3✓ School Again

21.7K 1.1K 33
                                    


  Hari ini adalah hari pertama kembali sekolah dengan tingkatan baru setelah liburan berlalu. Ada yang senang kembali sekolah dan ada juga yang malas karena menurutnya liburan sekolah terlalu cepat. Masuk sekolah kembali, sama saja menghabiskan setengah waktu dalam sehari. Hari pertama sekolah biasanya tidak langsung belajar, seperti saat ini Dyandra dan sahabat-sahabatnya sedang duduk di kantin. Mereka melirik adik kelas yang masih menggunakan seragam berwarna putih-biru yang sedang menjalani MOS.

"Gue jadi inget waktu MOS dulu, gue mau bogem tuh OSIS songong malah bogem guru," ujar Dyandra sambil terkekeh. Pikirannya melayang pada saat kejadian tempo lalu.

"Iya tuh!  Lo langsung ngibrit, Dy. Gue pengen ketawa tapi takut dosa," balas Nazwa sambil menyeruput jus jeruknya. Dia masih ingat kejadian ngakak itu.

"Gue kesel sama itu OSIS, gue salah dikit malah disiram pake air. Sok ganteng banget, padahal standar aja sok-sokan," cibir Dyandra, matanya melirik setiap kantin yang ramai.

"Gue juga gedek sama tuh OSIS satu. Eh, di sini anak Lion ada berapa?" tanya Rachel, dia tidak tahu berapa banyaknya.

"Hampir semua anak cowok di sini anak Lion," jawab Dyandra santai, dia menopang dagunya di atas meja.

"Gila, banyak juga ya. Tapi inti anggotanya masih 5 orang. Gue denger-denger, Lion lagi persiapan cari calon pengganti Kak Althaf nanti. Masih lama sih cuma persiapan doang, kak Althaf jadi ketua paling lama. Dia menjabat sampe lulus," jelas Rachel yang tau kabar itu dari Anzero.

"Kalo Kak Kektha, semester dua  kelas 12 dia udah fakum," timpal Dyandra.

"Iya, Kak Kektha emang sengaja fakum lebih awal," balas Rachel.

"Eh, kemaren kalian hukuman waktu itu apa?" tanya Shifa karena sejak saat itu tidak ada yang membahas hukuman apa yang masing-masing mereka dapatkan.

"Gak ada hukuman, yang ada gue mau apa aja diturutin," ucap Dyandra, matanya menatap balik adik kelas yang menatapnya tidak suka. Sebelah alisnya terangkat dan menatap terang-terangan adik kelas yang berani menatapnya dengan tatapan itu.

  Nazwa memasukkan potongan bakso ke dalam mulutnya dan mengunyahnya, "Gue juga, malah diajak nge-date."

"Kayaknya sih emang hukumannya itu," sambung Desfi sambil mengedikkan bahunya.

   Dari kejauhan Dyandra melihat Fahri mendekat ke arah mejanya sambil membawa sekotak makanan dan minuman. Fahri itu adalah teman sekelasnya kelas X dan sekarang juga. Dirinya sangat akrab dengan cowok itu.

"Nih Dy, makan!" suruh Fahri sambil menaruh kotak dan botol air yang dia bawa tersebut di meja.

   Dyandra mengerutkan keningnya, apa dia tidak salah? Fahri kasih dia makanan? Sedangkan yang lainnya juga terbengong melihat tingkah teman cowok satu kelasnya itu. Emang baik sih orangnya, tapi ini tiba-tiba. Kesambet mungkin.

"Hah?" gumam Dyandra, biasanya Fahri jail padanya.

"Lo kesambet, Ri? Ngasih Dyandra makanan?" tanya Rachel bingung.

"Bukan dari gue kali, dari Pak Ketu," jelas Fahri dan dibalas 'oh' dari Rachel.

"Pak Ketu?" tanya Dyandra yang semakin bingung. Dia menatap kotak tersebut dan kembali menatap Fahri.

"Dari Bang Althaf, katanya suruh makan. Gue cuma suruh nyampein ini doang sih," jawab Fahri, dia membelakangi sahabat-sahabatnya Dyandra dan menjulurkan lidah pada gadis itu. Mulai lagi isengnya.

  Dyandra tersenyum terpaksa karena Fahri mengejeknya, "Emang orangnya ada di mana? Kenapa gak dia sendiri? Nyusahin orang emang dia, tapi btw makasih ya, Ri."

Althaf {END} Where stories live. Discover now