30✔️ Failed

14.5K 1.1K 1K
                                    

"Jangan terlalu memikirkan hal-hal kecil yang akan membuat semakin terbebani, tapi lakukanlah dengan cepat dan tepat"

-Althaf-

  Panas matahari tidak terlalu terik saat ini, karena jam sudah menunjukkan pukul 16.07 WIB. Dyandra dan Nazwa sedang berada di warung Mbok Tri dengan anak Lion yang lainnya. Sahabat-sahabatnya yang lain sudah pulang terlebih dahulu. Di langit yang biru, banyak seperti gumpalan kapas berwarna putih menghiasi langit yang masih cerah.

  Dyandra dan Nazwa menemani Mbok Tri yang sedang menyiapkan pesanan. Kedua gadis itu duduk di salah satu meja yang berdekatan dengan meja Mbok Tri.

"Mau dibantu gak, Mbok?" tanya Dyandra yang sedari tadi memperhatikan Mbok Tri yang sibuk. Tangannya mengaduk sedotan yang berada di dalam gelas berisi teh manis.

"Engga usah, Mbok bisa kok. Kalian duduk manis aja ya," jawab Mbok sambil melirik sekilas ke arah Dyandra dan kembali fokus pada aktivitasnya.

"Pengen tidur gue, Dy," ujar Nazwa yang duduk di sebelah Dyandra.

  Dyandra menoleh ke arah Nazwa, "Lo mau pulang duluan, gitu?"

"Iya, boleh, ya? Gue pulang duluan, mau mandi terus rebahan," balas Nazwa setelah menganggukkan kepalanya.

"Engga mau nunggu Abang gue? Nanti dianterin ini, bentaran juga ke sini kayaknya," seru Dyandra, matanya mengarah pada meja lain yang diisi anggota Lion. Memang tidak terlalu banyak, banyak yang lebih memilih pulang ke rumah dan sebagian lagi nongkrong santai di sini.

"Engga deh, pengeng sekarang. Gue udah pesen ojek online, gak apa-apa 'kan lo nunggu sendiri?" tanya Nazwa pada Dyandra, matanya beralih pada hp yang dia genggam.

"Ya udah deh, hati-hati. Padahal minta anter Fahri aja, dari pada pesen ojek," jelas Dyandra saat matanya tadi sempat menangkap posisi Fahri.

"Lagi pada nongkrong, lagian juga udah terlanjur pesen ojek ini juga. Gue ke depan, ya?" Nazwa merapihkan tasnya dan dia sampirkan pada bahu kanannya. Dia berdiri sambil merapihkan seragamnya yang sedikit kusut.

"Mau dianter?"

"Engga usah deh, cuma ke depan doang," balas Nazwa sambil berjalan mendekati Mbok Tri.

"Mbok, Nazwa mau pamit pulang duluan ya. Ini buat teh manis tadi sama cemilannya," ujar Nazwa sambil memberikan selembar uang sepuluh ribu.

  Mbok Tri mengangkat wajahnya menatap Nazwa, "Mau pulang duluan? Hati-hati ya Neng."

"Iya Mbok," jawab Nazwa sambil tersenyum dan membalikkan badannya setelah membayar minumannya.

"Gue duluan ya semuanya, masih ada Bu Ketu," kata Nazwa pada anak Lion yang duduk di dalam warung.

"Mau dianter?" tanya Fahri sambil menatap Nazwa.

"Hati-hati Naz," ujar Toto yang duduk berkerumun dengan Fahri, mulutnya penuh dengan makanan.

"Gak usah Ri, gue udah pesen ojek," tolak Nazwa sambil sedikit tersenyum.

"Owh oke"

  Nazwa berjalan keluar dari warung setelah berpamitan dengan yang lainnya, bersamaan dengan ojek yang dia pesan datang. Dyandra menyandarkan badannya pada sebuah tembok dibelakangnya karena dia duduk tepat membelakangi tembok. Tangannya meraih hpnya yang ada di atas meja, mencari kontak seseorang.

A bangku

Abang ... where are you?

Selang beberapa detik, balasan pun dia terima.

Althaf {END} Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz