32

4.4K 660 52
                                    

Ungkapan dinding bisa mendengar pun kini mungkin juga bisa berganti Manor juga memiliki mata. Rombongan kecil Matriark bergerak cepat menuju kamar Cucu dan Cucu menantunya, setelah mendengar apa yang disampaikan oleh pelayan. Disana sudah ramai dengan anggota keluarga yang lain dan bisa dilihat ada beberapa pasangan muda dari beberapa keluarga aristokrat lainnya.

Yedam yang sejak tadi menonton bersandar di pilar besar membungkuk hormat pada Matriark yang berjalan tergesa mengangkat roknya tinggi. Yedam pun mengekor dalam rombongan tersebut.

"Apa yang terjadi?" tanya Matriark ketika sampai di depan kamar tersebut.

Ryuhee dan Mirae saling pandang mendengar pertanyaan Matriark dengan nada yang sangat dingin.

"Tidak ada yang menjawab? Jangan membuat kesabaran wanita tua ini habis!" ucap Matriark lagi sambil mengepalkan tangannya. Urat di lehernya sudah terlihat sangat kencang menahan amarah.

Tidak ada pilihan lain, Mirae bergeser menghadap Matriark. "Nenek... Aku dan Ryuhee-ssi melihat Kakak sepupu ipar bersama Doyoung-ssi di dalam."

Matriark menatap ke dalam kamar tajam melihat Cucu menantunya sudah berderai air mata.

"Bawa pelacur itu keluar!"

Bibi Shin segera memasuki kamar memegang tangan Haruto dan menyuruhnya untuk berlutut di depan Matriark. Jeongwoo pun membiarkannya terlbih dahulu karena dia ingin melihat apa yang akan dilakukan Neneknya pada Haruto.

"Dasar tidak tau diri! Sudah disayang dan mendapatkan cinta dari Cucu kesayanganku malah seenak hati membalasnya dengan perbuatan menjijikkan disini! Kau harus bercerai dengan Jeongwoo saat ini juga!" Matriark berucap dengan nada penuh kemarahan dan juga kecewa.

Yedam mengulum bibirnya menahan tawa dibalik punggung Matriark melihat Haruto tidak berkutik selain mengeluarkan air mata.

Bibi Shin tidak bisa untuk tidak terkejut. Dia tidak menyangka pasangan dari Cucu Nyonya tua ini berani melakukan tindakan tidak terpuji itu di Manor. Sudah jelas dan pasti Haruto akan dibuang setelah ini.

Semua yang berada disana tentu sangat terkejut mendengar ucapan Matriark terlebih Jeongwoo. Suami—isteri—nya sedang difitnah kenapa malah disuruh bercerai darinya?

"Nenek... Anda salah paham. Aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu dan mengkhianati suamiku sendiri." Haruto akhirnya buka suara walaupun sedikit bergetar.

"Bagaimana bisa kau berkata itu adalah kesalah pahaman sedangkan Mirae dan Ryuhee sudah melihatmu berselingkuh."

Jeongwoo segera menarik Haruto untuk berdiri, Matriark pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Hanya dengan bukti ucapan seperti itu Nenek percaya Haruto benar-benar melakukannya dan menyuruhnya bercerai dariku?" tanya Jeongwoo datar. Dia menatap kecewa pada Neneknya.

"Ada Doyoung-ssi disini kenapa Nenek tidak bertanya langsung padanya daripada Nenek menuduh Haruto seperti itu? Ucapan Nenek bisa membuat Jeongwoo tambah membenci Nenek." usul Hyunsuk sudah tidak bisa menahan kekesalannya. Padahal tadi mereka sudah bisa membungkan Mirae serta Ryuhee.

"Oh... Kau kan temannya, pantas saja kau membelanya." ucap Mirae memandang Hyunsuk tidak suka.

"Doyoung jelas datang bersamaku untuk apa aku membela jika ucapanmu saja tidak selaras dengan fakta yang sebenarnya. Malah kau berasumsi sendiri."

Mirae mengepalkan tangannya.

Beberapa orang disana setuju dengan usulan Hyunsuk, Bibi Rael dan juga Bibi Rose hanya diam menonton mereka tidak berani berkomentar karena sudah merasa ada yang salah disini.

Perfect Demon ⚠️ Under Revision || JeongharuWhere stories live. Discover now