25

4.9K 685 99
                                    

Selesai Jeongwoo menemui Matriark Kim kemarin sore ditambah Haruto mengadu pada Jeongwoo melalui panggilan telefon saat Jeongwoo tengah berbicara dengan Matriark, waktu yang dipilih Haruto sangatlah pas sehingga Mirae langsung di panggil menghadap Matriark hari ini. Mirae pikir Matriark akan membutuhkan kesaksian dari sudut pandanganya tapi ternyata tidak, saat masuk ke dalam kamar, mata Matriark sudah memerah dan sedikit berair, beliau sangat marah.

Wajahnya yang putih berubah ke pucat, lalu perlahan menjadi merah dan matanya menggelap.

"Bersujud di hadapanku!"

"Y-ya?" tentu saja Mirae bingung, dia adalah cucu perempuan kesayangan Matriark lalu kenapa tiba-tiba dirinya disuruh bersujud.

"Cepat!"

Bibi Shin membantu Mirae agar lebih cepat bersujud di hadapan Matriark Kim.

Wajah tegang kemerahan Matriark tak luput dengan pembuluh darahnya yang menebal disekitar wajah dan juga leher, membuat Mirae tertegun melihatnya. Telunjuk Matriark menunjuk tepat Mirae dengan sedikit bergetar akibat amarahnya.

"Bagaimana kau seseorang yang tinggal dalam lingkungan aristokrat bisa memfitnahku dan pasangannya di depan Kakakmu?! Kau tau? Kakak iparmu itu juga mengadu pada cucuku atas kelakuanmu yang menuduhnya berselingkuh!"

Mirae hanya bisa menunduk dan meringis ngeri mendengar nada bicara Matriark. Pandangan tajam Matriark masih terus terfokus pada Mirae, dulu ketika Mirae mencelakai Haruto, Matriark masih biasah saja dan bisa memaafkan Mirae begitu saja, tapi kali ini Matriark tidak akan mengampuni Mirae.

"Kau benar-benar pelacur sesungguhnya! Kau seharusnya lebih bisa menjaga lidahmu meskipun kau tidak suka dengan Kakak iparmu! Jika sudah begini, latar belakang yang mengecewakan milik Haruto rasanya jauh lebih baik dari dirimu yang suka rela menurunkan levelmu di bawah Haruto!"

PRANGG!!!

Mirae berjengit ketika suara tabrakan keramik yang diperkirakannya cangkir-cangkir teh mahal milik Matriark itu menghantam lantai disampingnya.

"Nyonyaa?!!!"

Dada Matriark naik turun tak karuan merasakan amarahnya.

"Lagi-lagi Kakak sepupumu itu kembali mengancamku dan sudah dipastikan dia akan membenciku setelah mendengar ucapanmu itu! Kau membuat Haruto semakin dalam menancapkan taringnya disini dan memperkuat posisinya sebagai Tuan Manor di masa depan. Kau benar-benar menguji kasih sayangku padamu!"

Kasih sayangnya pada Mirae lah yang menyebabkan semua masalah ini, Mirae mengacaukan rencana para tetuanya dan membiarkan Haruto terus melangkah maju tanpa adanya rintangan.

"Kau tau apa yang dikatakan Kakak sepupumu dulu saat mereka akan menikah?" tanya Matriark dingin membuat Mirae menelan ludahnya susah payah dan masih dalam posisi bersujud.

"Kakak sepupumu itu sudah berjanji atas nama leluhur keluarga Park dia akan menjadikan Haruto satu-satunya dan sebagai Tuan Manor sejati! Dia bahkan mengancam pergi dari sini dengan Haruto dan juga anaknya meninggalkan seluruh perawatan yang aku berikan padanya!" Matriark masih sangat ingat bagaimana wajah marah Jeongwoo mengatakan hal itu padanya, Jeongwoo tidak memberikan tatapan hangat seperti biasa dan hari itu Jeongwoo berani menatapnya dengan tatapan dingin tanpa kasihan.

Mirae mengangkat kepalanya menatap Matriark dengan sedikit gemetar, dia juga merasa marah dalam hatinya tapi tidak separah Matriark.

"Bukankah Nenek memang benar menempatkan perlindungan pada Kakak ipar hanya karena anak yang dikandungnya? Memang benar anak Kakak sepupu murni dari darah aristokrat keluarga Park tapi apa Nenek tidak berfikiran jika darah rendahan Kakak ipar juga mengalir disana? Aku sudah melakukan yang benar Nenek."

Perfect Demon ⚠️ Under Revision || JeongharuWhere stories live. Discover now