13✓ Melawan

14.9K 1K 104
                                    

"Dia tidak main-main dengan ucapannya, sampai tidak tau ada hati yang tersiksa"

-Althaf-

   Dyandra baru saja keluar dari kamar mandi perempuan, sehabis dari kantin dia meminta temannya untuk duluan ke kelas sambil membawa makanannya. Dia merapihkan tatanan rambutnya saat sedang di depan cermin, dia mati-matian menghindar dari Althaf yang sedang mencarinya.

"Jauhin Kak Althaf!"

   Dyandra membalikan badannya, dan menemukan gadis yang menyiram lengannya waktu itu di kantin.

"Gue gak salah denger?" Tanya Dyandra.

"Jauhin Kak Althaf!" Ulang Mira.

"Hellow......Lo siapa ya ngatur-ngatur hidup gue? Gue kenal sama Lo juga kagak anjir, sok-sok an nyuruh-nyuruh gue" jelas Dyandra, ini nih dihadapannya ada cewek bermuka dua.

"Lo gak baik buat Kak Althaf" timpal Mira tidak ada rasa takut.

Di kasih hati minta ampela, eh jantung. Kok gue jadi kepikiran tuh cowok sih ah- batin Dyandra.

"Jadi Lo baik buat dia? Serasa jadi malaikat padahal iblis haha... Gak usah ikut campur dalam hidup gue. Gue mau apa ya, terserah gue. Gue masih baik sama adik kelas gak punya sopan kayak Lo. Gak usah sok baik, kalo Lo gak tau kebahagiaan Althaf apa" jelas Dyandra.

"Pokoknya jauhin!" Tegas Mira.

"Heh bor! Lo bukan saingan gue. Gak usah nyari ribut sama gue, percuma Lo bakal kalah. Mulut gue lebih nyelekit dari pada pukulan, gak akan ada obatnya. Jadi, sebelum terjadi, jauh-jauh dari kehidupan gue" ujar Dyandra berjalan sambil menabrak bahu Mira.

   Langkah kaki Dyandra terhenti, dia menatap lurus pintu kamar mandi.

"Kalo Althaf sukanya sama gue, Lo mau apa?" Tanya Dyandra tanpa menoleh ke belakang, lalu dia berjalan keluar dari kamar mandi.

   Jleb!

  Mira merasa tertusuk, padahal Dyandra cuma mengatakan itu. Apalagi jika Dyandra mengatakan yang lain? Mulutnya kadang seperti pisau yang siap menghujam lawan. Bukannya Dyandra kepedean mengatakan hal itu, tapi dia melakukan itu agar sekali-kali Mira merasakan tajamnya mulutnya sebelum dia mengatakan hal lainnya.

  Dyandra berjalan keluar kamar mandi dengan kesal, punya nyali juga Mira menyuruhnya. Langkah kaki Dyandra terhenti, dan buru-buru dia bersembunyi di balik tembok saat tak jauh darinya ada Althaf dan Abangnya.

"Susah banget nyari Dyandra" ucap Althaf yang baru saja ke kelas Dyandra dengan ditemani Arkie, tapi tidak menemukan yang dia cari.

"Sabar, titisan Jin emang dia" balas Arkie sambil terkekeh.

Enak bener tuh mulut ngomong Bang- batin Dyandra mendengar percakapan dua manusia itu di balik tembok.

   Dyandra bernafas lega, saat Althaf dan Arkie sudah melewatinya. Dia langsung berlari ke kelasnya sebelum Althaf melihatnya di balik tembok. Althaf menoleh ke belakang sebentar, dia seperti merasakan ada orang yang berlari menjauh darinya.

"Kenapa?" Tanya Arkie sambil menoleh ke belakang sebentar.

"Kayak ada yang lari tadi" balas Althaf, dan mereka kembali melanjutkan berjalan.

Althaf {END} Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz