Better With Him

13.2K 366 9
                                    

Apartement Timothy

09.30 am.

"klek" Timothy memutar kunci yang sudah dimasukkannya ke lubang kunci pintu rumah yang berwarna hitam legam dan membukanya perlahan.

"pelan pelan Dad" bisik Daniel memapah lengan ayahnya yang masih lemah.

"ah.. akhirnya aku boleh menghirup udara segar bukan lagi bau obat yang memualkan" Philip duduk di ruang tamu apartement anaknya di temani kedua buah hatinya yang dengan setia menjemputnya pulang dari rumah sakit.

"ah.. aku kangen rumah besar" guman Philip menyandarkan punggungnya di sofa empuk.

"kalau begitu aku hantar daddy pulang nanti sore"ujar Timothy melingkarkan tangan di atas bahu ayahnya yang bersandar santai.

"aku tak mau membuat mamamu terluka dengan kehadiranku" guman Philip terdengar kecut.

"tapi daddy kan bisa membujuk mama"Daniel menyandarkan kepalanya di bahu ayahnya manja

"Tim bau apa ini"Philip menggerakkan hidungnya keatas bawah mencoba mengenali bau wangi yang memenuhi seluruh ruangan. Timothy dan Daniel tersenyum geli melihat kelakuan ayah mereka.

"kalian masam sup ya?" Philip masih menggerakkan hidungnya mengenali bau yang semakin terasa memenuhi ruang tamu

"sup iga dengan bawang putih panggang" guman Philip mantap.

"wah daddy masih pandai mengenali sup kegemaran yah" Daniel menggoda ayahnya yang berdiri memandang ke arah dapur yang terlihat mengepulkan asap putih.

"kalian yang masak ya?" tanya Philip lagi, kedua anaknya menggeleng cepat sambil tersenyum geli.

"mama yang masak" bisik Timothy geli, spontan Philip menatap anaknya yang masih terkikik geli.

"emang mama ada disini?" tanya Philip.Tim dan Daniel mengangguk

"iya aku disini" suara Peggy terdengar nyaring dari arah dapur, Philip melompat kaget dari tempatnya berdiri.

"memang aku yang masak sup iga dengan bawang putih panggang" ujar Peggy berjalan keluar dari dapur menggenakan rok panjang hitam dengan baju tanpa lengan warna putih tulang ditambah celemek pink khasnya.

"Peggy"guman Philip takjub melihat istrinya keluar dari dapur tersenyum padanya.

"aku masuk kamar dulu yah" Timothy berpamitan.

"aku mau ngecek e-mail dulu yah" Daniel mengikuti kakanya masuk ke kamar, tinggal Philip dan Peggy yang berada di ruang tamu.

Keheningan melanda ruang tamu yang luas dengan perabot yang sangat minim dan terlihat rapi itu, baik Peggy maupun Philip tidak berani menatap sesama

"apa kabar kamu mama?" tanya Philip ragu ragu melirik istri yang sudah di kawininya hampir empat puluh tahun itu.

"gimana kamu pap? masih mau keluar cari inspirasi gak?" Peggy tersenyum menggoda melihat suaminya yang sedikit salah tingkah.

"ehm ..eh..ah...I'm sorry darling" desah Philip menghampiri istri tersayangnya yang berdiri menyandar di depan meja bar dapur.

"tahu nggak apa kesalahanmu kali ini?" tanya Peggy mengibaskan tangan Philip yang hendak memegang tangannya.

"aku tahu" suara Philip masih terdengar serak menundukkan kepalanya lesu.

"kamu itu terlalu mementingkan ego mu yang tinggi tanpa menghiraukan pendapat orang lain" Peggy menggunakan jari telunjuknya untuk mengangkat dagu suaminya yang sedang tertunduk di depannya, Philip memberanikan diri menatap mata istrinya yang terlihat berbinar segar.

Karena CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang