47

2.7K 225 16
                                    

Sekalinya update setelah rehat malah update jorokkk😵‍💫😵‍💫😵‍💫 cast disini udah legal kan? Aku tau ini gaboleh tapi gimana ya... minta maaf dulu deh buat tokoh berdua ini
Maaf ya guyss🙃🙃🙏

Happy readinggg

°°°°

Apa kalian benar-benar mengira Haruto membuat kue di malam hari? Tentu saja tidak, hanya akal-akalan Jeongwoo yang berkata akan membantunya, nyatanya laki-laki itu menggiring Haruto kembali ke kamar pribadi mereka.

Haruto sedikit kesal memilih duduk pada sofa dalam kamar. Lengan kokoh Jeongwoo melingkar di bahu Haruto, ia sama sekali tidak menolak posisinya sembari menghirup dalam-dalam aroma tubuh pasangannya.

"Ayo." suaranya terdengar sangat ringan tidak memperdulikan Haruto yang agaknya sedang salah tingkah.

"Ayo apa?" tanya Haruto meskipun sudah tahu kemana arah ajakan tersebut.perlakuan Jeongwoo sebab jemari panjang itu sudah bergerak menjepit ujung dadanya. Haruto sedikit mengeluh karena terasa sedikit sakit.

"Singkirkan tanganmu, Park." Haruto memperingati pelan, bukannya berhenti Jeongwoo malah menumpukan dagunya di bahu Haruto mempernyaman.

Terlalu lama, Jeongwoo akhirnya berpindah ke ranjang dan berbaring disana menunggu. Haruto pun membuang napas pasrah menuruti kemauan suaminya tersebut. Baru saja Haruto menyamankan posisinya, Jeongwoo bergerak menyamping mencoba membuka kancing piyama yang dikenakan Haruto. Membukanya satu persatu. Tangannya kembali bergerak meremas dada itu bergantian berakibat Haruto sedikit membusungkan dada pertanda meminta lebih dari sekedar remasan.

"Dilepas saja ya?" Jeongwoo berbisik di telinga Haruto dan sebuah gelengan pun didapatkan Jeongwoo. Apa dengan penolakan itu Jeongwoo akan berhenti? Tentu tidak. Jeongwoo tidak menyerah, dirinya menyuruh Haruto untuk berbalik menghadap padanya dan tangan lainnya yang bebas itu digunakannya untuk menyentuh bagian lain dari tubuh Haruto. Jeongwoo meremas pelan pinggul suami—isteri—nya pelan sebelum menyusup masuk dalam celana piyama, Haruto jelas merasa geli dengan itu sehingga menyembunyikan wajahnya pada perpotongan leher Jeongwoo, bersembunyi disana.

Tanpa banyak mengulur waktu, tangan Jeongwoo bergerak masuk mencari bagian yang disukainya. Haruto yang merasakan tangan Jeongwoo sedikit menghalau, karena sebenarnya Haruto hanya ingin dipeluk sedekat ini bukan seperti keinginan Jeongwoo.

"U-uhh.." Haruto melenguh kecil ketika jemari Jeongwoo mengelus pelan miliknya, dapat dipastikan Jeongwoo sudah tersenyum puas saat ini.

Memikirkan untuk menggunakan bantuan pelumas sekarang sangat tidak efektif bagi Jeongwoo, maka dengan itu Jeongwoo kembali menarik tangannya sedikit melonggarkan pelukannya dan mengarahkan jemarinya untuk mengelus pelan belahan bibir bawah Haruto. Hilang kendali untuk sesaat, Haruto membuka sedikit mulutnya mempermudah Jeongwoo untuk memasukkan dua jari ke dalam mulutnya. Jeongwoo bermain dengan lidah bawah Haruto guna membasahi jarinya.

Dikeluarkan jarinya dari mulut dan mengarahkannya ke bawah membuat Haruto mengeluh sakit. Jeongwoo mengarahkan tangan Haruto yang bebas untuk memegang miliknya yang sudah terasa sangat keras. Jeongwoo bekerja keras dengan jarinya di bawah sana sedangkan Haruto hanya memegangnya saja karena terbuai dengan perlakuan Jeongwoo.

"Feels good?" Jeongwoo berbisik.

Haruto mengangguk dengan napas memburu, sibuk menyembunyikan wajahnya pada leher Jeongwoo.

"Kurang terasa? Atau kau mau sedikit blow job?" lagi-lagi Jeongwoo berbisik selagi menambah kecepatan gerakan jarinya dibawah. Haruto menggeleng entah untuk pertanyaan yang pertama atau yang kedua.

Perfect Demon ⚠️ Under Revision || JeongharuWhere stories live. Discover now