Is All about you

11.7K 358 6
                                    

Hotel Starry Queen

08.30 am

Pagi yang sangat cerah dan sibuk bagi semua karyawan hotel Starry Queen , karena hari ini diadakan perayaan ulang tahun hotel yang ke empat puluh yang akan dihadiri semua staff hotel dan semua orang yang mendapat undangan khusus dari pemilik hotel Mr Philip Shane, sekaligus peringatan kematian Madam Queeny istri dari Philip King Shane pendiri hotel Starry Queen.

Seorang perempuan berumur yang cantik bagaikan istri raja sedang berjalan dari arah pintu lobby dengan memakai pakaian yang super elegan rok sebatas lutut , baju putih singlet di tambah rompi yang berwarna senada dengan roknya yaitu warna pink, tapi yang lebih mencolok dari segala yang dia kenakan adalah sepatu hak tingginya yang juga berwarna pink , dengan ukuran sepatunya yang super tinggi membuatnya kelihatan sangat memaksakan diri untuk berjalan cepat menyeimbangi seorang lelaki sebayanya yang berjalan di sebelahnya . mereka adalah Miss Peggy Shane dan Mr Philip Shane pemilik Hotel Starry Queen.

"selamat pagi Mr Shane, Mrs Shane " sapa seorang karyawan yang duduk di meja resepsionis.

"pagi" jawab mereka berdua sopan dengan anggukan kepala yang lembut.

"Philip aku lupa mengambil tas kerjaku" ujar Peggy tiba tiba menghentikan langkah suaminya yang sudah hampir sampai di depan lift.

"aku ambilkan" Philip membalikkan badannya hendak ke arah parkir lagi.

"hey Philip Shane aku sudah menunggumu lama" seseorang menyapa dari seberang,

"hey.. Tommy nice to see you again" Philip menghampiri temannya dan memeluknya seperti seorang teman yang sudah lama tidak bertemu.

"Philip aku ambil sendiri ke mobil, kita ketemu di atas" Peggy berbisik di telinga suaminya,

"okey I'm sorry dear" sahut Philip, Peggy tersenyum dan berbalik menuju tempat parkir yang terletak di sebelah Gym.

Beberapa orang menyapa Peggy yang hari ini lebih murah senyum daripada hari biasa, bahkan sampai di tempat parkir tukang sapu pun menyapa istri dari pemilik hotel yang terkenal murah senyum dan baik hati itu.

"hai aunty Peg" sapa Paul yang baru keluar dari ruang Gym

"hai sayang, oh kenapa kamu tidak memakai pakaian resmi ?" Peggy menarik pakaian olah raga Paul dengan tampang yang jijik karena keringat Paul yang melekat.

"oh saya mau mandi sekarang" sahut Paul menunjuk kearah ruang ganti.

"oh that's better, jangan telat ya" Peggy tersenyum melambai kearah Paul yang sudah berjalan mundur ke arah ruang ganti.

"anak itu memang penurut" guman peggy sendiri, dikeluarkannya kunci mobil dari tas tangannya yang super cantik lagi mahal. tidak jauh dari tempatnya berdiri mobil Range Rover suaminya sudah terlihat.

"awwwhhhhh" pekik Peggy tiba tiba,

Setengah dari tumitnya masuk kedalam lubang dari saluran air yang berlubang.

"krekk" suara patahan tulang terdengar disaat Peggy memaksa untuk menarik kakinya keluar.

"aduhhh sakit" pekiknya lagi terduduk di lantai memegangi kakinya yang masih di dalam lubang.

"madam are you okey" seseorang menghampiri Peggy yang sedang berposisi sangat mengenaskan di pinggiran tempat parkir.

"kakiku patah" keluh Peggy menahan sakit di kakinya, peluh dan air matanya sudah membasahi semua bagian di tubuhnya.

"jangan panik, saya pikirkan cara"ujar gadis berparas tubuh tinggi itu.

"please"desah Peggy kesakitan.

"okey anda tenang saya akan menarik pinggiran lubang ini" ujar gadis itu menarik pipa pemadam kebakaran yang terletak tidak jauh dari tempat Peggy terjatuh.

Karena CintaWhere stories live. Discover now