3 | New

8.7K 956 36
                                    

Sebelum kembali ke Diamond Village, Jeongwoo pergi menemui kenalannya yang merupakan seorang notaris untuk mengambil sertifikat baru dengan nama kepemilikan ladang ilegal yang dijanjikannya pada Tuan Tua Choi. Orang tua itu menyetujuinya dan kepemilikan saat ini ada pada tangannya, Tuan Tua Choi akan memasukkan sertifikat itu pada warisannya untuk Hyunsuk nanti secara terpisah.

Jeongwoo duduk berdua berhadapan dengan Patriark Park selepas mengantar Haruto pulang. Keduanya sama-sama menautkan tangan diatas kursi, Jeongwoo tau Patriark Park ini benar-benar menyukainya terlepas dari kasus yang menjerat Ayahnya beberapa waktu lalu, jelas hal itu melukai kedudukan Patriark Park.

"Mengenai kekasihmu, Haruto. Tinggalkan dia, Kakek sudah berbicara pada keluarga Lee untuk mengadakan pertemuan." ujar Patriark Park melepas kacamata.

"Aku tidak akan menikah jika bukan dengan Haruto." balas Jeongwoo tidak mau kalah.

"Kau tau, sulit bagi Haruto yang bukan dari keluarga aristokrat untuk menyesuaikan diri."

Jeongwoo menyilang kakinya, "Kakek tau, aku sudah menandatangani prosedur cangkok rahim pada Haruto tahun lalu."

Pernyataan Jeongwoo tentu membuat Patriark Park kehabisan kata-katanya, bagaimana bisa cucu kesayangannya bertindak sejauh itu, bahkan Patriark Park pun tidak memaksa Jihoon untuk melakukan sesuatu nantinya pada Hyunsuk seperti apa yang telah dilakukan Jeongwoo pada Haruto saat ini. Karena pada dasarnya perjodohan Hyunsuk dengan Jihoon ini tidak memberi banyak keuntungan yang berarti bagi keluarga Park.

"Haruto akan melahirkan cicitmu nantinya setelah prosedurnya selesai." lanjut Jeongwoo.

Kepala Patriark Park berdenyut pelan mendengar pernyataan cucunya, belum cukup dengan langkah yang sudah diambilnya, kini Jeongwoo benar-benar menginginkan keturunannya hanya lahir dari Haruto. Bukan masalah, namun anak yang terlahir nanti akan dianggap memiliki darah penuh Park.

Entah hilang kemana akal sehat Park Jeongwoo, mulutnya bisa berbicara seperti itu karena pada nyatanya dia tidak pernah berinteraksi dengan Haruto mereka hanya sekedar tau nama satu sama lain, dan sekarang dirinya mengklaim sudah melakukan pencangkokan rahim pada Haruto.

Semoga hidup Haruto setelah ini baik-baik saja.

•••

Setelah malam itu Haruto tidak berhenti mengutuk Choi muda, siapa lagi kalau bukan Hyunsuk. Karena permintaan lelaki itu Haruto harus terlibat di kehidupan pribadi Park Jeongwoo ditambah Jeongwoo juga tidak menjelaskan mengapa dia melakukan tindakan yang sangat sembrono malam itu.

"Setidaknya jika kau benar-benar dipersunting Jeongwoo, kita akan sering bertemu dan kau bisa berbagi denganku di dalam Manor Park." ujar Hyunsuk tanpa beban, dia sedang memakan olahan cokelat di atas ranjang Haruto.

Haruto tidak menanggapi, rambutnya sudah kusut karena sering diremat untuk meringankan beban berpikirnya menghadapi hidup yang akan dijalaninya setelah ini.

"Kata Kakekku jika Patriark Park setuju mengenai kau dan Jeongwoo, pernikahanmu bisa di atur dalam waktu dekat ini."

Haruto memandang Hyunsuk, matanya membulat terkejut. "Kau? Serius?"

Hyunsuk mengangguk. "Bukannya kau kemarin berniat ingin masuk ke dalam deretan menantu konglomerat ya?" Hyunsuk bertanya, mengambil selembar tisu dan mengelap jemarinya yang sedikit kotor akibat cokelat.

"Tapi bukan dengan cara seperti ini! Aku masih ingat bagaimana cara si tua Park itu melihatku. Mengerikkan."

"Tenang saja, hidupmu akan jadi mudah setelah ini Ruto-ya."

"Mudah bagaimana?! Saat si Putera Mahkota atau si Pewaris itu mengantarku pulang dia berkata bahwa keluarganya siap memata-mataiku. Bahkan setiap tindakanku mulai detik ini akan selalu diawasi oleh mereka." Haruto berucap dengan nada frustasi.

Perfect Demon ⚠️ Under Revision || JeongharuHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin