Only you

12.4K 354 4
                                    

Apartement Zoe 

07.00 am.

"kriiing kriiing" jam weker yang berada di kamar Zoe mengagetkan sesosok lelaki yang sedang tidur tengkurap diatas sofa , yang tak lain adalah Timothy Shane salah satu penerus Hotel berbintang lima Hotel Starry Queen, Hotel yang di bangun oleh kakeknya Philip King Shane untuk mengenang sang nenek  Queeny Shane yang meninggal sejam setelah melahirkan anak bungsunya Billion Shane.

"auw.... kepala ku sakit sekali" desah Tim memegangi kepalanya yang berdenyut dengan kencang, mungkin diakibatkan kegiatannya semalam yang minum alkohol tanpa aturan.

"dimana aku?" tanyanya pada diri sendiri , matanya mengintari ruang tamu yang tidak begitu besar yang nyaman tapi dengan lantai yang sangat berantakan oleh berserakannya berpuluh kaleng beer yang sudah kosong. ingatannya samar samar membawakannya memory yang memberitahunya bahwa ini rumah Zoe.

"Zoe..." panggilnya pelan ,.... tidak ada jawaban, di pandangnya lagi ruangan.

"oh astaga" pekiknya saat menginjak karpet di bawah sofa tempat dia tidur, Timothy menginjak sesuatu yang hangat seperti danging, dilihatnya apa yang dia injak.

Ternyata yang diinjaknya adalah tangan seseorang, yeah ... tangan kiri Zoe yang masih mendengkur diatas karpet empuk putih bersih tepat di bawah sofa tempat Timothy tidur tadi.

"ngapain nih anak tidur disini?" gumannya penasaran.

"Zoe ... Zoe bangun" ucap Tim menggoyangkan bahu Zoe pelan, tak ada reaksi dari gadis bertubuh panjang yang masih menikmati mimpinya. 

"Zoe zoe" panggilnya lagi, kali ini Timothy berusaha membalikkan tubuh Zoe yang agak berat .

"apaan sih... ngantuk tau nggak!" pekik Zoe menyipitkan matanya yang silau oleh  sinar matahari dari celah jendela rumahnya yang entah kenapa tak ada tirai gorden sehelai pun.

"ngapain kamu tidur di lantai ?" tanya Timothy polos menatap sesosok yang sibuk menutupi kepalanya di kaki sofa menghindar dari sinar mentari yang menyiksa.

"aku udah nggak bisa jalan ke kamar jadi ya tidur disini" jawab Zoe masih menutupi mukanya.

"ahh... apa yang kita lakukan semalam?" tanya Tim lagi.

"ya ampuuuun" Zoe langsung bangun dan duduk di sofa yang satu lagi sambil menatap Tim tajam , setajam tatapan membunuh.

"hey Tim , kita cuma minum sampai teler and kita cuma ngobrol that's it" jawab Zoe judes sambil membaringkan tubuhnya lagi di sofa mencoba mendengkur lagi.

"itu saja" Tim masih penasaran.

"terus kamu maunya apa?" tanya Zoe geram setengah mati.Tim tau diri kalau Zoe masih mengantuk.

"jadi itu hanya mimpi " desah Tim , beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.

"dasar pikun" gerutu Zoe di balik kursi sofa, semalaman Timothy ngelantur dan hampir menghabiskan bibir Zoe kalau saja ketangguhan Tim minum beer melebihi kemampuan Zoe, Tim bahkan tidak mempunyai separuh dari ketangguhan Zoe minum, karena sejak umur sembilan tahun Zoe sudah sengaja meminum beer punya papanya dan sampai sekarang julukan Zoe di keluarganya adalah "THOUSAND GLASS NEVER DRUNK"

"Zoe, kamu mau makan apa?" tanya Tim yang sedang membersihkan kaleng beer di ruang tamu Zoe yang agak berantakan.

"aku mau tidur aja" desah Zoe masih memejamkan matanya.

"hey come on, bangun ini sudah siang apa kamu mau terus bermalasan ya!" teriak Tim di telinga Zoe.

"ah sialan kamu Tim" Zoe bangun karena Tim yang sangat berisik.

Karena Cintaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن