First Love Fever

9.7K 283 5
                                    

Queen Bay Resort.

03.30 am.

"Glarrrr"

"Glarrrr" hujan yang sudah mulai turun sejak pukul satu dini hari masih saja belum ada tanda tanda berhenti meskipun sudah lebih dari tiga jam, menjadikan suasana resort cantik yang di bangun indah di tepi pantai Quenny dingin dan sangat sepi, hanya kawasan club dan bar yang masih ramai pemuda pemudi menghibur diri dengan minum dan menari disco, tidak terkecuali sebagian dari anggota Freedom yang sudah ada di sana sejak pukul dua belas tiga puluh tadi.

"come on Don jangan teler kamu" cibir Zoe menepuk pipi sepupunya yang sudah hampir jatuh ke lantai.

"aku nggak mau minum lagi Z" guman Don Sadder yang sudah berwajah ungu itu.

"aku hantar dia pulang dulu ya" Ronald yang memang tidak suka minum dan masih sadar dengan senang hati memapah idola nya, memang semua orang tahu Ronald menyukai wajah tampan Don , dan semua orang juga tahu kalau Ronald adalah Gay.

"hati hati baby Ron" seru Zoe menahan tawanya melihat perhatian Ronald kepada sepupunya yang selalu sinis kepada Ronald.

"okey Z aku pun pulang juga" ujar Frankie menggandeng Nathan yang sudah teler dari tadi.

"kamu yakin masih mau di sini Z?" tanya Adam meyakinkan sahabatnya yang sekaligus teman berantem nya.

"iya aku yakin , besok kan aku tidak kerja , aku bisa tidur sampai jam berapa aku suka" jawab Zoe renyah, entah energy dari mana dia dapat, semua temannya sudah teler pulang ke kamar masing masing , tapi dia malah lebih cerah dan masih sadar seratus persen.

"tapi aku sudah lelah sekali baby" keluh Adam membelai rambut Zoe

"balik aja ke kamarmu, apa mau aku hantar?" tawar Zoe bergurau, Adam menggeleng cepat.

"okey kalau begitu kalau kamu sudah lelah pulanglah ke kamarmu, ingat kamu itu cewek tahu" gurau Adam yang langsung di hadiahi tonjokan oleh Zoe.

"dasar" Zoe mendengus melambaikan tangannya kepada Adam.

'sebenarnya aku hanya menghindar dari terkaman singa di sebelah kamarku, kalau tahu begini mendingan aku sekamar dengan Ronald, paling tidak aku tidak ketakutan seperti saat ini' keluh Zoe dalam hati, menghabiskan sisa beernya , dan memesan lagi segelas besar.

Tadi hampir setengah mati Zoe mencoba untuk tidur, rasa was was tentang pintu kaca yang tiba tiba teebuka membuatnya enggan menutup matanya, dan lagi sepertinya dia tidak mampu menahan diri untuk tidak mengintip pujaan hatinya tidur.

Sebagai gadis normal Zoe juga mempunyai hati yang berdesir desir jikalau dia tahu kekasih hatinya berjarak tidak lebih dari sepuluh meter di dekatnya.

Jadi untuk mengelakkan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, Zoe memilih untuk mendekam di club malam yang buka sampai pukul tujuh pagi ini, lagipula sudah lama dia tidak pernah minum.

"jadi kamu lebih memilih di sini" suara dingin seseorang terdengar menusuk di sebelah telinga Zoe, otomatis Zoe menoleh mencari sumber suara.

"Tim" suara Zoe tercekat melihat siapa di sebelahnya.

"sudah pukul berapa sekarang miss Glow? " tanya Timothy tajam.

"tiga pagi" jawab Zoe polos.

" terus kamu ngapain di sini?" tanya Timothy geram.

"minum" jawab Zoe lebih polos.

"apa sih yang kamu inginkan? " Timothy makib geram dengan kecuekkan Zoe.

" sudah lama aku tidak minum Tim, Biarkan aku minum" ujar Zoe pelan tanpa menatap mata kekasihnya.

"oh begitu"Timothy menahan diri untuk tidak memakan gadisnya mentah mentah (yang ini bercanda)

Karena CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang