan pintu keluar-masuk Cafe sambil memegang tas hitam kecil miliknya. Gadis itu merapatkan jaket Althaf, lalu berjalan mendekati cowok itu yang sudah menunggunya.

"Udah?"

"Udah, ayo pulang" ajak Dyandra.

Althaf menggendong tas Dyandra di bahunya, lalu tangannya mengambil jaketnya yang hanya di sampirkan pada bahu gadis itu.

"Pake jaketnya yang bener, udah malem dingin juga" tutur Althaf sambil melebarkan jaketnya dan memakaikan pada Dyandra.

"Siapa bilang pagi" balas Dyandra sambil terkekeh, lalu kedua tangannya masuk ke lubang lengan jaket Althaf.

Badannya yang kecil apa memang jaket Althaf yang kebesaran di dirinya? Setelah itu, Althaf menarik Resleting jaketnya hingga menutupi leher gadis itu, lumayan kebesaran.

"Kayak bebegig sawah" ujar Althaf sambil tertawa. (Orang-orangan sawah)

"Jaket Lo nya tuh kebesaran di gue" balas Dyandra tidak terima, seraya merentangkan tangannya memperlihatkan jaket Althaf yang kebesaran padanya.

"Tenang, nanti gue bikin satu buat Lo yang pas" balas Althaf.

"Beneran?" Tanya Dyandra antusias.

"Iya cayang" balas Althaf.

Althaf {END} Onde histórias criam vida. Descubra agora