31

4.5K 672 82
                                    

Semua persiapan pesta debut Gaeul sudah ditangani dengan baik oleh Haruto, begitu pula dengan gaun yang akan dipakai Gaeul untuk pesta dansa di tengah-tengah rentetan acara.

Keluarga Park sibuk menyambut tamu yang hadir dan para pelayan mondar-mandir membagikan white wine kepada tamu yang hadir. Jihoon bersama Hyunsuk juga ikut menyapa tamu di titik lain.

Jeongwoo dan Haruto masih berada di salah satu kamar di Manor. Mereka semalam menginap di Manor karena akan sangat merepotkan jika harus pulang-pergi untuk mengurusi kekurangan pesta.

Jeongwoo memakai setelan formal dengan jam tangan andalannya overseas tourbillon skeleton silver menampilkan kesan maskulin dan megah, didukung bentuk wajahnya yang tegas dan matanya yang tajam. Meski masih berusia awal tigapuluh, tapi aura yang dimilikinya seperti seseorang yang sudah sangat dewasa.

Sedikit berbeda dengan Jeongwoo yang memilih tampil sangat maskulin. Haruto memilih memakai long coat hitam dipadukan dengan berbagai asesori yang dimilikinya tidak lupa memakai kalung yang diberikan Jeongwoo padanya beberapa hari lalu.

"Kau harus menyisakan kancing yang ini." Haruto menarik kerah kemeja Jeongwoo dan melepas dua kaitan kancing teratas, hampir mempertontonkan setengah dada kekar suaminya itu. Haruto memandang hasilnya dengan sepasang mata yang puas.

"Apa terlihat tampan?" Jeongwoo menarik sudut bibirnya tersenyum menggoda. Haruto mengerutkan bibirnya menepuk keras dada tebal dan keras itu kuat hampir membuat Jeongwoo terdorong ke belakang.

"Iewhh."

Jeongwoo terkekeh mendengar respon yang diberikan Haruto.

Terdengar suara pintu yang diketuk dari luar, Jeongwoo segera berbalik melihat Haruto yang sibuk dengan gelang emasnya kemudian bergerak memutar knop pintu.

"Ya?"

"Nyonya tua meminta anda berdua untuk segera bergabung dan menyambut para tamu undangan." ujar salah satu pelayan wanita muda di Manor.

"Kebetulan aku akan segera kesana. Terima kasih, kau boleh pergi." ucap Jeongwoo lalu menutup pintu kamar tanpa menunggu pelayan itu membungkuk padanya.

"Apa itu pelayan Nenek?"

Jeongwoo mengangguk menjawab pertanyaan Haruto. Haruto menaikkan alisnya acuh, tangannya sudah memegang botol parfum dan akan dipakainya tapi Jeongwoo lebih dahulu merebutnya.

"Kembalikan."

"Tidak. Kau tidak boleh memakai wewangian dengan kandungan alkohol tinggi."

Haruto merotasikan matanya malas dan melipat tangannya di depan dada. Jeongwoo merentangkan tangannya bermaksud agar Haruto memeluknya. Haruto menatap kebingungan dan kesal bersamaan pada laki-laki didepannya ini.

"Agar kau memiliki aroma yang sama denganku." Haruto dibuat menganga oleh ucapan Jeongwoo. Mau tidak mau Haruto pun menurutinya. Tjih! Dasar, mengambil kesempatan dalam segala situasi.

"Sudah mengatur apa yang ku minta?" tanya Jeongwoo.

Haruto mengangguk meyakinkan dalam pelukannya, "Ya, kau tidak perlu khawatir. Lihat ini."

Jeongwoo sedikit mendorong bahu Haruto guna melihat apa yang Haruto tunjukkan padanya lalu berkata. "Bagus. Pastikan itu menarik perhatian Nenek maupun Kakek."

•••

Aula sudah ramai saat pasangan Jeongwoo dan Haruto itu membaur bersama para tamu undangan bertepatan saat tetua sedang memberkati usia legal Gaeul. Haruto di bawa oleh Bibi Rose untuk menyapa kerabat dan kenalan baik Keluarga Park.

Perfect Demon ⚠️ Under Revision || JeongharuHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin