Lost

8.6K 283 12
                                    

Queen Bay Hospital.

02.30 am

Keheningan malam yang sunyi setelah turunnya hujan di sore hari tadi

Terusik oleh isakkan seorang wanita di kamar No 338,

Isakkannya membangunkan seorang gadis yang sudah seminggu ini menghuni kamar itu,

"kamu kenapa?" tanya gadis muda yang kakinya dibalut oleh Gyps besar karena kecelakaan sewaktu dia memperagakan tarian yang mempunyai gerakan sedikit berbahaya.

"aku butuh pertolonganmu" isak wanita itu memegang tangan gadis yang sudah berposisi duduk diatas ranjangnya itu.

"pertolongan apa?" tanya gadis bernama Zoe Valerie Glow penasaran dengan apa yang di risaukan wanita di depannya.

Sejenak wanita itu berdiri di sebelah Zoe menarik nafasnya dalam dalam ..

"kasihanilah aku Z" wanita itu tiba tiba bersujud diatas kaki kiri Zoe.

Antara terkejut dan bingung Zoe membelalakkan matanya melihat aksi wanita itu..........

...........................................................................................................................................................

Queen Bay Hospital

06.30 am

Timothy POV

Tanpa menghiraukan dinginnya pagi, hanya dengan kaos pendek seragamku tidur semalam aku terus menancap gas mobilku menuju rumah sakit.

Panggilan dari Helen tadi sangat membuatku khawatir kalau terjadi sesuatu dengan gadisku.

Bodohnya aku yang tidak langsung kembali ke Queen Bay semalam, hanya karena mama yang gaduh dengan papa, 'oh my God, kenapa masalah menghampiriku akhir akhir ini'

"maafkan kami Mr Shane" ujar Helen setelah melihatku masuk ke ruangan gadisku, tidak kulihat kekasihku ada di sana.

"dimana Zoe?" tanyaku agak ragu menatapnya yang di temani dua orang perawat serta dokter Peter.

"ehm.." Helen gugup hendak menjawab pertanyaanku.

"kemana Zoe!?" bentakku keras, aku paling benci dengan apa saja yang bertele tele.

"Mr Shane anda tenang dulu" Dokter Peter mendekatiku.

"yeah aku tenang" ujarku mencoba menurunkan suaraku yang sedikit emosi.

"Zoe hilang , tadi pagi waktu perawat masuk untuk memeriksa tekanan darahnya" jelas dokter yang seketika membuatku 

Gelap....

Marah....

Bingung.....

Dan ingin sekali aku membenturkan kepalaku di tembok saat ini juga.

"bagaimana bisa?" tanyaku ragu.

"kami hanya menemukan ini" Dokter peter menyerahkan sebuah nota kecil kepadaku.

Untuk kekasihku Timothy.

maafkan aku Tim, aku harus pergi.

sudah cukup aku membuatmu sengsara, ini memang sudah takdirku...

aku pembawa sial kepada siapa saja yang bersamaku.

Karena CintaWhere stories live. Discover now