17✔️ Pidato Dan Curhatan

15K 1.2K 534
                                    

Mau nanya nih:
1. Alasan kalian baca cerita ini apa?

2. Kenapa kalian bisa nemu cerita ini?

3. Tag temen kalian, biar ikut baca cerita ini

4. Siapa yang nunggu banget?

5. Ajak teman kalian buar baca ini ya!

Note: Jangan sekali-kali, kalian coba untuk skip ya. Baca tiap baris satu-satu, jangan sampai di loncat liat akhirannya. Baca sampe beres, dan rasakan feelnya. Happy Reading! Tebarkan komenan.. Vote ayolah.. Are you ready? Komenan kalian buat author terhibur....

Vote udah? Kalo belum vote dulu, kalo udah silahkan di baca...

KOMEN YANG BANYAKKK!

~~~^~~~

"Jika semesta tidak mengizinkanmu bahagia sesuai keiginanmu, berbahagialah denganku"

-Althaf-

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring, hal yang paling di tunggu oleh semua orang untuk lepas dari Aktivitasnya setiap hari yang terus terulang. Koridor menuju gerbang sekolah, tiba-tiba ramai dengan lautan manusia yang menuju ke satu titik arah yang sama, keluar dari lingkungan sekolah. Dyandra dan sahabat-sahabatnya masih berada di dalam kelas, karena malas berdesak-desakan keluar gerbang, toh tinggal pulang ini.

Dyandra mengeluarkan buku-buku paket yang ada di tasnya, rutinitasnya adalah mengambil buku paket yang akan di pelajari saat pagi sebelum ke kelas, dan pulangnya menaruh kembali di loker. Jadi, gadis itu hanya membawa buku tulis ke rumah. Dia tidak perlu berat membawa tas ke rumah, karena ada loker yang bisa dia fungsikan.

"Pulang sama siapa, Dy?" tanya Rachel yang sedang duduk di atas meja.

"Sama Pak Sukir kali, Abang kali, gak tau lah. Gue pulang naik apa aja jadi" jawab Dyandra.

"Kemaren Kak Althaf sehari gak sekolah, tapi tadi sekolah kok mukanya dikit babak belur gitu sih?" tanya Nazwa, yang sedang menyender di meja sebelah Rachel.

"Abis di keroyok sama Warrior, gue di kasih tau anak buah Papa gue" jawab Dyandra, tangannya menutup resleting tasnya.

"Udah sepi kayaknya, kalian pulang duluan aja. Gue mau naro buku dulu di loker" lanjutnya.

"Ya udah, ayo. Gue pengen cepet-cepet rebahan di rumah" balas Desfi.

"Kaum rebahan nambah" ucap Shifa sambil terkekeh.

"Owh...jelas" jawab Desfi.

Dyandra memeluk buku paket yang dia bawa, mereka berlima keluar dari kelas. Di pertigaan, Dyandra belok karena dia akan ke loker terlebih dahulu, sedangkan sahabat-sahabatnya lurus menuju gerbang utama SMA Angkasa.

Gadis itu bersenandung ria menuju ke arah loker, suasana sekolah sudah sepi karena bel pulang sudah setengah jam yang lalu. Dyandra memegang buku paketnya dengan lengan kirinya, sedangkan tangan kanannya dia gunakan untuk membuka loker. Dia merogoh kantung roknya, saat sudah sampai di depan lokernya untuk mencari kunci. Dengan cepat dia langsung membuka lokernya, karena tangan kirinya semakin memberat.

Walaupun banyak yang gadis itu lewati, dia tetep tersenyum. Karena senyum adalah sebuah simbol jika dia akan baik-baik saja. Semesta akan menjatuhkannya saat dia sedang terpuruk, tapi jika dia tersenyum maka semesta tidak bisa menyentuh dirinya yang berdiri kokoh.

Althaf {END} Where stories live. Discover now